Tak ada gol diciptakan namun kemenangan 1-0 Yokohama FC atas Matsumoto FC dipekan perdana J2 league musim 2017 menjadi kadu ulang tahun indah bagi Kazuyoshi ‘King Kazu’ Miura.Tepat 50 tahun usianya saat striker Jepang tersebut tampil bersama klubnya distadion NHK Spring, Misuzawa kandang Yokohama FC didepan sekitar 13 ribu suporter tuan rumah yang hadir.
26 Februari, 50 tahun silam saat Kazuyoshi Miura lahir diprefektur Shizuoka, Jepang dan perjalanan karir sepakbola profesionalnya pun penuh warna.Pernah merasakan gemblengan di Amerika Selatan di Santos,Brazil striker berjuluk ‘King Kazu’ tersebut menjelma menjadi striker andalan Timnas Belanda dan pemain Jepang pertama yang merasakan atmosfir sepakbola Italia bersama Genoa musim 1994/95.
Kini diusia senjanya, Miura tetap tampil solid bersama Yokohama FC di J2 league (sayang Irfan Bachdim sudah tidak merumput di J2 league lagi).Perpanjangan kontrak pun diberikan Yokohama FC kepada pemain yang musim lalu mencetak dua gol walaupun usianya akan menginjak usia kepala lima.Dan dipekan perdana,Miura pun menjadi starting XI klubnya walau hanya bermain selama 65 menit.
“Saya mencintai sepakbola dan semangat saya untuk permainan ini tidak pernah berubah. Saya tahu bahwa saya tidak muda lagi dan saya menemukan permainan ini jauh lebih sulit secara fisik,tapi saya masih mendapatkan banyak kesenangan ketika tim saya menang atau saya bermain baik.Selama saya menikmati sepakbola saya akan terus berjalan,” ungkap Miura sebagaimana dilansir FIFA.com sebelum laga perdana bersama Yokohama FC.
Menikmati sepakbola itulah kunci keberhasilan seorang Miura dalam melakoni karir sepakbolanya,perasaan yang menumbuhkan semangat dalam diri untuk terus bermain dan bermain walau usianya menginjak 50 tahun.Bermain sebagai striker jelas terasa lebih berat dibandingkan menjadi seorang kiper yang ruang bergeaknya tak seluas pergerakan seorang striker.
Data FIFA pun untuk urusan Piala Dunia, pemain ‘old crack’ julukan untuk pemain usia tua didominasi oleh pemain yang berposisi sebagai kiper bukan striker ataupun gelandang.Sehingga wajar ada tantangan bagi seorang Gianluigi Buffon akankah bermain hingga usia mencapai 60 tahun? Sebuah tantangan bagi Buffon terutama untuk menaklukkan usia seorang Miura yang masih terus bermain diusia 50 tahun.
Berikut beberapa pemain yang mencatatkan penampilan di kualifikasi ataupun putaran final Piala Dunia:
1. Faryd Mondragon (Kolombia), pemain tertua di Piala Dunia yakni Piala Dunia 2014 diusia 43 tahun 3 hari
2. Roger Milla (Kamerun), pencetak gol tertua di Piala Dunia yakni Piala Dunia 1994 diusia 42 tahun 39 hari
3. Dino Zoff (Italia), pemain tertua yang menjadi juara dunia Piala Dunia yakni Piala Dunia 1982 diusia 40 tahun 133 hari
4. Taylor Mc Donald (US Virgin Islands), pemain tertua yang tampil dikualifikasi Piala Dunia yakni Pra Piala Dunia 2006 zona CONCACAF diusia 46 tahun 175 hari
5. Peter Shilton (Inggris), kapten tertua di Piala Dunia yakni Piala Dunia 1990 diusia 40 tahun 292 hari.
Lalu apa kunci para pemain yang tetap eksis diusia 40 tahun keatas sebagaimana yang dilakukan seorang Miura, berikut beberapa quote atau pernyataan dari mereka sebagaimana yang dirilis oleh FIFA.com
“Adalah kehormatan bagi saya.Apa yang saya capai ini menjadi sejarah sepakbola Kolombia.Itu luar biasa,” ungkap Faryd Mondragon, kiper Kolombia yang mencatat usia 43 tahun saat membela negaranya menghadapi Jepang sebagai pemain pengganti di Piala Dunia 2014 Brazil.
“Pensiun dari Timnas sangatlah membantu.Ini membantu saya untuk terus berkarir didunia sepakbola.Ini adalah soal MENTALITAS,” ungkap Brad Priedel, kiper Amerika Serikat yang bermain di liga Primer Inggris walau usianya sudah 40 tahun.
Apa yang dicapai seorang Miura semoga menjadi inspirasi bagi para pemain Indonesia untuk terus memberikan yang terbaik dalam karir profesional mereka.Kuncinya seperti yang dikatakan Miura adalah MENIKMATI SEPAKBOLA.
#InspirasiMIURA
