Polemik yang terjadi antara Kemenpora dengan Pengurus PSSI memasuki babak baru yakni masuk keranah Timnas. Timnas U-23 yang diasuh Aji Santoso untuk Sea Games 2015 kini mulai direcoki hal-hal non teknis paska pembekuan PSSI periode 2015-2019 pimpinan La Nyalla Mattaliti oleh Kemenpora.
Legalitas Kepengurusan PSSI yang dibekukan menjadi satu dasar awal terkait sosok Gede Widiade yang menjabat sebagai Manajer Timnas U-23 sejak perhelatan Kualifikasi Piala Asia U-23 2015 di jakarta dimana Timnas U-23 gagal lolos ke Qatar. Penunjukannya oleh PSSI yang kini dibekukan menjadi satu alasan bagi KOI yang menyarankan adanya pergantian Manajer Timnas U-23.
“Pelaksanaan kejuaraan sudah dekat. Karena PSSI dibekukan, maka kami tidak bisa mengirimkan atlet. Makanya harus ada penggantian tertutama untuk posisi manajer,” kata Sekjen KOI, Hifnis Hasan.
“Saya harap pemerintah (Kemenpora) menunjuk sosok baru,” ungkapnya terkait sosok baru yang layak menempati posisi Manajer Timnas U-23 yang sepenuhnya diserahkan kepada Kemenpora.
“Ditunjuk jadi manajer oke, tidak juga tidak masalah. Saya sebelumnya ditugaskan PSSI dan juga sudah mendapat mandat dari KOI dan diinformasikan ke Panpel Sea Games. Kalau mau dicabut, itu kewenangan Negara,” ungkap Gede Widiade terkait saran pergantian manajer Timnas U-23 oleh KOI jelang Sea Games 2015 Singapura.
Selain masalah Manajer Timnas U-23 ada masalah pelik yang bisa menjadi besar beberapa hari kedepan dan diprediksi bisa mengganggu persiapan Timnas U-23, apalagi kalau bukan kemungkinan klub-klub peserta ISL QNB 2015 yang sepakat tetap bersama PSSI tidak memperbolehkan pemainnya yang terpilih untuk ikut dalam Timnas U-23.
Berdasarkan informasi yang dilansir harian top skor, Persebaya ISL misalnya sudah mengambil sikap tidak akan melepas pemain kepada Kemenpora. Sedangkan klub lainnya seperti Persib, Arema Cronus hingga Barito Putera belum menentukan sikap terkait pengiriman pemainnya yang akan bermain untuk Sea Games 2015 bersama Timnas U-23.
“Saya terserah manajemen,” ujar kiper Timnas U-23, M Natshir terkait status dirinya yang juga diproyeksikan oleh Aji Santoso di Timnas U-23.
Sebagai pendukung Timnas tentunya kita berharap ada solusi terbaik untuk kedepannya. Bagaimana PSSI menjadi sebuah organisasi yang bukan saja taat pada yang namanya STATUTA FIFA tetapi juga mampu menerapkan UU Olahraga yang berlaku di Republik ini. Polemik yang terjadi akan terus menimbulkan sesuatu yang baru termasuk ‘bola panas’ di Timnas U-23 yang akan berlaga diSea Games 2015.
Kita memang belum tahu apa keputusan FIFA terkait polemik yang terjadi paska pembekuan PSSI dan diberhentikannya sementara kompetisi QNB ISL 2015 dan turunannya (Divisi Utama). Tanggal 28 Mei saat FIFA bersidang mungkin akan diketahui apa keputusannya, sehingga ada waktu kedepan untuk kedua pihak sedikit menurunkan egonya masing-masing untuk mencari solusi terbaik bagi sepakbola nasional.
Jangan sampai polemik makin memanas dengan tidak diperbolehkannya para pemain berlaga bersama Timnas U-23 oleh klub-klub yang pemainnya masuk proyeksi Timnas U-23. Dan saran penggantian manajer Timnas U-23, Gede Widiade yang juga adalah CEO Persebaya ISL menjadi pemantik awal polemik selanjutnya.