Pemain bola mana yang hatinya tidak gundah gulana sampai lupa klub yang membesarkan namanya jika klub sebesar Barcelona hingga Real Madrid tertarik memakai jasanya. Segala cara akan diwujudkan jika proses negoisasi berjalan alot termasuk "mengancam" pihak klub dengan tidak ikut laga pra musim, pura-pura cedera hingga melakukan negoisasi tanpa sepengetahuan klub dengan memanfaatkan sistem clausul buy out yang telah disepakati.
Transfer musim panas ini, banyak nama mencuat karena status proses transfernya tidak kunjung usai. Padahal jendela transfer musim panas ini akan ditutup 31 Agustus mendatang, sehingga klub yang masih memerlukan muka baru ditimnya akan berusaha menuntaskan negoisasi yang sudah dilangsungkan. Nama Philipe Coutinho (Liverpool), Diego Costa (Chelsea), Virgil Van Dijk (Southampton), Naby Keita (RB Leipzig), Moussa Dembele (Dortmund) hingga Riyad Mahrez (Leicester) menjadi aktornya.
Terutama sosok Philipe Countinho, winger 25 tahun asal Brazil yang sedang diincar Barcelona bersama Moussa Dembele. Tidak tanggung-tanggung harga kedua pemain tersebut masing-masing menembus angka 100 juta euro (maklum Barcelona baru kehilangan Neymar yang dibeli PSG dengan harga fantastis 220 juta euro). Khusus Coutinho, Liverpool selaku pemilik sah sang pemain sudah menolak tiga kali penawaran yang diajukan Barcelona.
Tidak adanya clausul buy out yang diterapkan Liverpool saat memperpanjang kontrak Coutinho awal tahun ini, membuat posisi tawar 'The Reds' julukan Liverpool di atas angin dan berhak menolak berapapun tawaran yang diajukan raksasa liga Spanyol tersebut. Hanya kini tinggal bagaimana manajemen serta Juergen Klopp, selaku manajer Liverpool berhitung dengan situasi hati Coutinho yang bernafsu ingin pindah dan sudah menyetujui secara personal tawaran dari Barcelona.
Coutinho sendiri secara terang-terangan memilih tidak akan bermain untuk klubnya paska penolakan tawaran kedua Barcelona oleh Liverpool. Sebagaimana dilansir El Mundo Deportivo, Coutinho tidak akan mau bermain untuk Liverpool musim ini. Kini bola di tangan Liverpool sendiri, segala sesuatu masih memungkinkan paska leg kedua kualifikasi Liga Champions antara Liverpool kontra Hoffenheim. Segala pertimbangan akan diambil manajemen bila Barcelona kembali mengajukan tawaran yang sulit ditolak tentunya.
Jika tawaran Barcelona benar-benar ditolak manajemen Liverpool maka sudah sepantasnya Coutinho meniru yang diperlihatkan Mahrez bersama Leicester City musim ini. Toh manajemen Liverpool juga tidak mengurangi hak Coutinho sebagai pemain profesional dimana gaji dan bonus tetap dibayarkan ke rekening sang pemain. Kok harus meniru Riyad Mahrez? Memang apa yang dilakukan pemain berdarah Aljazair yang menjadi pemain terbaik Afrika tersebut?
Sebagaimana yang dikabarkan, Mahrez diincar AS Roma jelang musim Seria A 2017/18 berlangsung. Tawaran besar pun sudah digelontorkan AS Roma untuk merekrut Mahrez namun hingga Seria A ataupun EPL digelar transfer Mahrez tak kunjung terjadi. Lalu apakah Mahrez mutung alias kesal dengan perlakukan manajemen Leicester terhadap dirinya? Mahrez tampil apik dan menjadi inspirator timnya kalah mengalahkan Brighton di pekan kedua EPL musim ini.
Penampilan yang membuat pendukung Leicester berbunga-bunga dan berharap eks pemain Le Havre (Perancis) itu tetap setia berseragam 'The Foxes' julukan Leicester City. Hal yang sama diungkapkan pemain Leicester atas dua assist Mahrez yang berbuah gol dari Shinji Okazaki dan  Harry Maguire.
"Begitu peluit dibunyikan, kita akan tahu dia akan siap untuk itu. Jika itu terjadi maka dia tidak akan terbendung. Jika anda ingin pemain terbaik anda di klub, mudah-mudahan ia (Mahrez) tinggal bersama kita," ungkap rekan Mahrez, Danny Simpson.
"Dia benar-benar pribadi yang baik. Dia ingat dari mana asalnya. Klub yang membawanya dari klub Ligue 2 Le Havre dengan harga 400 ribu pound pada 2014. Dia (Mahrez) telah melakukan banyak hal untuk klub ini (Leicester) sehingga kami tidak ingin merusaknya," ungkap gelandang Leicester, Matty James.
YNWA