"Ayah, mengapa kita dilarang tertawa terbahak-bahak?" tanya putriku disaat kami santai bersama didepan rumah
"Kenapa kakak Anisah bertanya seperti itu?" tanyaku balik
"Iya tadi waktu aku sekolah, guru kelas b berkata kepada murid kelas b yang tertawa keras terus terusan. Jangan tertawa keras dan terbahak-bahak yah anak-anak ibu," begitu ceritanya.
"Oohh gitu ceritanya kak, sekarang ayah mau tanya sama kakak. Kakak sedih tidak kalau ada teman kakak yang jatuh sakit sehingga tidak sekolah?" tanyaku
"Anisah pasti sedih, ayah. Apalagi jika ayah dan ibu sakit," jawabnya sambil meminta dipangku
"Jadi maksud bu guru melarang teman kakak tertawa terbahak-bahak salah satunya adalah agar kepedulian kakak terhadap sesama termasuk kepada teman sekolah tetap terjaga," jawabku
"Tapi aku boleh tertawa kan yah?" tanyanya lagi
"Tentu saja kakak anisah tetapi tertawa sewajarnya saja yah jangan sampai terpingkal-pingkal hingga lupa kanan kiri," jawabku sambil mengusap rambutnya.
Nabi Isa AS memberikan nasihat kepada sahabatnya : "Hai garam bumi janganlah kalian berbuat kerusakan sebab segala kerusakan dapat diobati dengan garam tetapi jika garam itu sendiri yang rusak maka diobatipun tidak bisa (yang dimaksud garam bumi adalah para ulama yang aktif mengajarkan ilmu). Hai para sahabatku yang setia janganlah memungut bayaran anak didik kecuali sebagaimana kesadaranmu terhadap aku, ketahuilah pada dirimu terbukti adanya dua KEJAHILAN yang mencolok yaitu :
1. Tertawa terbahak-bahak
2. Tidur nyenyak lupa bangun malam."