Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Office Boy Menjadi Pilot Air Asia

11 April 2016   19:05 Diperbarui: 11 April 2016   22:19 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dari Office Boy jadi Pilot Air Asia"][/caption]

Bermimpilah untuk menggapai yang tertinggi kita bisa capai dalam hidup.
 Sebuah ungkapan penuh optimisme yang selalu didengungkan orang-orang bermental baja, semangat tinggi dengan visi jauh kedepan dengan memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya. Diberbagai bidang keilmuan, pekerjaan yang ada kita banyak menemui sosok inspiratif yang memberikan kita banyak pelajaran yang bisa kita petik.

Dilingkup pertemanan, penulis juga mempunyai beberapa teman yang tidak melanjutkan ke sekolah yang tinggi. Namun dengan semangat dan mental kuat, ada beberapa yang berkesempatan mengikuti program pelatihan diluar negeri yang memberinya banyak kesempatan ditempat kerja dan kelebihan dibanding penulis yang minta maaf tidak bisa bahasa Jepang (padahal boss sendiri adalah orang Jepang).

Yang terakhir tentu adalah perjuangan Bli Tawan dari Bali dengan lengan robot yang dibuatnya dan memberikan begitu banyak pelajaran berharga tentang perjuangan dengan segala keterbatasan yang dimiliki namun tidak mengurangi semangat untuk berkarya dan bertahan demi kehidupan yang lebih baik. Termasuk sebuah kisah lain dari negeri tetangga yakni Malaysia tepatnya dari maskapai penerbangan Air Asia lewat sosok bernama Kugan yang pada Agustus tahun lalu diangkat sebagai Pilot Air Asia.

http://www.kompasiana.com/wefi/mudasiana-jangan-takut-untuk-punya-mimpi_56308677b69373260759d550

Padahal Kugan pertama kali bekerja di Air Asia sebagai seorang Office Boy namun berkat usahanya selama sembilan tahun dan sebelas kali usaha, Kugan Tangiisuran (31) akhirnya mampu menerbangkan Airbus A320 ke 10 tujuan diseluruh dunia dengan jumlah jam terbang mencapai 700 jam. Sebuah prestasi yang membuat CEO Air Asia, Tony Fernandez pun menangis dibuatnya dan mimpi Kugan dimulai sejak melihat pesaway lepas landas dari jarak dekat di Bandara internasional Penang, Malaysia.

"Ketika saya berusia 8 tahun saya menemani keluarga saya ke bandara untuk mengirim ayah saya yang sedang bepergian ke luar negeri. Saya melihat pesawat terbang dari jarak dekat dan saat itulah aku memutuskan aku akan menjadi pilot suatu hari. "ungkap Kugan yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara sebagaimana dilansir Harian Metro.

Namun keterbatasan biaya membuatnya harus menahan sementara mimpinya karena besarnya biaya kuliah yang mencapai 180 ribu ringgit untuk kursus pelatihan pilot. Setelah menyelesaikan ujiannya Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), ia malah dikejar untuk Diploma di Hotel Manajemen di sebuah Perguruan Tinggi di Penang dan bekerja di beberapa hotel setelah lulus. Hingga akhirnya teman baiknya memberitahu tentang peluang bergabung di maskapai penerbangan murah AirAsia Bhd.

Dan Kugan pun tidak berpikir dua kali sebelum mengambil pekerjaan di tahun 2006 dan ditempatkan dibagian pengiriman.Dan Pada tahun yang sama Kugan berhasil lulus ujian untuk menjadi pilot kadet namun gagal melangkah lebih jauh karena kebijakan perusahaan yang mempersyaratkan bekerja minimal 2 tahun di departemen tempat dia bekerja.

Sehingga Kugan pun mengisi hari-harinya dengan melaksanakan tugas pengiriman dan memberikan surat sambil tetap menjaga asanya agar kelak menjadi seorang pilot di Air Asia. Sepanjang 7 tahun, bahkan setelah banyak kegagalan Kugan tidak pernah menyerah dan melakoni ujian sebanyak 11 kali termasuk 4 kali ujian kualifikasi. Hingga pada 2013, Kugan berhasil melewati semua ujian yang diperlukan dan diterima di Asia Pasifik Flight Training (APFT).

Pada juni 2015, Kigan berhasil menyelesaikan kursus untuk menjadi seorag co pilot di APFT dan dua bulan kemudia dia melakukan penerbangan pertamanya yang membuat dirinya seakan tidak percaya dengan apa yang dilakukannya. Penerbangan ke Miri menjadi penerbangan pertamanya di Air Asia. Kini berkat ketekunan dan semangat tidak kenal menyerah Kugan telah mampu mewujudkan mimpi besarnya menjadi seorang Pilot Air Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun