Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ridwan Kamil Titip Keselamatan Suporter Persib

14 Oktober 2015   10:48 Diperbarui: 14 Oktober 2015   13:40 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Final Piala Presiden 2015 antara Persib Bandung kontra Sriwijaya FC diharapkan menjadi akhir yang manis bukan saja bagi kedua klub yang akan tercatat sebagai tim pertama yang mengangkat tropi Piala Presiden 2015. Tetapi juga sebagai awal baru sebagaimana yang diharapkan Presiden Jokowi akan gambaran kompetisi sepakbola kedepannya paska dihentikannya kompetisi dan disanksinya Indonesia oleh FIFA.

Namun ketakutan muncul jelang final yang menurut rencana akan digelar (18/10) distadion GBK, Jakarta. Friksi dan bentrokan kemungkinan bisa terjadi antara Viking serta Bobotoh (Pendukung setia Persib Bandung) dengan The Jakmania (Pendukung setia Persija Jakarta). Walau tidak tampil dipartai final namun penunjukan GBK yang notabene kandang Persija bisa menimbulkan bentrokan antar kedua kelompok suporter, bukan saja diarea stadion namun juga didaerah perbatasan antara Jawa Barat dan DKI Jakarta.

The Jakmania menolak secara tegas pagelaran final Piala Presiden 2015 digelar di Stadion GBK sebagaimana yang diungkapkan sang Ketua Umum, Richard Achmad. Tragedi  2005 saat terjadi keributan antar suporter yang menewaskan satu pendukung Persija dalam pertandingan final Liga Indonesia menjadi satu peristiwa yang diingatkan Richard Achmad.

“Kita berkaca saja pada final Liga Indonesia 2005 saat Persija bertemu dengan Persipura. Ada korban saat itu. Korban dari pihak kami. Satu suporter meninggal. Kami fokus pada masalah keamanan. Kami sengaja menghindari kejadian pada 2005 terulang lagi di Jakarta. Itu saja,” ujar Richard.

“Sikap kami jelas. Pertama, final jangan dimainkan di Jakarta. Tapi kalau final mau tetap di Jakarta kami kembalikan ke pihak Kepolisian,” tutup Richard 

Namun keputusan sudah dibuat, Mahaka Sports and Entertainment selaku penyelenggara dikabarkan telah diberi restu oleh Kapolri Jendral Pol Badrodin Haiti bakal menggelar partai puncak yang mempertemukan antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC itu di SUGBK Senayan, Jakarta. 

Hal itulah yang membuat Ridwan Kamil, walikota Bandung ikut angkat bicara. Keselematan pendukung Persib jelas menjadi fokusnya karena dipastikan puluhan ribu pendukung 'Maung Bandung' akan datang ke Jakarta, walau melihat berita di TV banyak PO Bus yang ogah untuk membawa rombongan suporter Persib namun kalau harus jalan kaki mereka pun siap.

"Itukan keputusan dari presiden saya hormati, saya hanya titip kalo iya di sana (SUGBK, red) faktor keamanan jangan disepelekan," ungkap Kang Emil.

"Saya di Bandung pasti akan memastikan agar Bobotoh tidak ada provokasi-provokasi. Tapi selanjutnya saya minta kepolisian memastikan bukan hanya saat pertandingan, karena yang rawan itu bukan saat pertandingan. Yang harus diwaspadai itu saat perjalanan pergi di jalan dengan segala modus-modusnya, begitu juga dengan perjalanan pulang. Ini yang harus diwaspadai secara detail," tutup Ridwan Kamil yang mewanti-wanti Bobotoh tidak melakukan provokasi.

Semoga saja perhelatan final Piala Presiden 2015 tidak berakhir anti klimaks dengan bumbu bentrokan suporter tetapi menjadi final yang bisa dikenang disaat kompetisi menjadi langka dinegeri ini. Tugas ketua kelompok suporter untuk mengendalikan massanya untuk tidak terpancing termasuk juga pihak klub. Aparat kepolisian tentu sudah mempersiapkan semua hal termasuk hal terburuk yang bisa terjadi.

#FinalPialaPresiden2015SeruMenarikDamai

Met Tahun Baru 1 Muharram 1437 H.

Salam sepakbola nasional,

Wefi

 

Sumber rujukan: topskor

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun