Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Musim 2015, Klub ISL Memalingkan Cinta untuk Eropa

15 Januari 2015   14:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:06 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14212878471107476107

[caption id="attachment_390842" align="aligncenter" width="624" caption="Pemain anyar Persija Jakarta, Keturunan Indonesia Belanda Stefano Lilipaly (kiri)/Kompasiana(kompas.com)"][/caption]

Pemain asing tetap menjadi magnet yang tak bisa dilepaskan dari kompetisi sepakbola nasional baik ISL maupun juga Divisi Utama. Selain menjadi magnet kompetisi, kehadiran pemain asing baik dari Asia, Afrika, Amerika Latin, Australia hingga Eropa diharapkan akan terjadi proses transfer ilmu berupa skill bola hingga mentalitas (bukan saja transfer rupiah atau dollar saja... hehehe).

Musim lalu di ISL 2014 sebenarnya cukup variatif untuk pemain asing yang memiliki peranan penting diklubnya. Ada dari benua Afrika, Amerika Latin dan Eropa. Dari benua Afrika nama-nama seperti Kenmogne (top skor), Makan
Kanoute hingga Djibril Coulibaly yang bermain di klub juara ISL, Persib. Dari Amerika Latin ada Gustavo Lovez, Otavio Dutra, dll. Sedangkan satu nama pemain Eropa yang sukses adalah Vladimir Vujovic, palang pintu tangguh yang musim ini tetap berseragam Persib Bandung.

Kini di musim ISL 2015 sepertinya klub ISL mulai berpaling cintanya ke pemain-pemain asal benua Eropa, walau terkadang harganya lebih mahal dari pemain dari Afrika dan Amerika Latin tetapi ada beberapa pertimbangan bagi klub ISL untuk mengontrak pemain, pelatih hingga direktur teknik asal Eropa, seperti :
1. Dikontraknya pelatih ataupun manajer teknik dari Eropa yang tentunya membuat orientasi permainan mengikuti pola sang pelatih ataupun manajer teknik
2. Adanya larangan mengontrak pemain dari 13 negara yang masuk dalam 'Blacklist Clearing House' (CH) yakni Afghanistan, Srilanka, Niger, Nigeria, Somalia, Kamerun, Liberia, Afrika Guinea, Korea Utara, Irak, Israel, Bangladesh dan Pakistan)
3. Faktor non teknis dari pemain asing yang memiliki rekam jejak indispliner terhadap klubnya.
4. Rata-rata pemain asal Eropa itu berperilaku baik, profesional dan tidak macam-macam
5. Menurut agen pemain FIFA, Ratna Mustika : pemain Eropa secara visa tidak sulit.

Lalu siapa saja pemain asing asal Eropa yang akan mengadu nasib bersama klub ISL musim 2015, berikut nama-nama pemain dan pelatih asing beserta klubnya :
1. Scott Cooper (Inggris/ Pelatih Mitra Kukar)
2. Milomir Seslija (Bosnia/ Direktur Teknik Barito Putra)
3. Alfred Riedl (Austria/ PSM Makasar)
4. Martin Vunk (Estonia/ Persija)
5. Yevgeni Kabaev (Rusia/ Persija)
6. Ilija Spasojevic (Montenegro/ PBR)
7. Vladimir Vujovic (Montenegro/ Persib Bandung)
8. Goran Gancev (Makedonia/ Persela)
9. Balsa Bojovic (Montenegro/ Persela)
10. Sasa Zecevic (Serbia/ Gresik United)
11. Srdan Lopicic (Montenegro/ Borneo FC)
12, Martin Kovachev (Bulgaria/ Borneo FC)
13. Igor Radisunovic (Montenegro/ Barito Putera)
14. Marjan Jugovic (Serbia/ Barito Putera)
15. Thierry Gathuessi (Prancis/ Persiram Raja Ampat).

Berpaling cintanya klub ISL ke pemain Eropa memang sah-sah saja didunia sepakbola yang memang terus berkembang menjangkau keseluruh sisi. Harapannya adalah adanya proses peningkatan kualitas kompetisi yang diharapkan akan mampu meningkatkan sisi teknis dan non teknis pemain lokal, sehingga efeknya akan terlihat pada kualitas permainan Timnas Indonesia.

"Eropa itu terkenal dengan permainan tim, mengandalkan kekuatan, bermain umpan-umpan jauh, bermain dengan taktik dan kolektivitas tinggi. Jadi, hal ini akan mempengaruhi penampilan klub lebih bermain dengan tim," ungkap mantan pemain Primavera yang kini menjadi pengamat sepakbola, Supriyono.

"Sekarang Indonesia lebih mencari pemain yang punya teknik, body oke, kecepatan dan kekuatan seperti pemain Eropa," lanjutnya.

"Sedangkan pemain-pemain dari Afrika kebanyakan kerap berbuat ulah dan rusuh dilapangan. Sudah 20 tahun kita seperti terjajah oleh pesepakbola Afrika yang bermain di Indonesia. Sepakbola kita sekarang seperti kehilangan jati diri," ungkap mantan pelatih Timnas U-14 yang kini melatih Barito Putera U-21,Mundari Karya yang juga menilai kehadiran pemain Eropa akan membuat pemain lokal bermain lebih cerdas. (sumber komentar : harian top skor)

Akankah pemain dan pelatih Eropa akan mampu memberi warna di kompetisi ISL 2015 serta transfer ilmu dalam meningkatkan kualitas kompetisi dan juga pemain Indonesia? Hanya waktu dan performance mereka saja yang akan bisa menjawabnya.

Salam Sepakbola Nasional,
Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun