Sayang sekali kesempatan penulis untuk hadir di acara Blogger Gathering BCA Indonesia Open (BIO) 2016 di Hongkong Cafe,Sarinah, Jakarta gagal terwujud. Kemacetan parah yang dialami sejak perjalanandari Lippo Cikarang dengan AO Transport membuat penulis memutuskan CANCELkahadirannya karena jam 19.00 WIB masih berada di Cawang, Jakarta (hadeeuhhhhmungkin lain waktu bisa hadir kembali jika Pengelola Kompasiana tidak bosanuntuk mengundang saya).
PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menjadi sponsor utama sejak pertama kali di 2014 dalam turnamen yang masuk dalam kalender BWF Super Series tersebut dengan dukungan dari sponsor pembantuseperti Djarum diharapkan akan menjadikan ajang BIO 2016 menjadi turnamen yangbukan saja membanggakan Indonesia namun juga akan selalu dikenang pecinta bulu tangkis di seantero dunia. Apalagi ajang BIO 2016 bisa menjadi ajang yang tepatbagi pebulu tangkis yang lolos ke Rio de Jainero, Brazil yang menjadi tempat digelarnya Olimpiade 2016 dimana bulu tangkis pun juga dipertandingkan.
Sebagai sebuah perusahaan bank terkemuka tentunya BCA memiliki hubungan yang saling ketergantungan bukan saja dalam pertumbuhan perushaan namun juga membangun kesejahteraan masyarakat sekitar.Dan kegiatan CSR BCA menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalamperjalanan perusahaan kedepannya dan salah satunya adalah BIO 2016 yang masukdalam salah satu tiga pilar Program CSR BCA yakno Solusi Sinergi. Selain ituada juga Solusi Cerdas dan Solusi Bisnis Unggul.
Kembali ke gelaran turnamen BIO 2016 diIstora Senayan, Jakarta yang mulai digelar Senin (30/5) mendatang dipastikan akan semakin meriah bukan saja kehadiran para penonton yang dipastikan akan memadati Istora Senayan namun juga kehadiran 332 pebulu tangkis dari 26 negarayang akan saling mengalahkan dilima nomor yang dipertandingan demi hadiah tunaiyang mencapai angka US$ 900 ribu atau sekitar Rp. 12 Milyar. Walau memang juara bertahan tunggal putera tahun lalu, Kento Momota asal Jepang yang memastikanabsen diturnamen BIO 2016.
Sapu Bersih Gelar, Mungkinkah?
Keberhasilan tim bulu tangkis putra ke babak final Piala Thomas serta penampilan tim putri yang menjanjikan setidaknyamembersitkan harapan pebulu tangkis mampu tampil maksimal dihadapan publiksendiri.’Pride Nation’ sebagaimana iklan yang digaungkan sebulan terakhirmenjadi semacam spirit yang harus tertanam di dada para pemain untuk bermaindengan kemampuan terbaik sehingga Indonesia kembali merajai Bulutangkis Indonesia Open tahun ini.
Catatan prestasi pebulu tangkis Indonesia dalam satu dekade terakhir utamanya sejak status kejuaran menjadi BWF SuperSeries pada 2007 dan meningkat ke Super Series pada 2011 memang kurangmenggembirakan. Tampil dikandang sendiri justru para pemain gagal memberikangelar juara untuk Indonesia malah didua edisi terakhir (2014 dan 2015), pebulutangkis Indonesia gagal menjadi juara di lima nomor yang dipertandingkan.
Praktis hanya Muhammad Ahsan dan Hendra Setiawan yang terakhir kali menjadi juara nomor ganda putra di Indonesia Open2013 sedang setahun sebelumnya Simon Santoso menjadi juara di nomor tunggalputra. Dan berikut catatan prestasi pebulu tangkis sejak Indonesia Open BWFSuper series 2007 setelah Taufik Hidayat menjuarai nomor tunggal putra pada2006:
- 2014 ~ 2015 : Nihil
- 2013 : Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan (Ganda Putra)
- 2012 : Simon Santoso (Tunggal Putra)
- 2009 ~ 2011 : Nihil
- 2008 : Sony Dwi Kuncoro (Tunggal Putra) serta Vita Marissa/ Lilyana Natsir (GandaPutri)
- 2007 : Nihil.
Peluang Indonesia di BIO 2016
“Hasil di kuarter pertama tahun 2016 ini tentu menjadi sebuah pertanda baik bahwa selain Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ataupun Mohammad Ahsan/HendraSetiawan kita sudah punya pasangan lainnya yang mampu bersaing dan sudahterbukti berhasil membawa gelar juara. Semoga mereka bisa menjadi yang terbaikdi rumah sendiri, dan semoga penampilan pemain lain baik di sektor ganda maupuntunggal akan bisa memberikan kontribusinya setelah terakhir kali juara darisektor tunggal oleh Simon Santoso pada 2012 yang lalu,” ujar Ketua Umum PPPBSI, Gita Wirjawan tentang peluang pebulu tangkis Indonesia di ajang BIO 2016.