Akhirnya kiprah gelandang asal Brazil yang bermain di Arema FC, Bertoldo berakhir usai manajemen klub juara Piala Presiden 2017 memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan sang pemain. Sebuah keputusan yang berat tentunya melihat kontribusinya selama gelaran Piala Presiden 2017,namun keputusan Pemerintah Timor Leste untuk mencabut serta melarang penggunaan paspor pemain bermasalah menjadi alasan kuat bagi pihak klub untuk mengambil keputusan tersebut.
“Terima kasih atas dedikasi Fellipe Bertoldo,Atas keputusan itu Bertoldo kami kembalikan kepada agennya,”kata Rudi Widodo, manajer Arema FC yang juga menambahkan bahwa keputusan tersebut untuk menghindari silang sengketa dan hal lainnya.
Nama Felipe Bertoldo dos Santos memang masuk dalam daftar 12 pemain yang didaftar FFTL (Federasi Sepakbola Timor Leste) untuk kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona Asia.Namun proses naturalisasi yang dilakukan FFTL dianggap bermasalah oleh AFC sehingga AFC memberikan hukuman kepada FFTL serta Timnas Timor Leste sekaligus meminta FIFA untuk melakukan investigasi lebih lanjut atas apa yang terjadi.
1. Ramon de Lima Saro
2. Paulo Helber Rosa Ribeiro
3. Diogo Santos Rangel
4. Rodrigo Sousa Silva
5. Patrick Fabiano Alves Nobrega Luz
6. Paulo Cesar da Silva Martins
7. Jairo Pnheiro Palmeira Neto
8. Felipe Bertoldo do Santos
9. Juniot Aparecido Guimaro de Souza
10. Jaime Celestino Dias Braganca
11. Heberty Fernandes de Andrade
12. Thiago dos Santos Cunha.
Dari 12 nama diatas, beberapa nama pernah dimainkan kala Timor Leste berhadapan dengan Indonesia yakni (7 Juli 2012) saat Kualifikasi Piala Asia U-22 2013 (3 pemain), Ujicoba internasional ‘FIFA A’ Match (14 November 2012 dan 11 November 2014) dimana total dua pemain setiap laga dimainkan serta laga saat Asian Games 2014 Korea Selatan walau AFC sendiri tidak merilis secara detail nama-nama pemain tersebut.
Sedangkan Heberty Fernandes,striker Muangthong United yang menjadi pemain dengan bayaran termahal di ASEAN serta Paulo Herber belum sempat merasakan tampil bersama Timnas Timor Leste.Namun proses naturalisasi keduanya dianggap bermasalah sehingga wajar bila AFC pun memasukkan nama mereka dalam daftar tersebut,sehingga mau tidak mau klub yang mengkontraknya menjadikan statusnya bukan pemain ASEAN.
Semoga jadi pembelajaran PSSI,dalam hal naturalisasi pemain untuk mengkedepankan aspek kehati-hatian dalam memilih pemain untuk menjadi pemain Timnas.Sedangkan bagi pihak klub penting untuk memastikan dokumen kelengkapan pemain termasuk soal statusnya apakah pemain naturalisasi atau bukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H