Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola

Bermain Demi Sang Raja buat Thailand Kian Berbahaya

19 November 2016   10:15 Diperbarui: 19 November 2016   10:41 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Show must go on!

Akhirnya Piala AFF Suzuki 2016 pun siap digelar distadion Bacoleud, Manila dengan mempertandingkan laga perdana grup A antara Indonesia kontra Malaysia.Tidak ada laga keluh kesah, tidak ada lagi alasan bagi Opa Riedl untuk menghadapi sang juara bertahan. Sebuah laga sulit karena memang laga perdana selalu sulit dan bila sukses mencuri poin, Boaz Solossa dkk tetap menjaga asa untuk lolos dari fase grup turnamen dua tahunan tersebut.

Persiapan sudah dilakukan walau belum semua pemain terbaik yang terpilih tapi inilah 23 pemain pilihan Opa Riedl yang dianggap cocok untuk menunjang pola permainan Timnas selama di Manila. Walau harus kehilangan Irfan Bachdim jelang keberangkatan ke Manila karena cidera, Opa Riedl harus mampu memperlihatkannya kualitasnya kala menghadapi Thailand. Mau strategi parkir bis atawa mikrolet, ataupun menyerang harapannya Timnas bermain normal, penuh semangat dan tanpa rasa takut.

Dalam laga nanti sore yang juga akan disiarkan secara live oleh salah satu TV swasta, bukan saja akan menjadi adu kepintaran dua pemain ‘asing’ di Thailand dan Indonesia yakni Tristan Do dan Stefano Lilipaly. Atau pertaruhan dua Messi yakni Andik Vermansyah (Indonesia) dan Chanatiph Songkrasin (Thailand) tetapi juga soal semangat dan tujuan yang dibawa dalam laga sore ini terutama bagi anak asuh Kiatisak Senamuang yang ingin menjadi juara untuk kelima kalinya.

Itulah yang harus dihadapi Boaz Solossa dkk, bukan hanya soal kualitas teknik pemain Thailand tetapi faktor non teknis yang dibawa tim usai meraih poin perdana di kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona Asia usai menahan imbang Australia 2-2. Memberikan kado kemenangan dan trofi juara bagi mendiang sang Raja, Bumibhol Adulyazed menjadi tujuan akhir mereka sebagaimana yang dilakukan saat sukses menjadi jawara Sea Games 2015 dan Piala AFF 2014.

"Tujuannya, tentu saja, untuk menjadi juara, tetapi setiap tim dalam kelompok kami yang kuat, dan kita harus fokus pertandingan demi pertandingan. Pertama, kami harus bermain babak grup sebelum kita bisa memikirkan babak berikutnya,” terang Kiatisuk Senamuang.

"Ketika kami memenangkan dua tahun lalu, Raja kami datang untuk melihat permainan kami dan dia memberi kami banyak dorongan yang membantu kami menjadi juara.  Kali ini, kami ingin melakukannya untuk dia lagi,” lanjut mantan striker Timnas Thailand tersebut tentang target timnya di Piala AFF Suzuki 2016.

#TimnasBISA 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun