Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mimpi Hujan Bir Bikin Liverpool Nyaris Tersingkir

8 Januari 2017   22:28 Diperbarui: 9 Januari 2017   05:09 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Klopp"][/caption]

(Klopp saksikan skuat mudanya nyaris tersungkir / sunber foto : dailymail)

“Ada yang ingin saya raih di Anfield, Saya punya beberapa pengalaman bagus sebagai pelatih, pernah memainkan 40 laga tanpa kalah di Skotlandia, menjadi finalis Piala Skotlandia bersama tim dari Divisi satu. Jika saya bisa mengalahkan Liverpool maka itu pengalaman paling dahsyat”

Itulah ungkapan Derek Adam, pelatih berusia 41 tahun yang menukangi Plymouth Argyle calon lawan Liverpool dibabak ketiga piala FA musim 2017. Laga di Anfield menjadi pembuktian pengalamannya saat beradu taktik dengan Klopp, arsitek Liverpool sekaligus untuk mewujudkan mimpi hujan bir dimarkas Plymouth, Home Part. Apa pasal? Karena Budweiser, perusahaan bir yang menjadi sponsor Piala FA berjanji mengirimkan ratusan botol bit ke Home Park jika anak asuh Derek Adam menang atas Liverpool.

Piala FA yang selalu menghadirkan kejutan dengan kemenangan klub dari divisi terendah berpotensi memunculkan hal yang sama dan itu yang coba dilakukan Playmouth.Apalagi Klopp melakukan rotasi dalam laga Piala FA malam ini dengan melakukan sepuluh perubahan dalam starting line up. Pilihan memasukkan pemain muda tentu menjadi opsi yang harus diambil disaat timnya sedang bersaing keras diliga primer Inggris musim ini dan dilaga malam ini skuat Liverpool mencatatkan rata-rata usia pemain 21 tahun 296 hari.

Klopp hanya menyertakan Lucas, Emre Can dan Origi dalam skuat kontra Plymouth. Beberapa pemain muda yaki Alexander Arnold, Kevin Stewart, Ejaria, Shinyi Oyo dan Ben Woodburn mengisi starting line up ‘The Reds’ untuk membongkar pertahan Plymouth yang mengandalkan kuartet Miller, Songo’o, Bradley dan Purrington untuk mempertahankan gawang Mc Cormick dari serangan pemain Liverpool yang juga didukung suporter fanatiknya.

Dengan formasi pemain mudanya, anak asuh Klopp gagal mengoyak jala gawang Mc Cormick dibabak pertama. Pertahanan ala ‘parkir bis’ yang dipraktekkan Adam membuat Origi yang diplot sebagai striker tunggal ‘mati gaya’. Beberapa peluang lewat Ben Woodburn hingga Divock Origi masih mampu dimentahkan pemain bertahan Plymouth yang tampil cukup disiplin dalam menjaga area pertahannya sehingga sukses memaksa Liverpool bermain imbang 0-0.

Situasi yang sama dialami ‘The Reds’ dibabak kedua, beberapa peluanng mampu diciptakan anak asuh Klopp namun belum mampu mengubah skor di Anfield. Masuknya Sturridge, Firmino dan Lallana di lima belas menit jelang laga usai belum mampu merubah keadaan karena ketatnya pertahanan yang dimainkan Plymouth. Walau menguasai hampir 75 persen penguasaan bola dan beberapa kali tendangan kearah gawang Mc Cormick, namun Liverpool harus puas bermain imbang 0-0 dengan sang tamu.

Bagi Klopp hasil imbang jelas kurang menyenangkan karena ada jeda waktu kompetisi EPL harus dilakoninya untuk melawan Plymouth Argyle dikandangnya, Home Park dalam laga ulangan babak ketiga Piala FA. Bagi Adam, keberhasilan anak asuhnya memaksa Liverpool bermain imbang 0-0 di Anfield tentu menjadi hasil yang membanggakan dan berharap dikandang sendiri mimpi hujan bir dapat diwujudkan Mc Cormick dkk.

#YNWA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun