Apa yang terjadi dikompetisi sepakbola Vietnam sepertinya layak menjadi contoh bagi pesepakbola dinegeri ini,mumpung kompetisi Liga 1 masih belum fix jadwal-nya dari PSSI.Sehingga apa yang terjadi dibelahan dunia lainnya baik di Asia hingga Eropa dalam urusannya soal sepakbola menarik untuk dilihat sebagaimana hari-hari ini dipenuhi dengan berita tentang pemecatan Claudio Ranieri dari kursi manajer Leicester City.
Besarnya tekanan didunia sepakbola bukan saja dialami oleh para pelatih yang menerima tugas berprestasi dari manajemen klub.Tetapi juga para pemain yang harus mampu memperlihatkan kualitas dan konsistensi dalam bertanding sehingga mampu membawa klubnya berjaya,jika tidak mampu maka sikap emosional bisa cepat naik dan terkadang tidak terkontrol saat tampil dilapangan.Jika itu tak mampu diredam bisa jadi nilai-nilai sportivitas bisa tercoreng dan sanksi pun siap diterima.
Kompetisi sepakbola Vietnam yang terkenal dengan V league-nya memang kerap memunculkan berita yang tidak sedap termasuk match fixing hingga kekerasan terhadap pengadil dilapangan hijau.Dan yang terbaru terjadi dalam lanjutan kompetisi sepakbola Vietnam dimana wasit menjadi fokus yang membuat pemain melakukan tindakan yang tidak menyenangkan dan berujung sanksi dari federasi sepakbola Vietnam.
Dalam laga lanjutan V League 1 pekan keenam antara Ho Chi Minh City kontra Long An yang berkesudahan 5-2 untuk kemenangan tuan rumah, Ho Chi Minh.Terjadi insiden yang tidak mengenakkan dan berujung dengan sanksi tegas dari VFF (‘PSSI’-nya Vietnam) terhadap pemain serta pelatih dari Long An.Dan kejadian yang tidak mengenakkan tersebut berlangsung jelang laga usai saat kedudukan 2-2 antara kedua tim.
Jelang laga usai, Ho Chi Minh City mendapatkan hadiah pinalti karena pemain Long An dianggap melakukan pelanggaran dikotak pinalti.Sebuah keputusan yang tidak diterima para pemain Long An,namun cara yang dilakukan tidak seperti pemain kebanyakan yang melakukan protes keras karena pemain Long An melakukan boikot disisa tiga menit laga berjalan.
Eksekusi penalti yang dilakukan pemain Ho Chi Minh City dibiarkan oleh kiper Long An dan para pemain Long An masih melanjutkan aksi protesnya dengan membiarkan para pemain tuan rumah mencetak gol sehingga kedudukan akhir 5-2. Sebuah cara protes yang membuat otoritas sepakbola Vietnam murka sehingga sanksi dijatuhkan.Untuk melihat aksi para pemain Long An berikut kronologisnya berdasarkan video laga VFP.
“Karena mengganggu jalannya pertandingan serta tidak menghormatimkeputusan yang menyebabkan rusaknya reputasi dan kredibilitas federasi sepakbola Vietnam”,rilis VFF saat menjatuhkan sanksi kepada pemain dan pelatih klub Long An.
Apa yang terjadi dikompetisi sepakbola Vietnam terkadang masih dijumpai disepakbola Indonesia,kini tinggal bagaimana PSSI dan pengelola kompetisi mampu bertindak tegas sehingga kualitas dan aturan main bisa dijalankan.Kemampuan pemain dalam memahami rule of game akan terbawa dalam bagaimana Timnas Indonesia bermain dilevel internasional,oleh karena respek kepada perangkat pertandingan tetap diperlukan walau terkadang situasi tidak menguntungkan.
#FairPlay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H