[caption caption="Presiden baru FIFA (sumber : FIFA.com)"][/caption]Alunan lagu Karma Police milik RadioHead berbunyi dari handphone yang kuletakkan di atas meja kerja selesai shalat isya. Tulisan UNKNOWN Number pun muncul didisplay handphone yang sarungnya mulai terlihat lusuh.
“Hallo, Mr. Suwefi,” suara yang muncul dari seberang sana
“Yes, I am Wefi,” jawabku dengan bahasa Inggris yang ndak bagus babarblas.
“I am secretary of FIFA new Presiden, Mr. Gianni Infantino and my boss will invite you come to FIFA Head office meet with our boss. Schedule arrangement on Friday this week,” kata seorang wanita diujung telepon sana yang mengaku sebagai sekretaris nya Presiden baru FIFA.
“OK , I am ready with your invitation,” jawabku mantap.
Akhirnya tiket PP pun dikirimkan kealamat kantor penulis (maklum ndak punya alamat rumah karena RT dan RW nya belum ditempel). Walau mendapat tiket ekonomi dari FIFA tapi lumayanlah dapat akomodasi gratis untuk bertemu dengan orang nomor satu dibadan sepakbola dunia yang sedang mendapat sorotan usai kasus korupsi yang mendera mereka.
Saat yang ditunggu pun tiba dan penulis pun sampai juga ke Zurich, Swiss setelah melewati perjalanan panjang berjam-jam dan transit di Singapura. Saat tiba di Swiss yang sedang musim dingin, penulis ingin kayak Raffi Ahmad bertelanjang dada merasakan dinginnya udara Swiss namun kondisi fisik yang kurang bagus membuat penulis mengurungkan niatnya (gagal dech selfie nih).
Masuk ke markas besar FIFA ,penulis disambut oleh sang sekretaris yang usianya sekitar 40 tahun gitu tapi kelihatan energik. Dibawanya keliling markas FIFA sembari melihat keindahan markas FIFA dan gedungnya yang sangat futuristik (opo menih iku futuristik?), pokoke mantap lah ini gedung. Setelah 15 menit diajak keliling tibalah penulis diruang tunggu kantor sang presiden dan sembari menunggu kunyalakan HP namun ndak bisa akses medsos, maklum pulsa nya mahal akh.
Hingga tibalah saat sang sekretaris menyuruh penulis untuk masuk menemui Mr. Infantino diruangannya yang cukup luas dan sueejuukkk tenan. Ditemani seorang penterjemah yang bisa bahasa Indonesia menjadi orang ketiga dalam pertemuan yang dilangsungkan setelah Mr. President menyelesaikan pekerjaanya sekitar jam 8 malam waktu Swiss.
[caption caption="(Sumber : dokumen pribadi)"]
“Apa kabar Mr. Presiden ? Nice to meet you and Congratulations and wish you all the best with FIFA program !” kataku mantap sambil menjabat tangan sang Presiden (asli halus banget tuch tangan tapi ndak pake acara pelukan lah).