Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

84 Tahun PSSI : Menanti Tirakat Pengurus PSSI demi Timnas dan Kompetisi

18 April 2014   16:26 Diperbarui: 10 Desember 2021   15:31 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Didirikan pada 19 April 1930 di Yogyakarta dalam Kongres Sepakbola dan dibidani tujuh klub kala itu VIJB Jakarta, BIVB Bandung, PSM Yogyakarta, VVB Solo, MVB Madiun, IVBM Magelang dan SIVB Surabaya. Yang berarti 84 tahun sudah PSSI berdiri di Republik dan sebagai Satu-satunya federasi sepakbola yang menaungi bal-balan negeri ini tercatat sudah 15 Ketua Umum memimpin PSSI. Mulai dari Soeratin Sosrosoegondo, Artono Martosoewignyi, Maladi, Abdul Wahab, Maulwi Saelan, Kosasih Poerwanegara, Bardosono, Moehono, Ali Sadikin, Sjarnobie Said, Kardono, Azwar Anas, Agus Gumelar, Nurdin Halid dan sekarang Djohar Arifin Hoesin. Dan banyak catatan prestasi maupun nir prestasi dari perjalanan 84 tahun. Kini di usia yang sudah tidak muda lagi dan dengan kondisi yang ‘sudah normal’ sudah sepantasnya PSSI dengan pengurus yang hebat dan paham akan sepakbola nasional mampu menciptakan sebuah konsep yang jelas utamanya dalam hal pembinaan pemain dan kompetisi yang berujung kepada prestasi Timnas disegala level. Okelah selama setahun berjalan sejak Kongres Borobudur, PSSI boleh mengklaim berhasil karena Timnas U19 juara AFF U-19 serta lolos ke Piala Asia U-19 di Myanmar. Dan prestasi lain selama setahun berjalan yaitu Finalis Sea Games 2013 Myanmar, Timnas Futsal yang lolos ke Putaran Final Piala Asia Futsal 2014 di Vietnam. Tetapi juga ada kegagalan menyertai perjalanan PSSI dalam setahun terakhir, Timnas U14 dan U16 gagal lolos ke Putaran Final Piala Asia U14 dan U16, Timnas Wanita yang masih tidak jelas arah dan target kedepannya sedang dilevel Kompetisi tertinggi negeri ini apalagi kalau bukan standard penentuan ketika penentuan klub yang berhak tampil di Liga Unifikasi 2014. “Semua hasil pengembangan perlahan mulai terlihat. Apalagi PSSI sempat mengalami kemunduran karena dualisme kepengurusan,” ungkap Djamal Aziz, anggota Exco PSSI yang juga Ketua Komite Media PSSI sembari menjelaskan sukses PSSI lewat Timnas U19 yang juara AFF dan lolos ke Piala  Asia U-19 dan target PSSI di 2014  yaitu Timnas Senior juara Piala AFF 2014, Timnas U-23 lolos Perempat final dan Timnas U-19 lolos ke Piala Dunia. Ada yang menarik dari statemen Djamal Aziz terkait dengan Ulang Tahun PSSI ke-84 yang rencananya akan diadakan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan. “Jangan sampai ulang tahun terlihat yahud, tapi pembinaan usia muda malah keteteran. Justru kami bertirakat demi pengembangan semua bidang,” jelas Djamal Aziz (sumber : harian top skor) Saya garis bawahi nich pendapat Djamal Aziz terkait rencana di Ulang Tahun PSSI, Justru kami bertirakat demi pengembangan semua bidang. Tirakatnya seperti apa yach ? karena setahu penulis Tirakat adalah usaha menyucikan diri dengan puasa dan ibadah secara terus-menerus selama beberapa waktu dengan tujuan meraih ketenangan batin, mendapatkan pencerahan dalam menjalani hidup atau untuk maksud-maksud tertentu. Apakah ada korelasinya antara Tirakat dengan pengembangan Kompetisi dan Timnas Indonesia ? Kecuali mungkin (sekali lagi mungkin nich), semua Pengurus PSSI mensucikan diri dengan jalan puasa atau ibadah secara terus menerus sehingga mampu mendapatkan ketenangan batin dan ‘new look’ sehingga mampu mendapatkan konsep yang jelas dan terukur dalam bentuk blue print sehingga kita mendapatkan gambaran jelas apa yang dimaui PSSI dalam beberapa tahun kedepan bukan hanya setahun saja. Kalau itu penulis setuju lah, sehingga di Ulang Tahun PSSI yang ke-84 ada semacam renungan dari stake holder sepakbola nasional yang direpresentasikan oleh Pengurus PSSI sehingga dengan ‘tirakat’ nya sebagaimana pendapat Djamal Aziz akan mendapatkan sebuah konsep yang jelas dan terukur untuk prestasi sepakbola Indonesia beberapa tahun mendatang. 84 tahun bukan usia yang muda lagi, PSSI. Kalau manusia itu sudah usia sepuh, sehingga yang ada adalah kebijaksanaan dalam memandang segala hal termasuk perbedaan dalam dinamikan sepakbola nasional termasuk soal sinkronisasi kompetisi dengan jadwal FIFA ataupun AFC/AFF yang kerap berbenturan. Meminjam istilah Ayah penulis saat era 80-90'an sering mengajak ke Senayan untuk melihat timnas bermain, yang baru saya pahami dikemudian hari . "PSSI itu tidak pernah salah karena alat perjuangan, Pengurus PSSI lah yang menjadikan PSSI sebagai alat untuk kepentingan mereka bukan prestasi. Jadi jangan heran nak, walau usia terus bertambah jangan harap prestasi akan muncul seperti Ayah ajak kamu ke Senayan dukung Timnas, kalau pengurus PSSI tidak mau buat konsep jelas tentang pembinaan berjenjang dan kompetisi yang berujung prestasi," Selamat Ulang Tahun PSSI yang ke-84 ! Salam sepakbola nasional, Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun