Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pesan Presiden Jokowi, 50 Poin dan Misi 11 juta Pemain

10 April 2017   18:59 Diperbarui: 11 April 2017   03:00 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Piala AFF"][/caption]

 

(Presiden Joko Widodo saat menyaksikan laga Timnas Indonesia/sumber foto:kompas.com)

Masih ingat surat terbuka Fakhry Husaini yang kini kembali menukangi Timnas U16 untuk Piala AFF U16 Juli mendatang?Kalau tidak ingat berikut penulis lampirkan kembali beserta link di Kompasiana

Surat Terbuka Fakhri Husaini, Pelatih Timnas U-16 dan U-19    

Minggu (31/5) dini hari, saya meninggalkan markas latihan usia muda PSSI di Bojongsari, menuju Bandara Soekarno Hatta.Saya pulang ke Bontang.Anak-anak Timnas U-16 sudah kembali ke daerah pada hari Sabtu (30/5),sedangkan Timnas U-19 pulang Minggu pagi.Kami semua sedih dan kecewa dengan sanksi FIFA, kesempatan bagi anak-anak untuk tampil di Piala AFF dan Kualifikasi Piala AFC bisa terancam.

Bagi seorang pelatih,tidak ada yang lebih menyakitkan selain melihat anak-anak asuhnya tidak bisa bertanding hanya karena hal seperti ini.Semoga pemerintah memperhatikan dampak sanksi ini bagi sepakbola usia muda kita.Harapan saya, semoga sanksi FIFA tidak berlangsung lama agar para pemain U-16 dan U-19 bisa tampil di Piala AFF serta kualifikasi Piala AFC. Kami sudah mempersiapkan tim ini sejak tahun 2014. 

Bapak Presiden,bahwa kalau jumlah penduduk suatu negara dijadikan dasar atas tolak ukur prestasi Timnas, mungkin sudah lama India dan Tiongkok jadi juara dunia.Saya ingin bertanya, apa saja yang sudah diberikan negara untuk mendukung prestasi sepakbola Indonesia?Apakah ada fasilitas lapangan yang layak untuk anak-anak SSB?

Lebih lengkapnya silahkan baca di artikel penulis berikut

http://www.kompasiana.com/wefi/surat-terbuka-fakhri-husaini-pelatih-timnas-u-16-u-19_556e5dd2307a61b51b58a957 

Sebuah pandangan dan ungkapan dari pelatih yang juga mantan pemain Timnas era 1990-an yang tidak bisa berbuat banyak saat sanksi FIFA kepada Indonesia memupuskan harapan tunas-tunas muda membela Merah Putih dipentas internasional.Pengorbanan memang diperlukan menuju sepakbola nasional yang lebih baik,hal tersebut sering kita dengar dimasa-masa sanksi FIFA dirasakan sepakbola Indonesia.

Setahun kemudia,Presiden Joko Widodo pun bertemu dengan perwakilan Asosiasi Provinsi hingga pengurus klub di Istana Merdeka (April 2016).Dalam pertemuan tersebut,Presiden Joko Widodo memberikan pesan terkait reformasi sepakbola nasional Indonesia secara menyeluruh selain tentunya usulan berupa wacana penggunaan kembali dana APBD untuk klub sepakbola termasuk juga sepakbola Cina dan India.

“Semua harus berani berkorban dan mendukung”, ujar Presiden @jokowi

“Tidak akan lahir pemain besar dan tim nasional yang berprestasi didalam pengelolaan sepakbola yang amburadul”, pesan Presiden @jokowi

Presiden RI Bpk @jokowi menjelaskan seperti data FIFA bahwa Indonesia memiliki prospek sangat besar dalam sepakbola bersama India dan Tiongkok.

Tentang Cina dan India

Ada dua kesamaan dari apa yang ditulis Fakhry Husaini dan pesan Presiden Joko Widodo yakni tentang Cina dan India,yang dengan kekuatan populasi terbesar didunia menjadi kekuatan tersendiri dan memiliki prospek yang besar dimasa datang.Berdasarkan data per 2014, Cina masih menjadi negara dengan populasi terbesar yakni 1,355 Milyar penduduk dan disusul India (1,236 Milyar), Amerika Serikat (318 juta) dan Indonesia 9253 juta).

Seberapa besar prospek sepakbola Indonesia bersama Cina dan India tetap tidak akan mampu memberikan sesuatu bernama prestasi jika tidak serius untuk melakukan perbaikan yang terarah dan terukur.Pecinta sepakbola Timnas sudah berkorban dengan menikmati sanksi dari FIFA,kini sudah masuh era kebersamaan pemerintah dan PSSI yang perlu diperkuat dengan konsep dan gambaran sepakbola Indonesia dimasa datang.Untuk yang ini bolehlah kita sejenak menengok apa yang dilakukan Cina dan India,check it out!

[caption caption="Fifa weekly"]

[/caption]

(FIFA mengangkat khusus master plan sepakbola Cina/sumber foto:FIFA Weekly Magazine)

Tentang 50-POIN 

Pada bulan Maret tahun ini, Dewan Negara Cina menjabarkan program 50 poin yang berisi tentang rencana pengembangan sepak bola oleh pemangku kepentingan di negeri itu.Adapun tujuan program 50 POIN adalah membuat sepak bola menjadi lebih menarik,sehingga bisa meningkatkan minat pemuda menggeluti olahraga sebelas lawan sebelas ini. 

Presiden Xi Jinping yang pernah mengunjungi markas latihan Man City (Inggris) bersama PM Inggris,David Cameroon mendukung penuh program tersebut baik sebagai kepala negara maupun sebagai pribadi.Program 50 POIN meliputi berbagai tingkatan dalam sepakbola Cina yakni tim nasional, liga professional  hingga pengembangan hingga klub-klub sepakbola.     

[caption caption="Fifa weekly"]

[/caption]

(Suasana akademi pemain usia muda di Cina/sumber foto:FIFA Weekly Magazine)

“Disepakbola,Cina berkembang dengan cepar,terutama dilevel klub dengan pengembangan pemain usia mudanya. Kontras dengan apa yang diklaim sebagian orang,karena tidak semua sulit bekerja disini. Para pemain memiliki motivasi untuk sukses,mereka menikmati pertandingan, mereka berlatih dengan keras dan sangt disiplin.Mereka konstant untuk melakukan perbaikan.Saya sangat suka Cina dan jelas bahwa sepakbola disini akan menjadi lebih baik.Dalam 10-15 tahun, sepakbola Cina akan berkembang pesat dan sangat kompetitif,” terang Sven Goran Erickson.

http://m.kompasiana.com/wefi/50-poin-karena-cina-tidak-bisa-membuat-sepakbola-catatan-untuk-menpora-ri-dan-pssi_564195dbf17e615907a5ae0b

MXIM Program

[caption caption="Fifa.com"]

[/caption]

(MXIM Program di India/sumber foto:FIFA.com)

Sebagaimana Cina,India yang diprediksi akan menjadi negara dengan penduduk terbesar didunia melewati Cina pun melakukan hal yang sama dalam hal pengembangan sepakbolanya.Selesai sukses menggelar Piala Asia U-16 ditahun lalu,negeri yang terkenal dengan industri film Bollywood tersebut dipercaya FIFA menggelar Piala Dunia U17 pertengahan tahun ini.Kemudia IAAF (Federasi Sepakbola India) bekerjasama dengan Menpora India membuat program seperti halnya 50 Poin ala Cina.

Program itu dinamakan MXIM atau Mission Eleven Million,sebuah program yang ditujukan untuk menjaring 11 juta anak-anak usia muda untuk bermain sepakbola dan demi pengembangan sepakbola secara keseluruhan di India.Program MXIM diluncurkan pada 10 februari 2017 bersama antara Menpora India,Vijay Goel dan Ketum AIFF,Praful Patel.Dan sejauh ini sudah 2 juta anak-anak diseluruh India yang mengikuti program tersebut.

Secara garis besar MXIM yang digagas Menpora dan Ketum AIFF tersebut terdiri dari program kontak sekolah dengan target meningkatkan budaya sepakbola dari India,membangun sebuah ekosistem sepkabola yang pada akhirnya melahirkan bakat-bakat sepakbola untuk semua level tim nasional.Target MXIM adalah tersebar di 36 kota besar di India,menjangkau 15 ribu sekola hingga akhirnya menjaring 11 juta anak-anak.

[caption caption="Fifa.com"]

[/caption]

(Suasana MXIM Festival/sumber foto:FIFA.com)

Dan diakhir pekan kemarin,suasana MXIM kian meriah dengan hadirnya bintang Bollywood yang bermain difilm Krish,Hrithik Roshan.Dirinya bersama Ketum AIFF serta bintang sepakbola India,Baitchung Butia menghadiri festival sepakbola MXIM di Ahmedabad sekaligus sebagai bagian persiapan India jelang pelaksanaan Piala Dunia U17 2017 yang dihadiri 6 ribu anak-anak di The Arena TransStadia.

“Sepakbola dan olahraga pada umumnya adalah media besar untuk menyerap kualitas dan nilai-nilai pada anak.Saya sangat senang berada disini untuk Festival sepakbola Misi Sebelas Juta.Saya pikir itu sebuah inisiatif yang sangat baik.Saya berharap semakin banyak anak-anak mengambil permainan karena mereka benar-benar dapat membuat perbedaan,”ungkap Hrithik Roshan sebagaimana dilansir FIFA.com

Cina dan India sebagai negara dengan penduduk terbesar di dunia sudah memulai ikhtiar mereka dalam meraih prestasi dikancah sepakbola internasional.Indonesia dibawah pimpina Presiden Joko Widodo serta PSSI baru dibawah kendali Letjen Edi Rachmayadi tentu sudah memiliki program sendiri demi sepakbola Indonesia yang berprestasi termasuk didalamnya usaha PSSI membatasi usia pemain di Liga 1 yang sempat menimbulkan pro dan kontra demi target regenerasi pemain di Timnas.

Semoga 50 Poin dan MXIM bisa menginspasi ikhtiar prestasi sepakbola di Republik Indonesia.

#5oPoin
#MXIM
#PSSIBisa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun