Hari ini (30 Juli 2020) tepat 21 tahun yang lalu saat Liverpool memutus kontrak pemain Jerman berdarah Afrika Selatan, Sean Dundee. Dibeli dari Karlsruher SC pada Juni 1998 dengan mahar 1.8 juta pounds oleh manajer Liverpool kala itu, Roy Evans. Sebuah pembelian yang mengejutkan tentunya.
Kok bisa? Karena pada saat itu Liverpool juga sedang 'on fire' dengan lini serang yang mumpuni dengan Michael Owen dan Robbie Fowler serta Riedle yang membuat lini serang Liverpoll menjanjikan. Modal 36 gol dari 85 laga menjadi salah satu alasan dibelinya Dundee namun hanya tampil 4 kali dimusim sebelum bergabung dengan Liverpool tidak terdeteksi oleh manajer kala itu.
Namun apa daya, pengalaman Dundee di klub sebelumnya ternyata tidak cukup membantunya menembus skuat inti Liverpool kala itu. Alih-alih menjadi bagian lini depan 'The Reds',julukan Liverpool , Sean Dundee malah hanya menjadi pemanis bangku cadangan.
Penampilan Dundee bersama Liverpool
Sean Dundee sempat dimainkan dalam beberapa laga persahabatan jelang musim 1998/99 bergulir, namun penampilannya jauh dari harapan dan mengkhawatirkan para fans. Debutnya sendiri saat Liverpool berhadapan dengan Fulham di Piala Liga selama tujuh menit.
Kemudian berlanjut 11 menit saat Liverpool tampil di Piala UEFA kontra Valencia dan kembali menghangatkan bangku cadangan. Dan kembali tampil di April 1999 selama 4 menit saat timnya jumpa Aston Villa. Waktu bermain lebih lama dirasakan Dundee yakni 23 menit saat timnya kalah dikandang dari Leicester City.
Dan 10 menit terakhirnya bermain untuk Liverpool dirasakan Dundee saat Liverpool jumpa Blackburn Rover. Total 55 menit dari empat laga dilakoni Sean Dundee bersama Liverpool, sebuah catatan yang buruk sehingga wajar kalau Dundee dilabeli striker gagal era liga primer Inggris dan terburuk yang pernah dibeli Liverpool.
Sean Dundee, yang berbicara dengan Planet Football awal tahun ini, tahu jari itu hanya bisa diarahkan ke satu arah.
"Sangat mudah untuk menyalahkan orang yang berbeda, tetapi saya tidak cukup fit ketika saya pergi ke sana," kata penyerang itu, yang mengakhiri karirnya di Afrika Selatan.
"Itu adalah kesalahan pertama saya, saya harus mengejar ketinggalan sedikit. Ketika saya mendapatkan fit saya terluka dan hanya itu. Ketika Roy meninggalkan waktuku, sudah berakhir. Gerard tidak menginginkan saya. Dia juga tidak ingin banyak pemain lain. Anda harus menerimanya. Saya tahu saya harus pergi.
 "Saya tidak benar-benar menertawakannya (waktunya di Liverpool). Banyak orang mengira itu hanya lelucon, tetapi saya masih mendukung mereka. Mereka memiliki pendukung terbaik, apa lagi yang bisa saya katakan? "
