Liverpool mengawali musim Liga Primer Inggris 2019/20 dengan sangat baik, enam kemenangan dari enam laga dimana dua diantaranya mengalahkan dua tim kuat Arsenal dan Chelase membuat anak asuh Juergen Klopp layak diperhitungkan sebagai kandidat kuat juara musim ini.Â
Perjalanan masih panjang karena masih menyisakan 32 laga kandang dan tandang, tapi kalau penampilan impresif Mo Salah dkk bisa dipertahankan makan peluang itu akan tetap terjaga.
Juergen Klopp menjadi aktor utama kebangkitan 'The Reds', julukan Liverpool dalam dua musim terakhir ini. Sentuhannya dalam membangkitkan potensi dan mentalitas anak asuhnya membuat pelatih asal Jerman itu layak disejajarkan dengan legenda Liverpool yang sukses sebelumnya macam Bill Shankly, Joe Fagan hingga Kenny Dalgish.Â
Keberhasilannya akan membuatnya menjadi manajer sukses yang pernah membawa Liverpool juara baik liga champions maupun liga domestik, gelar yang dinantikan seluruh pendukung Liverpool.
"Ketika para pemain melempar Klopp ke udara setelah pertandingan, mereka membenarkan apa yang fan Liverpook ketahui, Klopp dicintai semua yang menyukau sepakbola. Klopp adalah pelatih brilian, tetapi yang terpenting ia rendah hati dan peduli,"ujar Tom Werner, tangan kanan pemiliki Liverpool, John W Henry.
Dukungan suporter Liverpool terhadap Klopp membuat eks pelatih Dortmund ini lebih bersemangat lagi untuk memberikan banyak gelar bersama Liverpool.Â
Namun ada pertanyaan kecil sebagai pendukung Liverpool akan kiprah Klopp ini, sampai berapa lama Klopp akan bertahan sebagai manajer Liverpool dan siapa yang pantas menggantikannya jika kelak mundur dari kursi manajer Liverpool.
Sebuah pertanyaan yang tidak mengusik kebersamaan Klopp yang kini berusia 52 tahun bersama Liverpool. Karena karir Klopp diyakini masih panjang di Melwood, apalagi Klopp masih penasaran dengan gelar Liga Primer Inggris yang belum jua direngkuh Liverpool sejak 1991 silam.Â
Itulah yang mendasari kemungkinan Klopp akan bertahan lama di Liverpool sembari menunggu Steven Gerrard matang sebagai seorang manajer.
Restu yang membuat Gerard kaget dan juga tersanjung mengingat karir kepelatihannya yang baru dua musim di Skotlandia bersama Glasgow Ranger. Kualitasnya sebagai pemain sudah teruji tinggal kemampuannya dalam melatih yang perlu pembuktian dilapangan.