Final leg kedua Piala AFF Suzuki 2016 tinggal menghitung jam saja, waktu kian dekat bagi Boaz Solossa dkk untuk mencetak sejarah dengan menjadi jawara Piala AFF Suzuki (dulu Piala Tiger) untuk pertama kalinya. Banyak catatan positif yang mengiringi, ada tradisi dan misteri dua gol yang menyertai perjuangan Timnas semua semoga akan menuju pada satu titik dimana Timnas mampu mengalahkan Thailand distadion Rajamangala, Bangkok.
Momen yang akan dikenang dalam catatan sejarah sepakbola nasional yang mendapat sanksi FIFA setahun sebelumnya. Baik para pemain, suporter, pelatih hingga kapten Timnas Indonesia yakni Boaz Solossa.Kapten Persipura Jayapura tersebut menyusul torehan seniornya, Ferril Raymond Hattu yang bersama Timnas menjadi juara Sea Games 1991 di Manila, Filipina dan sekaligus menjadi gelar juara terakhir Timnas level senior diturnamen internasional yakni Sea Games dan Piala Tiger/AFF.
Boaz dengan segala pengalamannya dilevel klub serta memiliki caps terbanyak di Timnas menjadikannya layak mengemban ban kapten Timnas di Piala AFF Suzuki 2016. Perannya tak tergantikan dilini depan, kemampuan olah bola memberi kenyamanan kepada rekannya dilini tengah akan kemampuan mencetak gol hingga memberika ruang pemain lain mencetak gol.Dan kesuksesan Timnas menang dileg pertama final distadion Pakansari tidak bisa dilepaskan dari peran striker 30 tahun tersebut.
Jika Timnas mampu menjadi juara, Boaz akan melebihi catatan kapten Timnas sebelumnya paska kapten Ferril Raymond Hattu diberbagai turnamen mulai dari Sea Games 1993 hingga 1999 serta Piala Tiger 1996 hingga Piala AFF 2014.Peran kapten memang sangat penting dalam sebuah tim, dia adalah perpanjangan tangan dari taktik yang dimau sang pelatih serta harus mampu membawa rekan-rekannya bangkit dari situasi yang tidak menguntungkan bagi Timnas disebuah laga.Â
Menjadi kapten pun bukan perkara mudah, selain menjadi orang pertama yang akan mengangkat trofi atau Piala yang diraih saat mengikuti kejuaraan. Seorang kapten apalagi Timnas selain harus memiliki sisi keunggulan dibanding pemain lain termasuk sisi mentalitas, dia juga harus mampu menjadi panutan para pemain lain dalam skuad Timnas Indonesia baik didalam maupun didalam lapangan. Â Â
"Menjadi kapten timnas menunjukkan reputasi dan kredibilitas si pemain. Di sisi lain dia juga punya tanggung jawab besar. Seorang kapten harus bisa menjadi jembatan antara para pemain dengan pelatih maupun manajer. Dia harus bisa jadi panutan didalam maupun diluar lapangan," ujar Ricky Yakobi, kapten Timnas Indonesia saat tampil di Sea Games 1987. (sumber : tabloid soccer) Â
Berikut parade kapten Timnas Indonesia paska kapten Ferril Raymond Hattu di Sea Games 1991 : Â
 - 1993-1995, 1997: Robby Darwis (Bek)
 - 1996: Sudirman (Bek) Â
 - 1998-2000: Aji Santoso (Bek)
 - 2001: Bima Sakti (Gelandang)
 - 2002-2004: Agung Setyabudi (Bek) Â
 - 2004-2008: Ponaryo Astaman
 - 2008-2010: Charis Yulianto (Bek) Â
 - 2010-2011: Firman Utina (Gelandang)
 - 2011-2012: Bambang Pamungkas (Striker) Â
 - 2012: Syamsidar (Kiper) Â
 - 2012: Elie Aiboy (Gelandang)
 - 2013: Boaz Salossa (striker).
Selangkah lagi Timnas akan mencetak sejarah, kapten Boaz! Pantang untuk mundur dari medan laga, saatnya pembuktian bahwa Timnas Indonesia mampu menjadi jawara Piala AFF Suzuki 2016 dengan melewati hadangan Thailand dibabak final.Berikan permainan terbaik dengan semangat pantang menyerah walau dalam tekanan puluhan ribu pendukung tuan rumah karena Timnas memegang kendali usai menang dileg pertama.
Good Luck, kapten Boaz !
#SaatnyaTimnasCetakSejarah
#TimnasJuaraAFF
#IndonesiaJuara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H