Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kompasiana, Thamrin Sonata dan Mimpi yang Terwujud

25 Agustus 2015   21:13 Diperbarui: 25 Agustus 2015   21:13 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Buku Refleksi 70th Indonesia terbitan Peniti Media)

30 Juli 2015 jam 10:29 pagi setelah penulis istirahat pagi mendapat messanger dari Pak Thamrin Sonata, rekan Kompasioner yang begitu concern dengan masalah baca membaca yang diumpamakannya seperti menegakkan benang basah. Sehingga beliau pun banyak mendorong rekan Kompasioner untuk membuat buku baik keroyokan maupun sendiri.

“Halo, Ahmad Suwefi. Minat nulis gabungan atawa keroyokan? Tema : 70 th  Merdeka”

Begitulah bunyi pesan dari Pak Thamrin Sonata, sontak energi positif muncul dalam hati dengan mengatakan SIAPA TAKUT. Langsung perbincangan by messanger pun terjadi hingga muncul deadline pengiriman tulisan pada 5 Agustus 2015 yang dikirimkan ke alamat beliau. Berbekal catatan artikel di Kompasiana, penulis langsung mencoba membuat sebuah tulisan refleksi Kemerdekaan Indonesia ke-70 dengan fokus ‘dream’ atau mimpi Indonesia tampil di Piala Dunia.

Bersama rekan Kompasioner senior Yusran Darmawan, Rifki Feriandi, Teguh Hariawan, Majawati Oen, Mari Margaretha, Ruslan Novaly, Listha H Rachman, Agung Han, Wahyu Sapta, Tytiek Widyantari, Roselina Tjiptadinata, Giri Lumakto, Gaganati Stegmann, Agung Soni, Rita  Sudriyanti, Ahmad Fauzi, Petty Patricia, Thamrin Dahlan, Taufik Uieks, Parastuti, Fajar Mychtar, Edrida Pulungan, Didik Sdyadi, Iskandar Zulkarnain, Tjiptadinata Effendi, Isson Khairul, Much Koiri, Thamrin Sonata serta tentunya Rumah Kayu dan Kompasiana akhirnya penulis mewujudkan mimpi mempunyai buku (walau masih keroyokan).

Bergabung Kompasiana memberikan sebuah nilai tambah dalam pengembangan diri utamanya dalam melihat sisi lain sebuah permasalahan dalam sudut pandang citizen jurnalism. Berteman dengan rekan Kompasioner baik newbie maupun para senior memberikan ‘new looks’ baru bagi penulis yang memang seharian waktunya habis di pabrik tempat penulis bekerja.

Pak Thamrin Sonata menjadi penyambung mimpi penulis untuk memiliki sebuah buku suatu waktu (sesuatu yang selalu didorong oleh Mbak Gaganawati, yang sering menyentil saat berkomentar di Kompasiana untuk bisa membuat buku). Buku Refleksi 70 tahun dimana penulis mengambil sub judul Sepakbola Nasional : Miskin Prestasi , Penuh Politisasi menjadi momentum awal untuk menjadi lebih baik lagi dan istiqamah dengan jalur pilihan diKompasiana.

23 Juli 2012 Gabung Kompasiana, 30 Juli 2015 mendapat kesempatan dari Pak Thamrin Sonata dan 25 Agustus 2015 mimpi terwujud dengan kiriman buku Refleksi 70th Indonesia diterima penulis selesai istirahat siang.

Namun sayang keinginan untuk hadir diacara bedah buku atas undangan pak Thamrin Sonata tak terwujud. Ijin tidak keluar karena sedang ada customer problem. Njaluk panganpurane, pak Thamrin !

#ThanksKOMPASIANA

#ThanksPakThamrin&MbakGaganawati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun