Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dari Pencuci Piring Kini Merajut Asa Tampil di Piala Dunia 2018

7 April 2017   10:01 Diperbarui: 7 April 2017   17:30 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber foto: FIFA"][/caption]

(Amrabat dalam sebuah momen/sumber foto:FIFA)

Apa hal berat yang dirasakan seorang pemain bola?Cidera berat salah satunya,dimana masa depan seorang pemain ditentukan dari tingkat cidera yang dirasakan.Hal itu yang dirasakan seorang Amrabat kala menerima kenyataan dirinya tidak bisa lagi melanjutkan karir di akademi Ajax Armsterdam (Belanda).Penyakit Osgood Schlatter pada lututnya diusia 13 tahun memaksanya harus minggi dari lapangan hijau.

Namun pemain bernama lengkap Noreddine Amrabat,pemain Timnas Maroko kelahiran Naarden,Belanda pantang menyerah.Cidera diusia masih muda tentunya terasa menyesakkan dan menghantui masa depan karirnya.Selepas dari Ajax,Amrabat pun melakoni kehidupan sebagai pembersih lantai hingga mencuci piring direstoran tetapi tetap melakoni karir sepakbolanya bersama klub amatir, Huizen sebelum bergabung bersama Omniworld sebagai klub pertama dikarir seniornya.

 “Sulit.Saya dilatih di Sportcomplex De Toekomst,beberapa ratus meter dari Armsterdam Arena.Anda dapat melihat stadion,itu adalah mimpi besar untuk bermain disana.Sayangnya,saya tidak pernah bermain bersama Ajax tetapi aku senang dengan apa yang telah kujalani,”kenang Amrabat tentang perjalanan karirnya.

 Selama 10 tahun,Ambrabat berpindah klub dan mengalami masa keemasan saat bergabung dengan salah satu klub raksasa Belanda,PSV Eindhoven.Selama tiga tahun (2008-2011),Amrabat melakoni 57 laga dengan mencetak 9 gol.Selepas dari PSV,Turki menjadi tujuan karirnya bersama Kersiyapor dan Galatasary sebelum kini bermain diliga primer Inggris bersama klub Wattford.Perjalanan karir yang akhirnya membawanya bermain bersama negara asalnya,Maroko pada 2011.

[caption caption="Sumber foto : dailymail"]

[/caption]

(Aksi Amrabat bersama Wattford/sumber foto : dailymail)

Lalu apa rahasianya sehingga Amrabat tetap bisa bertahan dalam karir profesionalnya dan tetap menjadi andalan Timnas Maroko yang dibelanya sejak Olimpiade 2012 silam.

“Saya seorang pria rendah hati,saya selalu melakukan yang terbaik.Apakah saya bermain di tim amatir, membersihkan piring atau bermain di Liga Champions, segala sesuatu yang Anda lakukan dalam hidup Anda perlu difokuskan pada 100 persen, dan itulah yang selalu saya lakukan,”terang Amrabat sebagaimana dilansir FIFA.com

Amrabat dan Mimpi Maroko Akhiri Penantian 20 tahun

Maroko sendiri yang gagal di Piala Afrika 2017 karena terhenti langkahnya di perempat final usai ditaklukkan Mesir 0-1,mampu lolos ke babak ketiga atau fase grup.Bergabung digrup C bersama Pantai Gading, Gabon dan Mali,anak asuh itu masih menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2018 Rusia.Dua kali imbang kontra Gabon dan Pantai Gading dengan skor sama 0-0,membuat Maroko bertahan diposisi kedua klasemen dibawah Pantai Gading yang mengoleksi empat poin.

Cidera memang kerapa menerpa Amrabat,saat Piala Afrika 2017 di Gabon dirinya pun tidak bisa memperkuat negaranya diturnamen terbesar di Afrika tersebut.Cidera yang didapatnya saat membela klubnya, Watford FC kontra Tottenham Hotspur memaksa federasi sepakbola Maroko bergerak cepat dengan mencari pengganti dirinya.Namun dilaga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Afrika, Amrabat tetap menjadi andalan sang pelatih.

Kini Ambisi mantan pencuci piring yang rendah hati itu tetap dijaga,hanya juara grup yang berhak lolos dan mewakili Afrika di Rusia.Pengidola Mustafa Hadji tersebut harus terus memjaga fisik dan kualitas permainannya sehingga mampu membawa Maroko mengakhiri penantian dua dekade tidak lagi lolos ke Piala Dunia sejak Piala Dunia 1998 Perancis.

Link lengkap di FIFA.com

http://www.fifa.com/worldcup/news/y=2017/m=4/news=amrabat-from-washing-dishes-to-world-cup-dreams-2878724.html

#InspirasiAmrabat 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun