Tahun 2018 M kan segera disambut dengan penuh suka cita dan harapan agar setahun ke depan apa yang direncanakan berlangsung dengan baik serta selalu dimudahkan. Pun dengan sepakbola nasional / Indonesia yang dikomandoi PSSI selaku induk olahraga sepakbola tertinggi di Republik ini yang menurut sang Ketum PSSI menjadi tahun yang sibuk dengan rentetan even internasional yang digelar di Indonesia.
Lalu apa yang bisa dipetik atau dicatat dalam perjalanan sepakbola Indonesia selama 2017? Prestasi hingga catatan lainnya layak diangkat ke permukaan sebagai bagian dari warna warni perjalanan PSSI yang penuh cerita termasuk diakhir tahun ini tentang polemik transfer Evan Dimas dan Ilham Udin ke Selangor FA (Malaysia) yang dikomentari oleh Ketum PSSI dan menimbulkan polemik.
Lupakan sejenak soal polemik transfer Evan Dimas dan Ilham Udin karena tolak ukur keberhasilan PSSI bukan di polemik yang diciptakan tetapi soal prestasi yang diraih Timnas Indonesia semua level di 2017 ditengah hingar bingarnya Liga1 Gojek Traveloka. Harus diakui penulis,sepakbola Indonesia tahun 2017 itu ramai kompetisi tapi sepi prestasi.
Kok bisa? Jika urusan ramai kompetisi sepakbola, PSSI dan juga publik Indonesia boleh berbangga karena catatan rata-rata 8,708 penonton dan 2.88 gol per laga selama gelaran Liga1 Gojek Traveloka 2017. Catatan yang mengalahkan kompetisi sepakbola lainnya dikawasan ASEAN sebagaimana data berikut.
1. Liga1 Gojek Traveloka : 8,708 penonton dan 2,88 gol per laga
2. Thai League/ Thailand : 4,604 penonton dan 3,39 gol per laga
3. Malaysia Super League/ Malaysia : 6,676 penonton dan 3,09 gol per laga
4. V League/ Vietnam : 5,592 penonton dan 2,91 gol per laga.
Berikut catatan sepakbola Indonesia selama tahun 2017 diluar catatan penulis diatas, check it out ..
1. Luis Milla diperkenalkan PSSI sebagai pelatih Timnas Senior dan U23 pada 20 Januari 2017. Milla,eks pelatih Spanyol U21 dikontrak dua tahun dengan nominal kontrak dikisaran 500-600 juta/ bulan.
2. Kompetisi Liga 1 Gojek Traveloka resmi digelar pada 15 April 2017 dengan diterapkannya aturan Marquee player alias pemain bintang dimana salah satunya kehadiran eks Chelsea dan Real Madrid, Michael Essien.
3. PSSI mencatatkan Diri dalam perjalanan mereka dengan ditunjuknya wanita pertama sebagai sekjen PSSI yakni Ratu Tisha Destria paska mundurnya Ade Wellington pada 7 Juli 2017.
4. Timnas U23 gagal lolos putaran final Piala Asia U23 usai gagal menjadi juara ataupun runner up terbaik dikualifikasi Piala Asia U23 2018 (19-23 Juli). Timnas harus mengakui keunggulan tuan rumah, Thailand dan Malaysia.
5. PSSI akhirnya mendatangkan wasit asing untuk memimpin Liga1 dengan tujuan kemajuan sepakbola Indonesia pada 5 Agustus.
6. Timnas U23 gagal raih medali emas sepakbola Sea Games 2017 (14-29 Agustus) Malaysia dan harus puas meraih medali perunggu sedang Thailand kembali berjaya dengan meraih emas.
7. Usai Timnas U23 gagal juara di Sea Games 2017, Timnas U19 asuhan Indra Sjafri pun gagal lolos kualifikasi Piala Asia U19 2018 (4-17 September) usai dikalahkan Korsel dan Malaysia. Namun INDONESIA tetap lolos karena status sebagai tuan rumah Piala Asia U19 2018.
8. Timnas U16 menutup kisah muram kakak mereka di Timnas U19 dan U23 dengan lolos Piala Asia U16 usai menjadi juara grup G kualifikasi Piala Asia U16 2018 (4-17 September).
9. Sepakbola Nasional berduka pada 15 Oktober usai meninggal dunianya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda akibat cidera paska insiden di lapangan saat timnya jumpa Semen Padang.
10. Kehadiran pelatih level dunia, Victor Hermans belum mampu mengangkat level permainan Timnas Futsal Indonesia usai gagal dikualifikasi Piala Asia Futsal (26 Oktober - 3 November).
11. Persipura Jayapura sukses menjadi jawara Liga1 U19 usai menaklukkan Persib Bandung 1-0 di partai final pada 7 November.
12. Kejutan diperlihatkan Bhayangkara FC usai menasbihkan Diri sebagai jawara Liga1 Gojek Traveloka 2017 mengalahkan klub mapan macam Persib, Arema hingga Persipura pada 8 November.
13. Sylvano Comvalius, striker Bali United FC sukses mencetak rekor (12 November) TopSkor Liga dengan 37 gol mengalahkan rekor 34 gol yang dicetak Peri Sandria musim 1995.
14. PSSI menaturalisasi striker Bhayangkara FC, Ilija Spasojevic yang melakukan debut pada 18 November saat Timnas jumpa Suriah U23.
15. Indra Sjafri akhirnya dicopot jabatannya sebagai pelatih Timnas U19 per 20 November. PSSI akhirnya menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih Timnas U19.
16. PSMS Medan, Persebaya Surabaya dan PSIS Semarang promosi ke Liga1 musim depan pada 28 November.
17. Dan Blitar United menutup gelaran turnamen PSSI pada 2017 usai menjadi jawara Liga3 usai menaklukkan Persik Kendal (17 Desember).
Itulah beberapa catatan peristiwa sepakbola nasional pada 2017 dan PSSI akan menyambut tahun 2018 yang penuh tantangan. Sanggupkah PSSI? Publik pastinya akan menagih janji yang terucap dan alangkah bijak bila kedepannya PSSI tidak larut dalam polemik di sepakbola nasional dan fokus dengan target serta program yang ada.
#AyoTimnasIndonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H