[caption id="attachment_383718" align="aligncenter" width="587" caption="(Steven Gerard dalam sebuah laga / sumber : fifa.com)"][/caption]
Hampir tujuh belas tahun Steven Gerrard bermain di Anfield bersama klub yang dibelanya sejak di akademi, Liverpool. Dan Sabtu (16/5), Kapten Liverpool berusia 34 tahun tersebut akan melakoni laga perpisahan di Anfield bersama Liverpool kala menjamu Crystal Palace di pekan ke-37 Liga Premier Inggris. Laga terakhir bersama Liverpool di Anfield sebelum 'The Reds' menutup musim dengan bertandang ke markas Stoke City dipekan pamungkas Liga Primer sehingga wajar jika laga kontra Palace akan menjadi laga emosional bagi Gerrard yang akan melanjutkan karir ke Amerika Serikat bersama LA Galaxy.
Gerrard telak melewati 708 pertandingan bersama Liverpool disemua kompetisi dengan torehan 185 gol serta 10 piala yang berhasil Liverpool raih bersamanya sehingga wajar di laga kontra Palace ada emosi yang membuncah didadanya untuk bisa memenangkan laga untuk Liverpool.
"Aku benar-benar melihat ke depan untuk pertandingan, Saya ingin memenangkan pertandingan terakhir saya di Anfield. Ini akan menjadi bonus jika saya bisa mencetak gol," ungkapnya kepada fifa.com.
"Tapi begitu pertandingan selesai maka saya akan mengucapkan selamat tinggal kepada fans yang ada di sini - dan saya tahu itu disaksikan di televisi, sehingga kesempatan baik bagi saya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada fans di seluruh dunia juga - itu akan emosional, bukan hanya untuk saya , untuk keluarga saya. Saya yakin akan ada beberapa pendukung yang emosional juga. Setelah 17 tahun, itu hanya cara itu akan menjadi. " lanjutnya lagi.
Laga kontra Palace bagi Gerrard akan menjadi hari yang ke-6.012 sejak melakukan debut bersama Liverpool pada usia 18 tahun , kala menggantikan Vegard Heggem dalam kemenangan 2-0 'The Reds' atas Blackburn Rovers pada 29 November 1998. Banyak cerita manis dan pahit yang mengiringi perjalan sang kapten selama Liverpool dan pastinya ada penyeselan terbesar dalam diri Steven Gerrard selama ini .. Apalagi kalau bukan belum berhasilnya dia mengangkat trofi Liga Primer Inggris sesuatu yang dinanti oleh Liverpludian dan Kopites sejak 25 tahun lamanya.
"Itu bukanlah penyesalan saja, melainkan penyesalan terbesar saya. Tapi dalam hidup terkadang kita tidak bisa mendapatkan semuanya. Anda bisa punya momen terbaik dalam karier. Namun Anda juga pasti mengalami momen terburuk. Yang jelas saya bangga dengan yang telah saya raih selama ini." ungkap Steven Gerrard yang tak memungkiri punya keinginan untuk kembali ke Anfield suatu saat nanti sebagai manajer.
"Menjadi manajer Liverpool adalah salah satu pekerjaan tersulit di dunia. Anda harus benar-benar bagus, siap dan mendapat tawaran untuk pekerjaan itu. Jadi kita lihat saja," kata Gerrard antusias kepada soccerway.
#TributeforGERRARD
Salam YNWA,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H