(para pemain Austria merayakan keberhasilan ke semifinal / sumber :uefa.com)
Diangkatnya seorang pelatih asing untuk menangani sebuah Timnas atau klub tentunya ada transfer ilmu sepakbola ke timnas atau klub yang dilatihnya. Budaya, teknik sepakbola serta nilai positif lainnya diharapkan dapat diterapkan ditempat baru sehingga terjadi proses transfer ilmu sepakbola dengan baik yang secara otomatis akan mampu meningkatkan prestasi tim yang dilatihnya.
Memang tidak selamanya, Pelatih Asing akan mampu memberikan kesuksesan kepada tim barunya. Ada yang butuh waktu untuk suksesa ada juga yang langsung gagal diujian perdananya. PSSI mengangkat Alfred Riedl sebagai pelatih Timnas saat Piala AFF 2010 karena prestasinya bersama Vietnam kala itu sehingga diharapkan prestasi yang sama akan diberikan kepada Timnas Senior di Piala AFF tahun 2010, tetapi sayang hanya runner up yang mampu ditorehkan pria Austria tersebut.
Kini di 2014 menyambut ajang yang sama, Opa Riedl kembali dipercaya PSSI-BTN untuk menukangi Timnas Senior dengan target juara Piala AFF 2014. Dengan keberadaan Opa Riedl seharusnya dapat dimanfaatkan PSSI-BTN dalam hal membantu Timnas U-19 dalam persiapan mereka menuju Myanmar pada Piala Asia U-19 Oktober mendatang.
Memang PSSI telah mengundangnya sebagai apa yang disebut Evaluator yang berfungsi mungkin untuk meng-evaluasi performance Timnas U-19 saat melakoni Turnamen HBT 2014 plus mungkin ada masukan yang berharga untuk coach Indra Sjafrie dalam meningkatkan performa Timnas U-19 disisa waktu yang tersedia.
Hal itu sah-sah saja lha wong masih lingkupnya BTN-PSSI, tetapi penulis melihat ada potensi besar yang bisa dimanfaatkan oleh PSSI dengan keberadaan pria 64 tahun tersebut. Apa itu ? Apalagi kalau bukan mengenai ujicoba internasional Timnas U-19 ke Eropa, sesuatu yang sampai kini masih sebatas wacana dan mungkin baru terjawab setelah evaluasi oleh PSSI-BTN (21/8).
Opa Riedl bisa mencontoh Toshiya Miura (pelatih Vietnam Senior), Zerd Geise (Myanmar U-19) ataupun Guillame Graechen (Veitnam U-19). Selain sebagai pelatih mereka juga mampu menjadi penghubung antar federasi dalam membantu ujicoba ataupun transfer ilmu lainnya. Penunjukan Toshiya Miura membuat hubungan antara VFF dengan JFA kian intens, dan Vietnam U-19 pun mampu melaksanakan Tur ke Jepang selama 1 bulan untuk menghadapi tim universitas atau klub U-19 disana.
Zerd Geise pelatih Myanmar U-19 asal Jerman pun membawa Myanmar U-19 try out di Jerman selama sebulan lamanya melawan klub amatir ataupun semi pro disana. Juga Guillame Graechen yang dimudahkan dengan support klub HAGL yang menjadi base camp latihan Vietnam U-19, sehingga tur Eropa ke Inggris, Perancis dan Belgia pun sukses dilaluinya.
Dan kini disaat evaluasi Timnas U-19, ada ‘chance’ untuk Opa Riedl membantu PSSI-BTN dalam membuka relasi dengan federasi sepakbola Austria untuk menjadwalkan ujicoba dinegara asalnya untuk Timnas U-19. Austria U-19 bisa menjadi lawan terbaik untuk Evan Dimas dkk apalagi status Austria yang merupakan semifinalis Piala Eropa U-19 dan telah memastikan satu tiket ke Piala Dunia U-20 di Selandia Baru.
Seandainya Opa Riedl bukan hanya pelatih Timnas Senior, akan menjadi nilai tambah tersendiri baginya apabila mampu membantu Timnas U-19 untuk berujicoba dengan Timnas U-19 Austria tempat Riedl berasal ataupun klub-klub disana karena lebih memberi manfaat dalam hal meningkatkan performa Timnas U-19.