[caption caption="Piala AFF 2014"][/caption]
Era Pemain Timnas Indonesia U-23 dan U-19 menjadi bagian Timnas Indonesia senior bisa jadi akan segera dimulai setelah Evan Dimas melakukannya di Piala AFF 2014 yang digelar di Vietnam. Disisipkan nama winger mungil, Andik Vermansyah dan beberapa pemain jebolan Timnas U-23 dan U-19 yang kini bertebaran diberbagai klub di Indonesia bisa jadi bayangan Timnas Indonesia masa depan akan terbentuk yang tentunya ditopang dengan pelatih bertangan dingin yang bisa memoles mereka menjadi sebuah kesatuan unit yang kuat.
Wah penulis lagi ngigau nich? Kan status Indonesia masih disanksi FIFA akibat intervensi Menpora ke PSSI. Yah kalau bicara konflik PSSIÂ vs Kemenpora memang ndak akan ada habisnya seperti kisah 1001 malam (semoga sich nasibnya ndak terlalu lama). Kan sayang ada dua momen yang sayang sekali untuk dilewatkan dan ini bukan Sea Games 2017 Malaysia ataupun Asian Games 2018 Jakarta tetapi Piala AFF 2016 dan Piala AFF 2018.
Dan di Piala AFF 2018, Timnas Indonesia berpotensi besar mengakhir puasa gelar Piala AFF sejak digelar pada tahun 1996. Lho kok bisa ? kenapa bukan Piala AFF 2016 ? jawabannya sederhana saja sich, kalau Piala AFF 2016 yang digelar di Myanmar dan kemungkinan besar  di Malaysia (yang menggantikan Filipina yang dianggap gagal memenuhi deadline AFF) Timnas Indonesia terkendalan dengan persiapan akibat konflik selama hampir setahun terakhir.
[caption caption="Indonesia vs Vietnam"]
Walau peluang tetap terbuka apalagi jika sanksi untuk PSSI dan Indonesia dicabut, persiapan maksimal bisa digeber secepatnya tapi memang tidak sebesar Piala AFF 2018. Kok bisa ? salah satu pertimbangannya adalah wacana perubahan format Piala AFF 2018 sebagaimana yang diinginkan pihak sponsor kepada AFF selaku otoritas sepakbola kawasan ASEAN, yang kemungkinan besar akan menjadi agenda pembahasan dalam pertemuan exco AFF hari ini.
Alasan yang mengemuka terkait perubahan format Piala AFF adalah jumlah penonton yang hadir dimana dalam format dua tuan rumah dan grup yang berisi lima negara, penonton akan sedikit manakala tim yang bertanding adalah bukan negara yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Jadi untuk meningkat jumlah penonton yang hadir maka format Piala AFF 2018 akan tetap dibagi dua grup dengan lima negara namun pertandingan yang digelar menggunakan sistem home and away (termasuk didalamnya semifinal dan final).
Jika format ini jadi disahkan oleh exco AFF maka bisa menjadi potensi besar untuk Timnas Indonesia memanfaatkan semua laga kandang untuk lolos ke babak semifinal dan final (karena di Piala AFF 2012 dan 2014, Timnas Indonesia gagal lolos ke semifinal ). Kini sembari menunggu agenda Exco AFF (12/2) ada baiknya tetap memonitoring ujung dari konflik PSSI vs Menpora RI karena jika tidak ada perubahan yach bisa berantakan semuanya termasuk target prestasi Timnas Indonesia di Piala AFF.
Dan sebagai penutup bolehlah sekilas kita flashback catatan Timnas Indonesia di Piala AFF Suzuki sejak digelar pertama kali pada 1996 :
1. Prestasi                                          : Juara (-), Runner Up (2000, 2002, 2004 dan 2012) dan Semifinal (1996, 1998 dan 2008)
2. Gelar Top Skor                                : Gendut Doni Christiawan (2000/ 5 gol), Bambang Pamungkas (2002/8 gol) dan Ilham Jayakusuma (2004/ 7 gol) dan Budi Sudarsono (2008/ 4 gol)
3. Pemain Terbaik                               : Firman Utina (2010).
4. Negara pengkoleksi gelar Piala AFFÂ Â : Thailand (4x/ 1996, 2000, 2002 dan 2014), Singapura (4 x/ 1998, 2004, 2007 dan 2012), Malaysia (1x/ 2010) dan Vietnam (1x/ 2008).
#MenantiGBKBergemuruhLagi
Salam Sepakbola,
Wefi