Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Inspiratif, Catatan Sedih Seorang BJ Habibie

12 September 2019   10:01 Diperbarui: 12 September 2019   10:09 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Prof Dr Ing BJ Habibie dalam sebuah momen / sumber foto dilansir dari bandungkita.co.id)

                                    

Rabu sore (11/Sep), kembali Republik Indonesia ditinggal seorang sosok yang berpengaruh dalam perjalanan negeri ini. Dialah Prof Dr Ing BJ Habibie, mantan presiden ke-3 Republik Indonesia yang juga merupakan sosok jenius dengan karya-karya didunia kedirgantaraan. Kepergiannya tentu meninggalkan rasa duka bukan saja untuk keluarga besarnya tetapi juga masyarakat Indonesia yang mengetahui sepak terjang dan karya beliau.

Mengenangan perjalanan Prof Dr BJ Habibie, penulis mencoba mereview kembali sebuah tulisan lama di Kompasiana yang tayang empat tahun silam. Sebuah tulisan tentang jeritan hati seorang BJ Habibie akan masa depan kedirgantaraan Indonesia dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari terutama bagi kami yang bekerja diperusahaan manufacture yang dituntut dengan schedule yang ketat.

Sebuah kisah tentang perjuangan seorang anak negeri yang ingin berjuang untuk bangsanya dengan mendarma baktikan semua yang dia miliki untuk kejayaan negeri yang begitu dia cintai. Serta kisah perjuangan seorang suami yang begitu mencintai istrinya dan begitu setia menemani hari-hari yang dilaluinya hingga ajal menjemputnya.

Berikut beberapa catatan penting dari catatan  lengkap yang dibuat oleh Capt. Novianto Herupratomo

Tentang penutupan IPTN

Tiba-tiba, Presiden memutuskan agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.

"Dik tahu................di dunia ini hanya 3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia............." "Sekarang, semua tenaga ahli teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan Eropa................" "Hati siapa yang tidak sakit menyaksikan itu semua.....................?"

"Saya bilang ke Presiden, kasih saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung dengan negara manapun".

Kunci Sebuah Industri

Kalau saja N2130 diteruskan, kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan udara di Indonesia".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun