Tinggal sebulan lagi masa persiapan yang harus dilakukan bagi Timnas Indonesia jelang tampil di Piala AFF 2015 di Vietnam awal mei mendatang. Situasi berbeda namun lebih baik harus dimanfaatkan oleh Rully Nere dalam mempersiapkan tim sebelum bertarung dengan Thailand, Australia U-20 dan Laos di grup A karena saat gelaran Piala AFF Wanita 2013 persiapan Timnas cenderung mengenaskan.
Total 25 pemain pun sudah didata dan dipanggil untuk mengikuti pelatnas yang diadakan di National Youth Training Center (NYTC) di Sawangan. Output dari gelaran Piala Pertiwi 2014 pun mendominasi para pemain yang mengikuti pelatnas dan berikut daftar 25 pemain yang dipanggil mengikuti Pelatnas oleh BTN – PSSI mulai 4 April :
Kiper : Riska Juliani (Bangka Belitung), Vera Lestari (D.I. Yogyakarta), Agustina Kwano (Papua).
Belakang : Renays Ellin Clousse Bisay (Jawa Timur), Nur Laili (Jawa Timur), Dewi Maysaroh (Jawa Timur), Idea Rifki Agustin (D.I. Yogyakarta), Dwi Aprilani (D.I. Yogyakarta), Raimona Kabak (Papua), Cicilia Anggaria Pratita (Papua), Ruth Wamblolo (Papua).
Tengah : Erma Novela, Sabatin (Jawa Timur), Akudiana Tebai (Jawa Timur), Febriana Kusumaningrum (Jawa Timur), Lilla Puspita (Jawa Timur), Ade Mustikiana (Bangka Belitung), Intan Nuraini (DKI Jakarta), Tugiyati (D.I. Yogyakarta), Christina Kaisiri (Papua), Emmy Clarce Valentina Awes (Papua), Marlisye Mandosir (Papua), Henny Jigibalom (Papua).
Depan : Siti Latipah (Jawa Barat), Serly Wanimbo (Papua), Rulin Aspalek (Papua)
Dari 25 pemain yang dipanggil mengikuti Pelatnas Timnas Indonesia Wanita untuk Piala AFF 2015 awal mei mendatang memang didominasi para pelajar SMA hingga Universitas. Dan lebih menarik beberapa dari mereka justru memiliki catatan prestasi diluar sepakbola ataupun juga memiliki side job diluar aktivitas selain berlatih sepakbola.
Riska Juliani, salah satu pemain yang dipanggil Rully Nere tercatat memiliki prestasi di bulu tangkis tingkat daerah, salah satunya adalah meraih medali perak di Pekan Olahraga Provinsi Bangka Belitung 2014 lalu.
“Karena tidak maju-maju di bulu tangkis saya mencoba beralih ke sepakbola wanita. Bersyukur, kali ini saya mendapatkan kesempatan untuk membela Timnas. Ini jelas sebuah kebanggaan sekaligus memenuhi harapan saya yaitu membela Merah Putih,” ungkap Riska Juliani.
Sosok lainnya adalah Siti Latipah yang tercatat sebagai atlit lari yang juga memiliki catatan prestasi dicabang atletik. Lalu ada juga yang atlet basket dan tentu juga pesepakbola wanita yang pernah bermain dilevel Timnas Yunior hingga yang berpengalaman bersama Timnas Indonesia Wanita dan Timnas Futsal yakni Tugiyati yang sekarang bekerja di GOR didaerah Yogyakarta.
“Tugiyati itu luar biasa, walaupun kemarin ia tidak ikut Pertiwi Cup karena usianya sudah melebihi batas, namun kondisi staminanya tetap bugar. Jadi, saat bertuga di GOR ia sering ikut gabung latihan dengan tim-tim yang sedang berlatih ditempat tersebut,” jelas Papat tentang sosok Tugiyati.
“Saya ingin menunjukkan kepada adik-adik dan perempuan Indonesia untuk mau bermain sepakbola. Kami bisa membanggakan Indonesia, keluarga dan diri sendiri dengan bergabung di Timnas,” ungkap salah satu pemain Timnas yang pernah memperkuat Timnas U-16, Vera Lestari.
Kebanggaan membela Merah Putih pun disuarakan pemain asal Papua yang mencuri perhatian kala gelaran Pertiwi Cup tahun lalu, Agustina Kwano yang dipantau oleh Rully Nere selama blusukan ke Papuan bersama coach Yopi.
“jujur, saya tidak menyangka bisa dipanggil Timnas. Ini tentu sebuah kebanggaan bagi saya dan keluarga. Saat ini saya harus bekerja keras sehingga bisa dipercaya pelatih untuk tampil pada kompetisi sesungguhnya,” ungkap Agustina Kwano
“Bagi kami ini sebuah keuntungan karena mereka sudah terlatih menjadi seorang atlet. Kalau dari basket, kami jadikan ia kiper. Kalau karate, saya jadikan ia striker,” ungkap asisten pelatin Timnas wanita, Papat Yunisal (sumber rujukan : harian Top Skor).
Dengan gambaran Timnas yang diisi para pemain yang multi talenta diharapkan menjadi nilai tambah tersendiri bagi Tim pelatih yang dikepala Rully Nerre dalam membentuk Timnas Indonesia wanita yang siap tampil dan memberikan kebanggaan kepada publik sepakbola nasional. Waktu sebulan cukuplah bila dibandingkan pencapaian Timnas Wanita di Piala AFF 2013 yang serba dadakan karena saat itu PSSI menyulap Timnas Wanita Futsal menjadi Timnas Wanita.
