"Kalau Presiden Jokowi inginnya memang pelatih asing, tetapi asisten pelatihnya harus pelatih lokal. Ini untuk transfer ilmu dan pengalaman”
Itulah ungkapan Menpora Imam Nahrawi yang kemudian memunculkan sosok Jose Mourinho sebagai calon pelatih Timnas Indonesia kedepannya dan muncul pula nama pelatih Chelsea, Guss Hiddink sebagai nama lain yang diapungkan ketua KOI, Erick Thohir.
Sontak jagad dunia online merespon rencana atau lebih tepatnya komentar Menpora tersebut dan penulis mencatat dengan memasukkan ‘Mourinho linked Indonesia’ di mbah Google muncul sebanyak 384 ribu hanya dalam 0.44 detik pencarian .. WOW !
Padahal yang dihubung-hubungkan dengan Timnas Indonesia yakni Mourinho juga lagi sibuk di Meksiko City. Bukan urusan kongres tahunan FIFA (12-13 Mei) walau sejatinya dia adalah pendukung Gianni Infantino, presiden FIFA. Tetapi pria Portugal yang dihubungkan dengan Man U tersebut sedang mempersiapkan tim FIFA All Star yang diperkuat Fabio Cannavaro, Samuel Eto'o, Luis Figo, Carles Puyol dan Clarence Seedorf untuk menghadapi Meksiko All Star distadion Azteca.
Lalu apa sich komentar ‘The Special One’, julukan Mourinho soal sepakbola Indonesia terkait potensi yang dimiliki negeri ini dalam mewujudkan mimpi prestasi dilevel ASEAN hingga Asia. Sebuah komentar cukup pas dikeluarkan Mou saat dirinya membawa Chelsea datang ke Indonesia untuk melakukan Tur Pra Musim di ASEAN dimana kala itu Chelsea menang telak 8-1 atas tim Indonesia BNI All Star dalam laga yang digelar distadion Gelora Bung Karno pada 2013.
[caption caption="Saat tiba di Meksiko"]

“Jika Indonesia tidak punya potensi spesial maka BERMAINLAH DENGAN PENUH KEGAIRAHAN YANG BESAR dan KEBANGGAAN,” ungkap Jose Mourinho kala itu.
Sebuah pesan yang maknyus tentunya terkait potensi pemain Timnas Indonesia bahwa “BERMAINLAH DENGAN PENUH KEGAIRAHAN YANG BESAR dan KEBANGGAN” untuk mampu sukses disetiap laga yang dilakoni Timnas Indonesia. Kalau meminjam istilah pemain Timnas Indonesia era 60-an hingga 70-an, BERMAINLAH UNTUK GARUDA DIDADAMU sebagai pemantik semangat tidak pantang menyerah dilapangan hijau kala menghadapi lawan-lawan yang menghadang.
Dan paska sanksi untuk PSSI dicabut tentunya Timnas Indonesia semua level bisa bernafas lega karena berpeluang tampil lagi dikancah internasional yang tentu syaratnya FIFA mencabut sanksi untuk Indonesia pada kongres di Meksiko yang berlangsung mulai besok. Jika dicabut, inilah agenda Timnas Indonesia hingga akhir 2016 mendatang ..
Berikut Agenda Sepakbola Internasional di 2016 bagi Timnas Indonesia
1. Piala AFF 2016 di Myanmar dan Filipina
2. Piala AFF U-19 2016
3. Piala AFF U-16 2016
4. Piala Asia U-19 2016 (13-30 Oktober)
5. Piala Asia U-16 2016 (15-30 September)
6. Piala Asia Futsal Antar Klub (23-31 Juli)
7. Kualifikasi Piala Asia Futsal U-20 2017 (01-11 Desember).