Besok malam atau kamis dini hari bisa jadi hari yang ditunggu para pendukung Liverpool dimanapun berada, pandangan serta dukungan akan tercurahkan ke stadion st jakob kandangnya FC Basel dalam laga final Liga Europa kontra Sevilla. Sebuah laga yang penting bukan saja akan menjadi trofi pertama Jurgen Klopp, manajer ‘The Reds’ untuk klub yang dilatihnya sejak Oktober tahun lalu paska kegagagalan difinal Piala Carling tetapi menjadi kesempatan Klopp memberikan tiket ke liga champions musim depan jika mampu menjadi juara.
Hanya Klopp memang harus sedikit hati-hati bila bicara pencapaiannya dilaga final selama melatih Dortmund maupun Liverpool. Ada semacam kutukan jika melihat persentase kemenangannya dan Klopp berpotensi juga mengulangi kegagalannya yang dalam lima laga final sebelumnya hanya meraih satu kemenangan. Walau harus diakui catatan ataupun ‘kutukan’ adalah sebuah data yang valid namun pembuktiannya adalah dilapangan. Tinggal bagaimana Klopp mampu mempersiapkan Milner dkk dalam merusak permainan cepat dan kolektif yang diusung Sevilla.
Sekedar flashback tentang prestasi Jurgen Klopp dipartai final dimana terakhir gagal membawa Liverpool juara Piala carling usai kalah 1-3 lewat drama adu pinalti dari Man City. Sebelumnya saat menangani Dortmund, timnya kalah 1-3 di Piala Jerman 2015 dari Wolfsburg serta dua kali kalah dari Muenchen yakni 1-2 difinal Liga Champions 2013 dan 0-2 di Piala Jerman 2014. Satu-satunya kemenangan Klopp adalah difinal Piala Jerman 2012 saat Dortmund menggilas Muenchen dengan skor meyakinkan 5-2.
“Menjaga konsentrasi merupakan bagian dari persiapan. Saya tahu seluruh pemain sudah tidak sabar melakoni laga itu dan berharap menang. Karen itu, kami harus percaya 100% dengan kemampuan sendiri,” ungkap Klopp jelang laga final sebagaimana dilansir disitus liverpoolfc.
Walau memiliki kutukan yang bisa mengganggu performa Liverpool namun sejatinya kehadiran Klopp yang sejauh ini mencatat persentase kemenangan 45,10 persen di 51 laganya bersama Liverpool merupakan kunci kebangkitan juara Piala UEFA tiga kali tersebut. Dengan pemain peninggalan Brendan Rodgers, Klopp mampu membangkitkan motivasi pemainnya sehingga bisa tampil all out di Liga Europa musim. Dua laga terakhir kontra Dortmund dan Villareal menjadi bukti bagaimana manajer asal Jerman tersebut berhasil menanamkan semangat pantang menyerah kepada anak asuhnya.
“Sejak Jurgen Klopp datang, semua jadi berbeda. Para pemain seolah tampil diatas 100%. Dia sangat dekat dengan semua pemain. Dia selalu membangkitkan kepercayaan diri kami dan hal tersebut tentunya bagus sekali. Berkat keberadaannya, kami bisa mencapai final. Kami yakin bisa mencapai sesuatu yang besar di liga europa,” ungkap Alberto Moreno, bek kiri Liverpool sebagaimana yang dilansir situs uefa.com.
Good Luck Klopp !
You will never walk alone,
Wefi
sumber foto : Momen saat Klopp gagal di final Liga Champions 2013 dan Piala Capital One 2016 (Sumber : Dailymail)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H