Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Aroma Dendam Pelatih Timnas Filipina

21 Agustus 2016   20:54 Diperbarui: 21 Agustus 2016   21:08 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Thomas Dooley, arsitek Filipina yang penasaran dengan Indonesia / sumber : aseanfootball.org)

Penasaran ?

Bisa jadi. Itu mungkin yang dirasakan oleh Timnas Filipina yang selalu gagal menembus babak final Piala AFF Suzuki sejak edisi 2010 di Jakarta silam. Paska gagal lolos ke putaran final Piala AFF Suzuki 2008 Vietnam, dimana Filipina kalah dari Laos dan Kamboja serta hanya menempati posisi ketiga fase kualifikasi membuat ‘PSSI’-nya Filipina melakukan perubahan radikal dalam pembentukan Timnas Filipina selanjutnya.

Pemain naturalisasi menjadi jalan pintas yang diambil Filipina dan hasilnya mereka mampu lolos ke babak semifinal Piala AFF Suzuki 2010 menghadapi Indonesia. Banyak cerita mengiringi partai semifinal yang harusnya menggunakan format kandang dan tandang, dimana PFF akhirnya memutuskan laga semifinal yang menjadi jatah merek dimainkan distadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Anak asuh Simon Mc Menemy dengan pemain naturalisasinya akhirnya gagal lolos ke final usai takluk 0-1 didua pertemuan.

Semifinal Piala AFF Suzuki 2010 / sumber : viva
Semifinal Piala AFF Suzuki 2010 / sumber : viva
Langkah ke semifinal kembali dilakukan Filipina di Piala AFF Suzuki 2012 dan 2014, namun mereka gagal kembali lolos kebabak final usai selalu gagal menang alias bermain imbang 0-0 kala menjamu lawan mereka dikandang mereka distadion Rizal Memorial, Manila. Di 2012, Singapura yang giliran menjamu Phil Younghusband dkk menghentikan mereka usai menang 1-0 di Stadion Jalan Besar lewat gol tunggal Amri.

Sedang dua tahun kemudian, usai sukses membekap Indonesia 4-0 difase grup Piala AFF Suzuki 2014 dan lolos kesemifinal untuk berjumpa Thailand kembali kegagalan menimpa Filipina. Usai bermain imbang 0-0 dilaga pertama, Filipina harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor meyakinkan 0-3 lewat gol yang dicetak Chanatiph Songkrasin dan dua gol dari Kroekrit yang membuyarkan impian mereka lolos kefinal pertama kalinya. (sumber)

Kini Thomas Dooley, pelatih Filipina yang mendapatkan perpanjangan kontrak dari PFF menargetkan timnya bisa menembus babak final diedisi 2016 dimana mereka menjadi tuan rumah. Kesempatan kian menantang kala tiga lawan yang menggagalkan mereka lolos kefinal ditempatkan dalam satu grup yakni Thailand, Singapura dan Indonesia. Aroma dendam pun membuncah dari pelatih asal Amerika Serikat yang karir profesionalnya banyak dihabiskan di Jerman tersebut.

"Ini tidak bisa lebih baik bersama tiga tim di grup yang menendang kami keluar dari semifinal tiga edisi sebelumnya. Ini adalah kesempatan besar untuk memberi mereka balas dendam dan menendang dua lawan kami dari turnamen, "kata Dooley.

"Menghindari 'tim terbaik' Thailand di semi-final akan menjadi kunci. Dua pertandingan di semifinal melawan tim lain di Grup B harus dilakukan, "lanjut Dooley tentang prediksi timnya.

"Thailand benar-benar tim terbaik di turnamen. Mereka memiliki tim muda yang bermain bersama, saya kira sejak di U-17. Mereka memiliki liga yang sangat kuat dan lebih dari 60.000 fans yang mendukung mereka luar biasa," ungkap Dooley tentang Thailand yang merupakan kandidat kuat juara Piala AFF Suzuki 2016.

"Singapura memiliki pelatih baru (di V. Sundramoorthy) dan mungkin mereka akan termotivasi dan datang dengan pola pikir yang positif. Indonesia pasti ingin membalas dendam (melawan kami) juga, setelah kalah mengerikan di Piala Suzuki terakhir,” terang nya soal kekuatan Singapura dan Indonesia.

Pemain naturalisasi yang jadi andalan Dooley / sumber : goal.com
Pemain naturalisasi yang jadi andalan Dooley / sumber : goal.com
Kekuatan Filipina kini tidak melulu kepada pemain naturalisasi sebagaimana ditiga edisi Piala AFF Suzuki sebelumnya. Bergulirnya liga profesional Filipina serta suksesnya klub Filipina seperti Ceres kebabak 16 besar Piala AFC membuktikan Filipina sedang membangun kekuatan baru mereka lewat pemain lokal yang ditempa dikompetisi internal mereka. Kualitas pemain lokal itu sendiri yang menurut sang pelatih menjadikan pemain naturalisasi harus berjuang demi mendapat tempat di Timnas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun