Sosok yang satu ini begitu menyita perhatian publik sepakbola nasional saat Persib Bandung,klub kebanggaan masyarakat Jawa Barat sukses mengontraknya untuk bermain di Liga 1.Berstatus sebagai Marque Player,karena pernah bermain diliga kompetisi eropa serta Piala Dunia sontak membuat banyak pihak bertanya.Akankah transfer mahal Essien akan berbuah manis bagi Persib Bandung dimusim ini atau sebaliknya?
Setidaknya kehadiran Essien menjadi ‘darah baru’ kompetisi Liga1 yang diharapkan akan mampu berimbas bukan saja pada klub yang mengontraknya,Persib Bandung.Tetapi juga kemampuan teknis dari pemain Persib Bandung yang akan berguna saat bermain bersama Timnas Indonesia,bagaimanapun output kompetisi sejatinya bisa berefek kepada kualitas teknik dan non teknik Timnas.Dan Essien sendiri adalah salah satu generasi emas Timnas Ghana,kok bisa?
Masih ingat saat Ghana tampil impresif di Piala Dunia U20 2001,dimana mereka tampil sebagai runner up Piala Dunia U20 usai ditaklukkan Argentina 0-3?Tahun itu,penulis masih bekerja disalah satu perisahaan elektronik terbesar dikawasan MM2100 Cibitung, Sony Electronic Indonesia.Michael Essien menjadi bagian timnas Ghana U20 yang dilatih EK Afraine untuk menghadapi Putaran Final Piala Dunia U20 2001 di Argentina.
Bersama dengan Derek Boateng, John Mensah, John Paintsil, Razak Pimpong dan Razak Ibrahim yang menjadi tandemnya dilini tengah, Michael Essien mampu membawa ‘Black Satellites’,julukan Ghana melaju hingga partai final.Dilaga perdana penyisihan grup F kontra Paraguay,Essien mencetak gol pembuka (58’) yang menjadi awal kemenangan 2-1 Ghana dipenyishan grup.Laga selanjutnya Ghana sukses menang 1-0 atas Iran dan imbang 0-0 dengan Perancis.
Ghana pun lolos ke babak 16 besar dengan status runner up grup F dan bertemu Ekuador, runner up grup E.Gol tunggal Mensah membawa Ghana lolos ke perempat final berjumpa dengan Brazil dan sukses menang 2-1 lewat perpanjangan waktu dimana Mensah kembali menjadi pahlawan timnya dengan Essien menjadi kekuatan dilini tengah.Dibabak semifinal,Ghana tak tertahankan dan sukses membekap Mesir 2-0 untuk lolos kebabak final yang digelar di Estadio Jose Amalifitani,Buenos Aries.
Sayang dilaga puncak,Argentina yang didukung penuh suporternya masih terlalu kuat bagi Essien dkk.Tiga gol sumbangan Javier Saviola, Colotto dan Rodriguez sudah cukup untuk mengakhiri perlawanan Ghana dengan skor meyakinkan 3-0.Argentina pun tampil sebagai juara untuk keempat kalinya sedang Ghana harus puas sebagai runner up turnamen menyamai pencapaian di Piala Dunia Yunior tahun 1993.
Namun walau gagal membawa Ghana menjadi jawara Piala Dunia U20 2001 di Argentina,FIFA tetap menyematkan Essien sebagai salah satu pemain berprospek cerah dan terbukti beberapa tahun kemudian saat dia dikontrak klub besar eropa seperti Chelsea, Real Madrid hingga AC Milan sebelum kini bermain di Indonesia bersama Persib Bandung dan sudah mencetak dua gol serta assist kepada pemain depan ‘Maung Bandung’.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh FIFA dalam lamannya berjudul ‘From Maradona to Oscar’: Best of The Best’, nama Michael Essie tercantum sebagai pemain terbaik turnamen Piala Dunia U20.Mulai dari Diego Maradona (1979), Raul Gonzales (1995), Ronaldinho (1999), Xavi Hernandez (1999), Michael Essien (2001), Andres Iniesta (2003), Kaka (2001), Lionel Messi (2005),Sergio Aguero (2007) dan Oscar (2011).
 https://www.fifa.com/u20worldcup/news/y=2017/m=5/news=relive-40-years-of-rising-talent-2884242.html
Apa yang diperlihatkan Michael Essien bersama Ghana sejak level U17 semoga menjadi inspirasi para pemain Timnas U19 asuhan Indra Sjafrie maupun Timnas U16-nya Fakhry Husaini untuk terus mengasah kemampuan diri.Tampil di Piala Dunia U20 seperti yang sekarang berlangsung di Korea Selatan menjadi mimpi pemain muda diseluruh dunia,Essien menjadi salah satu pelakon yang akhirnya sukses dikarir profesionalnya.
#InspirasiESSIEN
