(Timnas Republik Dominika / sumber : www.balompiedominicano.com)
“Dua ujicoba itu sudah fixed. Untuk pemusatan latihan timnas berlangsung di Jakarta dulu, baru setelah itu di Solo,” ungkap Sekretaris BTN, Sefdin Syaifuddin.
Sempat berubah mengenai calon lawan Timnas Senior, mulai dari Panama, Puerto Riko, Dominika hingga Republik Dominika yang masuk dalam bursa pilihan BTN – PSSI. Akhirnya melalui rapat BTN diputuskan anak asuh Opa Riedl akan menghadapi peringkat ke-126 FIFA, Republik Dominika dalam partai yang digelar diStadion Manahan, Solo, Jawa Tengah (15/05) setelah melakoni ‘charity match’ untuk korban topan Hayyan di Stadion Gelora Bung Karno (11/05).
Keempat calon lawan Timnas yang masuk radar BTN-PSSI merupakan negara-negara dari Zona Concacaf atau Amerika Utara. Pada perhelatan Piala Dunia Brazil (2014), Zona Concacaf menyetor empat wakil dimana tiga wakil lewat kualifikasi zona yaitu USA, Kosta Rika, Honduras serta Meksiko yang lolos setelah mengkandaskan wakil zona Oceania, Selandia Baru dalam babak play off akhir November tahun lalu.
Ada pergeseran prioritas dari BTN-PSSI untuk lawan tanding Timnas Senior jelang Piala AFF 2014, terlepas masih dalam mencari komposisi terbaik untuk mendapatkan kerangka timnas senior yang memang dipatok sebelum Agustus 2014 sehingga BTN-PSSI ada kesan ingin mencari poin maksimal untuk menaikkan poin yang diraih di ranking FIFA sehingga peringkat Indonesia akan naik tiap bulannya.
Dalam perjalanan sejarah Timnas Indonesia yang disarikan dari berbagai sumber data, harus diakui bahwa selama ini Timnas Indonesia memang lebih sering terlibat dengan negara ASEAN, Asia Barat hingga Asia Timur baik dalam ujicoba maupun pertandingan resmi (maklum zona Asia/AFC). Bila dibandingkan pertemuan dengan wakil Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Oceania hingga Concacaf. Maka pertemuan Timnas dengan wakil Concacaf (Amerika Utara) memang sedikit dibandingkan dengan negara dari zona lainnya.
[caption id="attachment_321382" align="aligncenter" width="811" caption=""]
Sejarah pertemuan Indonesia dengan negara dari berbagai zona
Jadi wajar kalau penulis melihat ada pergeseran prioritas dalam empat bulan pertama era BTN-PSSI dengan Opa Riedl dimana lawan tanding mengerucut ke zona Concacaf yang terdiri dari 35 negara tersebut. Apalagi kekuatan poin pengali zona memang berbeda dimana nilai koefesien Concacaf (0.88) diatas Asia/AFC (0.85) , Afrika/CAF (0.85) dan Oceania (0.85). Hanya kalah dari Eropa/UEFA (1.00) dan Amerika Selatan/Conmebol (1.00).
Dengan perbedaan koefisien jelas lumayan membantu, bisa jadi level permainan negara CONCACAF diluar empat negara yang lolos ke Brazil (macam USA, Mexico, Kosta Rika dan Honduras bisa diimbangi oleh Timnas Indonesia yang sekarang diisi oleh seluruh pemain terbaik yang ada tinggal bagaimana staff pelatih mampu memilih dan menyatukannya dengan baik.
“Tapi saya tidak mau ada campur tangan dari orang-orang yang tidak puas dengan pengangkatan saya sebagai ketua BTN. Saya ingin memilih pemain dan pelatih yang berkualitas untuk memperbaiki posisi di FIFA,” ujar Ketua BTN, La Nyala saat pengangkatan dirinya (24/04/2013) sekaligus mengkonfirmasikan targetnya membawa Timnas ke -120 FIFA.