Brunei U-21 sempat mencuri perhatian kala mereka mampu mengalahkan Timnas U-19 asuhan coach Indra Sjafrie di Turnamen Hassanal Bolkiah Trophy Agustus tahun lalu. Sebuah kemenangan yang membuat publik pun kaget karena Timnas U-19 yang diandalkan ternyata tidak berdaya menghadapi Brunei U-21 terlepas dari berbagai masalah yang dihadapi. Kekalahan yang sekaligus meneruskan kegagalan Timnas yang gagal menaklukkan Brunei di HBT seperti saat Andik Vermansyah harus takluk dipartai final HBT 2012.
Kini kesempatan terbuka lebar baik eks Timnas U-19 jika terpilih masuk sebagai anggota skuad Timnas U-23 asuhan coach Aji Santoso untuk membalaskan kekalahan menyakitkan dari Brunei U-21 , apalagi Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Kualifikasi Piala Asia U-23 grup H yang dihuni Timor Leste, Korea Selatan dan Brunei Darussalam.
"Brunei U-21 terakhir mengalahkan Timnas U-19 3-1 pada ajang Piala Sultan Hasanal Bolkiah, Agustus 2014. Juga sebelumnya pada ajang yang sama 2012, Brunei juga mengungguli Timnas U-21 di final, lanjut Mustaqim
Walau begitu Brunei Darussalam U-23 tidak bisa dianggap enteng sebagaimana yang diutarakan Mustaqim, Asisten Pelatih Timnas U-23 terkait kemampuan dan motivasi tersembunyi dari Brunei Darussalam. Brunei Darussalam kemungkinan akan dihuni eks Brunei U-21 di Hasanal Bolkiah 2014 :
Kiper                    : Abdul Hafiz Abdul Rahim
Belakang             : Mohd Khairil Shame Suhaimi, Muhd Hanif , Suhaimi Anak Sulau, Mohd Nur Azees Awang Ali, Alex Asmawi Pergi , Muhd Nurikhwan Ohman.
Tengah : Mohd Aminuddin Zakwan Mohd Tahir, Awangku Yura Indera Putera Pengiran Yunus, Mohd Asnawi Syazni Aziz , Mohd Asri Aspar.
Depan                  : Abdul Azim Abdul Rashid , Abdul Khair Basri
Sekedar flashback turnamen HBT 2014 , Timnas U-19 yang dilatih coach Indra Sjafrie harus berhadapan dengan tuan rumah Brunei U-21 usai dilaga pertama hanya bermain imbang 0-0 dengan Malaysia U-21. Dalam laga yang digelar di Stadion Nasional Hassanal Bolkiah (11/Agustus) tersebut Evan Dimas dkk harus takluk 1-3 setelah dibabak pertama ketinggalan 3 gol dari Brunei U-21 yang dicetak Adi Said (9’, 41’ dan 44’) sedangkan Timnas U-19 hanya mampu membalas 15 menit jelang laga berakhir lewat gol Ilham Udin Armayin (74’).
Kemenangan Brunei U-21 atas Timnas U-19 di bisa jadi karena sokongan pemain senior yang berasal dari klub profesional Brunei, DPMM FC yakni Azman Ilham Mohd Noor (kiper), Mohd Najib Tarif (tengah) dan sang striker Adi Said. Kehadiran mereka plus Hendra Azam Mohd membuat penampilan Brunei U-21 cukup bagus walau akhirnya mereka tetap gagal lolos ke semifinal karena kalah dari Vietnam U-19 dan Malaysia U-21.
Walau begitu Brunei U-23 yang memulai pelatnas tahap akhir jelang Kualifikasi Piala Asia U-23 di Kompleks Olahraga Kebun Sungai terus mempersiapkan diri secara intensif.
"Kami berharap bahwa kita dapat dimasukkan ke dalam pekerjaan sebanyak mungkin selama tiga minggu ke depan, terutama pada pertahanan dan transisi permainan kami," kata pelatih Stephen Ng Heng Seng dalam sebuah wawancara dengan The Times, Brunei.
"Kami bukan tim yang sangat kuat tapi saya percaya bahwa kami telah bekerja keras daripada yang lain. Negara-negara tetangga telah berlatih dengan tim di luar negeri. Ada beberapa pemain yang bermain dengan DPMM FC. Kami tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang mereka selama mereka adalah pelatihan, " lanjut Ng tentang kekuatan Brunei U-23 yang bertumpu kepada pemain DPMM FC.
Prestasi terakhir Brunei U-23 adalah menjadi peringkat ketiga di 8 BIMP-EAGA (Growth Area ASEAN Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina East) Persahabatan Games di Labuan pada bulan Desember, di mana mereka kalah pada medali perunggu setelah mengalami kekalahan 4-0 di tangan Sarawak di tempat ketiga playoff.
"Saat bertemu Korsel, Brunei, dan Timor Leste, hal mendasar yang kami tekankan kepada pemain adalah harus bermain dengan fighting spirit," ungkap Mustaqim, Asisten Pelatih Timnas U-23.
Jadi dangan pernah anggap remeh Brunei, Timnas U-23!