Masih ingat dong dengan sosok bernama Carlos Tevez?Striker Timnas Argentina yang pernah bermain di Boca Junior, West Ham, Man U, Man City, Juventus hingga akhirnya kembali keklub lamanya, Boca Junior (Argentina). Prestasi bersama Timnas Argentina khususnya dilevel Piala Dunia dan Copa America setali tiga uang dengan Lionel Messi yakni belum mampu memberikan trofi juara untuk Argentina, namun untuk urusan lain sepertinya salah satu pemain kesayangan Maradona tersebut mencatatkan sejarahnya akhir tahun ini.Â
Iya, pemain 31 tahun tersebut mencatatkan diri sebagai pemain dengan bayaran termahal didunia usai dikontrak klub Shanghai Shenhua yang bermain di Liga Super Cina dengan bayaran 37 juta euro atau hampir Rp 520 miliar per musim.Gaji yang tentunya lebih besar dari yang diperolehnya saat terakhir kali bermain di Eropa bersama Juventus sebesar 20 juta euro. Tevez diklub China tersebut akan menerima 726 ribu euro atau sekitar 10.7 miliar per minggu atau Rp 1,5 miliar per hari .. WOW !Namun apakah dengan gaji selangit tersebut, Tevez mampu mengangkat performa klubnya dikualifikasi Liga Champions Asia 2017? (Baca)
Ternyata debut perdana sang bomber berbuah mimpi buruk dimana timnya, Shanghai Shenhua yang menjamu wakil Australia, Brisbane distadion Hongkou, Shanghai gagal meraih kemenangan untuk lolos kebabak fase grup dalam laga yang digelar (8/2) kemarin.
Dalam laga kontra Brisbane Roar, Gustavo Poyet menurunkan trio asingnya termasuk pemain dengan gaji termahal dunia Carlos Tevez yang berkolaborasi dengan eks striker Inter Milan, Obafeme Martins serta kapten tim asal Kolombia, Gustavo Moreno. Namun sayang gol cepat Brandon Borrielo (2’) memanfaatkan assist Tommy Oar meruntuhkan mental bertanding Tevez dkk dan jelang laga babak pertama usai giliran Oar yang menjebol gawang Li Shua untuk menggandakan keunggulan 2-0 Brisbane Roar.
Gagal mendapatkan peluang matang dibabak pertama,Carlos Tevez beberapa kali sempat menciptakan peluang dan mengancam gawang Brisbane Roar yang dikawal Young dibabak kedua.Namun apa daya semuanya gagal menghasilkan gol bagi Shanghai Senhua dan harus mengakui keunggulan sang tamu, Brisbane Roar yang sebelumnya mencukur wakil Filipina, Global FC 6-0 serta gagal lolos ke babak utama Liga Champions Asia musim 2017.
Kegagalan Shanghai Shenhua lolos kebabak utama Liga Champions Asia 2017 tentunya mengejutkan dan menjadi rekor kegagalan sejak 14 tahun terakhir sekaligus Cina tidak bisa menempatkan seluruh wakilnya ke LCA 2017.Wakil Cina kini tersisa Shanghai SIPG yang diperkuat Hulk dan Oscar, Jiangsu Suning serta sang jawara edisi 2011 dan 2013, Guangzhou Evergrande.Kini fokus Tevez dkk adalah bagaimana bisa lolos otomatis ke LCA musim 2018.
Sebuah tantangan besar bagi seorang Tevez untuk membuktikan gaji yang diterimanya sepadan dengan kontribusi kepada klub barunya, Shanghai Shenhua yang musim lalu menempati peringkat keempat Liga Super Cina 2016.Dengan konsentrasi di CSL 2017 saja tentu membuat Tevez bisa lebih fokus dan belajar dari sosok Lavezzi, kompatriotnya di Timnas Argentina yang sudah terlebih dahulu bermain di liga super Cina, Hebei China Fortune.
Uang memang bukan yang utama untuk mendapatkan trofi juara,tetapi dengan kekuatan uang serta dikombinasikan dengan mentalitas,dukungan serta etos kerja sebuah klub bisa mewujudkan ambisi menjadi juara dan mengangkat trofi seperti Real Madrid ataupun Barcelona.
#BelajarDariCina
