[caption caption="Incaran untuk melatih Timnas. sumber: daily mail"][/caption]Wacana tentang ketertarikan pemerintah dalam hal ini Menpora RI , Imam Nahrawi tentang sosok Jose Mourinho yang pantas untuk menangani Timnas dan menjadikan Timnas berprestasi sempat menjadi fokus berita dibeberapa media online dan surat kabar.
Apalagi kan sanksi PSSI sudah dicabut Menpora dan tinggi menunggu keputusan resmi FIFA dalam sidang tahunan di Meksiko (12-13 Mei) sehingga Timnas kembali bisa bernafas dan tampil di level internasional lagi.
Lalu pos posisi pelatih Timnas sendiri masih lowong paska dipegang pelatih interm Pieter Huistra asal Belanda yang terakhir menukangi PBR di Piala Panglima Jend Sudirman.
Sehingga wajar apabila beberapa pihak termasuk Menpora RI juga ikut menyuarakan keinginannya melihat Timnas dilatih oleh sosok pelatih berkarakter seperti Jose Mourinho dan Guus Hiddink, keinginan tersebut pun diamini oleh Presiden Joko Widodo yang memang menginginkan Timnas berprestasi alias tidak kalahan melulu.
“Kalau Presiden Jokowi inginnya memang pelatih asing, tetapi asisten pelatihnya harus pelatih lokal. Ini untuk transfer ilmu dan pengalaman,” ujar Imam Nahrawi.
Lalu apakah ini baru pertama kali ada usulan pelatih asing dari pemerintah, sekedar flahback pada 2010 yang berarti eranya Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Menpora-nya kala itu Andi Malarangeng juga pernah menyuarakan sosok pelatih asing yang pantas menangani Timnas Indonesia. Hal tersebut diungkapkan ketua DPD, irman Gusman yang mengikuti kunjungan SBY ke Kanada dan Turki.
“Waktu itu (pertemua) informal,” kata Irman Gusma tentang nama Fatih Terim yang mengemuka sebagai calon pelatih Timnas.
“Supaya kita juga semangat, pemain juga dilatih pelatih kelas dunia semangat. Dan dia sudah terbukti mampu mengangkat kesebelasan sepakbola mencapai posisi tingkat dunia,” lanjut Andi soal sosok Fatih Terim.
“Dibanding Guus Hiddink, Fatih Terim menurut saya juga tak jauh beda. Dan satu lagi, dia juga muslim,” ungkap Ketum PSSI kala itu, Nurdin Halid soal Fatih Terim.
Siapapun kelak pelatih Timnas Indonesia mau dia lokal atau pun asing termasuk sosok Mourinho sekalipun, sepertinya belum bisa secara instan mengubah permainan Timnas Indonesia.
Kompetisi sebagai kawah candradimuka untuk mendapatkan pemain Timnas terbaik masih belum maksimal berkontribusi, jenjang Timnas semua level sempat berjalan namun kembali ‘cerai berai’ karena sanksi serta sikap primordial yang masih terjadi dalam pembentukan Timnas Indonesia menjadi beberapa catatan penulis yang musti dibenahi PSSI selaku otoritas bal-balan Republik ini.