Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hati dan Jiwamu Gelisah, Inilah Tempat yang Harus Dikunjungi

6 Juli 2014   03:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:19 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Disuatu waktu seseorang sahabat utama Rasulullah SAW, Ibnu Mas'ud ra kedatangan seseorang yang hendak menuturkan perasaan tidak menentu yang dialaminya dan berharap sahabat Rasulullah SAW tersebut memberikan nasehat yang tepat untuknya. Lalu, orang tersebut mengungkapkan kegelisahan yang sedang melanda jiwanya serta keinginannya untuk mendapatkan kedamaian serta ketentraman jiwa dari permasalahan yang dihadapinya.

”Wahai Ibnu Mas’ud, nasihatilah aku dan berilah obat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan pikiranku kusut. Makan tak enak, tidur pun tak nyenyak,” ucapnya kepada Ibnu Mas’us ra.

Lalu Ibnu Mas’ud pun menjawab, ”Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat. Pertama, tempat orang membaca Alquran. Engkau baca Alquran atau engkau
dengar baik-baik orang yang membacanya. Atau tempat kedua, engkau pergi ke majelis pengajian
yang mengingatkan hatimu kepada Allah. Atau tempat ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat menyembah Allah. Bisa kau lakukan di tengah malam buta, di saat orang tengah tidur lelap, engkau bangun mengerjakan salat malam, meminta dan memohon kepada Allah ketenangan jiwa, ketenteraman pikiran, dan kemurnian hati. Seandainya hatimu belum terobati dengan cara ini, maka mintalah engkau kepada Allah hati yang baru, sebab hati yang kamu pakai itu, bukan lagi hatimu.” Ujar Ibnu Mas’ud ra kepada orang tersebut.

Medapatkan nasehat berharga tersebut, maka orang tersebut segera melaksanakan nasehata Ibnu Mas’ud ra dengan langsung mengerjakannya di rumah. Sesampainya di rumah, segera ia berwudhu
kemudian diambilnya Alquran dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Pikirannya segar kembali, hidupnya terasa bergairah kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah Saw tersebut.

Rekans, saat indah dan tepat seperti bulan suci Ramadhan tahun ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menjadikan hari-hari kita penuh dengan perasaan tentram, tenang, jiwa yang tidak gelisah sehingga selalu muncul kedamaian serta ketentraman jiwa. Dengan selalu meningkatkan ibadah baik sunnah dan wajib sehingga kelak ketika Allah SWT memberikan kita kesehatan dan umur lebih maka kita akan menjadi pribadi yang tenang dan selalu dekat dengan Allah SWT, semoga saja.

Semoga bermanfaat untuk rekan Kompasiana!

Wefi

sumber rujukan : aktual.co

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun