'A clown who paints his face but who is killed by the shirt...' -- Dario Dubois.
Juergen Klopp terkenal dengan 'gegen pressing' nya yang sering digambarkan sebagai permainan sepakbola Heavy metal yang dimainkan anak asuhnya di Liverpool. Permainan yang meledak-ledak dan tidak pernah kenal lelah persis dengan aliran music Heavy metal yang keras dan energik untuk didengarkan.
Tapi penulis masih selalu teringat dengan satu sosok pesepakbola di Amerika latin sana tepatnya Argentina, bukan Maradona pastinya. Dialah Dario Dubois, pemain sepakbola yang bermain dikasta terbawah sepakbola Argentina medio 1990-an silam. Dia pesepak bola yang mencintai music heavy metal dan karena ulahnya dia dijuluki sebagai maestro heavy metal sepakbola.
Mungkin namanya tidak cukup dikenal namun aksinya dilapangan hijau akan selalu dikenang oleh sepakbola khususnya Argentina. Dario Dubois mengecat wajahnya seperti personil KISS saat memperkuat klubnya dilapangan hijau, walau hanya berlangsung 14 laga saja namun apa yang dilakukannya menjadi cerita tersendiri didunia sepakbola yang layak untuk dikenang.
Filosofi Dario Dubois sangat sederhana namun sangat mendalam yakni jika diterjemahkan "Kamu melukis wajahmu, kamu pergi berperang dan kamu membunuh sainganmu". Filosofi yang membuat dirinya memiliki energy tambahan termasuk saat tampil dilapangan hijau.
Kecintaannya kepada band KISS, salah satu band heavy metal terkenal asal Amerika Serikat yang sampai sekarang masih eksis. Membuatnya kerap meniru apa yang dilakukan oleh Gene Simmons dan teman-temannya diatas panggung saat KISS tampil yakni mewarnai wajah mereka sesuai dengan ciri khas masing-masing.
Komitmen Dubois akan sepakbola tidak perlu diragukan walau dia sendiri tidak suka sepakbola. Adapun dia melakoni sepakbola karena nilai kompetitifnya sehingga dia menghabiskan waktu untuk berlatih, tidak makan daging merah serta tidak minum alcohol dan menyentuh narkoba.
Dari sepakbola dan kegemarannya bermusik, Dubois pun mendapatkan uang tambahan yang berguna untuk menyambung hidupnya disaat ekonomi sulit kala itu. Sebelumnya Dubois menjual dupa serta pakaian hippier dari kios-kios jalanan didaerahnya. Total 146 laga dilakoni Dubois selama memperkuat klub Yupanquie, Lugano, Deportivo Laferrere, Deportivo Riestra, Canuelas, Deportivo Paraguyo, Victoriano Arenas dan Ferrocarril Midland.
"Para pemain lain berpikir itu lucu, Tidak ada apa-apa tentang itu di buku peraturan, tetapi jika itu menyakiti klub saya akan berhenti, karena meskipun saya tidak suka sepak bola, saya adalah penggemar Midland." Ungkap Dubois yang dipecat oleh klubnya akibat gaya cat diwajahnya.