Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pemain Mahal Bukan Jaminan Klub Cina Sukses di Liga Champions

9 Mei 2016   19:30 Diperbarui: 9 Mei 2016   20:38 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemain berlabel bintang yang didatangkan dengan harga selangit diharapkan memang mampu berkontribusi untuk klub yang membelinya. Pembeliannya sebagai cara instant untuk mengerek prestasi sebuah klub dikompetisi yang diikuti pada musim berjalan dan itu berlaku hampir disemua klub diseluruh dunia. Tidak terkecuali dengan apa yang terjadi dikompetisi sepakbola negeri 'Tirai Bambu' yakni CSL (China Super League) musim 2016 ini.

Musim ini klub-klub Cina seakan berlomba-lomba untuk mendatangkan pemain beken berlabel bintang dari klub-klub Eropa dengan harga 'wah' demi untuk meningkatkan kualitas tim dikompetisi yang diikuti baik CSL maupun LCA (Liga Champions Asia) 2016. Tercatat empat klub yang mewakili Cina di LCA 2016 yakni Guangzhou Evergrande (juara LCA 2015), Shanghai SIPG, Shandong Luneng dan Jiangsu Suning mendtangkan beberapa pemain bintang dalam skuadnya musim ini.

Juara CSL dan LCA 2015, Guangzhou Evergrande mendatangkan striker Kolombia yang bermain di Atletico Madrid, Jackson Martinez dengan harga mencapai 30 juta pound. Jiangsu Suning mendatangkan dua pemain mahal sekaligus Alex Texeira dan Ramires, eks Chelsea musim ini. Sedangkan Shanghai SIPG lebih menyenangi pemain mahal yang musim lalu bermain di CSL seperti Dario Conca, Asamoah Gyan hingga Elkeson sedang Shandong Luneng mendatangkan Diego Tardelli.

Untuk kinerja pemain beken tersebut terlihat di Liga Super Cina dimana Guangzhou Evergrande, Jiangsu Suning dan Shanghai SIPG menguasai tiga besar klasemen unggul dari Hebei China Fortune yang berada diperingkat keempat. Tetapi untuk ukuran gol yang berhasil diciptakan sosok Jackson Martinez masih kalah tajam dibandingkan dengan striker lokal, Gao Lin serta Demba Ba dan Elkeson yang mengoleksi lima gol.

Kiprah Klub Cina di LCA musim 2016

Shanghai SIPG menjadi klub Cina yang sukses digelaran Liga Champions Asia musim 2016 dengan menjadi jawara grup G mengangkangi Melbourne Victory (Australia), Suwon Samsung (Korsel) dan Gamba Osaka (Jepang). Disusul Shandong Luneng yang menjadi runner up grup F dibawah FC Seoul (Korsel) dan mengalahkan juara J League, Sanfrecce Hiroshima dan wakil Thailand, Buriram United.

Nasib mengenaskan justru dialami juara bertahan Guangzhou Evergrande yang gagal lolos dari persaingan keras grup G dan harus mengakui ketangguhan wakil Australia, Sydnet FC dan Urawa Red Diamonds. Nasib peraih trebble winners 2015 tersebut hanya lebih baik dari Pohang Steelers. Sedang wakil Cina lainnya, Jiangsu Suning pun juga gagal lolos dari grup E karena kalah bersaing dengan Jeonbuk Hyundai dan FC Tokyo.

Untuk urusan mencetak gol pun, jagoan klub-klub Cina harus mengakui ‘kehebatan’ striker Brazil yang bermain di FC Seoul, Adriano yang telah mencetak 10 gol atau unggul jauh dari duo striker asal klub Cina yakni Elkeson dan Jo yang sama-sama mencetak 4 gol. Lalu bagaimana kiprah Shanghai SIPG dan Shandong Luneng selanjutnya ? Pastinya lawan berat sudah menanti di 16 besar dimana Shanghai SIPG akan menjami FC Tokyo dileg pertama (24/5) dan Shandong Luneng melawat ke kandang Sydney FC sehari kemudian.

Adaptasi dengan pola permainan kompetisi sepakbola Asia serta ‘culture’ yang berbeda bisa jadi yang membuat proses adaptasi pemain beken macam Jackson Martinez hinggaRamires masih belum mampu memberikan kontribusi untuk klubnya. Atau bisa jadi penurunan kualitas saat membela klub terakhir di Eropa menjadi satu sebab lainnya mereka belum juga ‘move on’ memberikan yang terbaik untuk klub barunya tersebut.

Lalu bagaimana dengan klub-klub sepakbola di Indonesia yang sekarang sedang berjibaku di ajang TSC 2016 (Torabika Soccer Championship) ? Penting adalah bagaimana mampu mendapatkan pemain asing dengan kualitas yang tidak pas-pasan serta sesuai dengan kebutuhan tim. Nama beken penting untuk menjaring dukungan suporter namun semua akan sia-sia sebagaimana yang dialami dua klub Cina yang berlaga di LCA 2016 karena gagal memberika kontribusi maksimal kepada klub yang dibelanya.

Salam Sepakbola,
Wefi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun