Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Selain PSSI, AFC Pun Menghukum Seumur Hidup 9 Pemain Vietnam

26 Mei 2015   12:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:35 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Komite Disiplin AFC yang telah bersidang selama dua hari (18 dan 19 Mei) di markas AFC, Kuala Lumpur telah memberikan atas 49 kasus yang masuk ke Komite Disiplin AFC. Selain hukuman sanksi kepada PSSI akibat aksi suporter yang menyalakan suar asap dan kembang kala laga uji coba internasional kontra Timor Leste serta laga Kualifikasi Piala Asia U-23 di Jakarta, AFC juga memberikan sanksi atau hukuman kepada beberapa pemain dan asosiasi.

Akibat ulah oknum suporter yang tidak bertanggung jawab, AFC pun menjatuhkan sanksi kepada PSSI sebesar US$ 20 ribu atau sekitar Rp. 263 juta serta hukuman larangan bertandingan di kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia grup F kontra Irak yang digelar tanpa penonton serta laga kontra Thailand yang digelar di tempat netral.

http://m.kompasiana.com/post/read/725981/2/deadline-fifa-seminggu-lagi-pssi-justru-disanksi-afc.html

Salah satunya terkait dengan insiden di terowongan setelah Al Nassr (KSA) vs kelompok Lekhwya (QAT) AFC Champions League tahap pertanding laga Liga Champions Asia (6 Mei) antara Fabian Estoyanoff (Al Naasr) dengan Nam Tae-hee (Lekhwiya). Komite Disiplin memutuskan Fabian Estoyanoff melanggar Pasal 57 dari Kode Disiplin AFC atas perilaku ofensif dan fair play. Dia diskors selama enam pertandingan, berlaku di kompetisi klub AFC berikutnya di mana ia akan memenuhi syarat untuk bermain serta denda USD10.000.

Yang paling berat justru hukuman yang diberikan kepada sembilan pemain Vietnam yang dilarang untuk bersentuhan dengan sepak bola seumur hidup sejak keputusan diambil Ketua Komite Disiplin AFC (20 Mei) atas keterlibatan mereka dalam pengaturan pertandingan atau match fixing. Kasus yang melibatkan kesembilan pemain dari klub XM Vissai Ninh Bin FC terjadi pada Piala AFC musim lalu.

Cukup panjang juga proses hukuman tersebut karena pihak Asosiasi Vietnam pun melakukan investigasi lebih lanjut dengan melibatkan pihak kepolisian setempat. Kesembilan pemain tersebut, yakni Tran Manh Dung, Nguyen Manh Dung, Pham Xuan Phu, Le Quang Hung, Chu Ngoc Anh, Le Van Duyet, Nguyen Gia Tu, Phan Anh Tuan, Nguyen Van Hung akhirnya diberikan hukuman tetap oleh VFF pada 25 Desember 2014.

Apa yang bisa dipetik untuk sepak bola Indonesia kedepannya? Apalagi kalau bukan penegakan aturan yang berhubungan match fixing di mana perlu ketegasan kepada para pelaku match fixing agar ke depannya tidak ada kejadian yang serupa, salah satunya dengan hukuman yang berat kepada para pelakunya dan ini menuntut kesiapan PSSI dengan dibantu oleh pihak terkait seperti kepolisian.

Sedangkan bagi para pemain dan penonton, sikap dan perilaku di dalam lapangan dan stadion tidak akan pernah luput dalam pengamatan AFC ataupun FIFA. Dengan adanya match commisioner maka apa yang terjadi di lapangan akan masuk ke dalam catatan mereka sehingga jika terjadi pelanggaran maka bersiaplah untuk jatuhnya sanksi atau hukuman dari AFC baik hukuman larangan bertanding maupun denda yang jumlah tidak sedikit.

Salam Sepak bola,

Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun