[caption caption="Foto:Â (Doan Nguyen Duc, wakil Presiden VFF / sumber foto : nonghoc.com)"][/caption]Kekalahan telak 0-5 Evan Dimas dkk dari Vietnam di Sea Games 2015 Singapura memang menyesakkan, kekalahan tersebut mengubur impian Evan Dimas dkk untuk meraih medali perunggu pun menjadi sirna. Kini beberapa bulan berlalu dan berganti tahun, Timnas Indonesia masih belum bisa tampil diajang internasional karena sanksi FIFA sedang Timnas Vietnam U-23 mulai menatap Sea Games 2017 Malaysia dengan target tinggi plus rencana pengurus PSSI-nya Vietnam (VFF) jika gagal.
Sebagaimana yang dirilis media Vietnam, Pengurus tetap VFF siap mempertaruhkan posisinya yakni dengan mundur ‘berjamaah’ jika Timnas U-23 Vietnam gagal meraih medali emas di Malaysia. Sebuah bentuk tanggung jawab dan juga beban moral karena Vietnam yang tak kunjung jua meraih medali emas, coba bandingkan dengan Indonesia yang telah meraih dua kali medali emas (1987 dan 1991) … walau sedih karena Timnas Indonesia Senior dan U23 terlalu lama puasa gelarnya.
Sekedar menengok perjalanan sejarah Timnas Vietnam di Sea Games cabor sepakbola, maka prestasi tertinggi tim yang pernah dilatih mantan arsitek Timnas, Alfred Riedl adalah meraih medali perak pada Sea Games 2003, 2005 dan 2009. Sedangkan medali perunggu diraihnya pada 2015 dan semifinalis pada 2007 dan 2011. Sedangkan sisanya Vietnam gagal lolos ke babak semifinal, sehingga wajar bila VFF begitu gerah dengan kondisi tersebut dan salah satu alasan yang mengemuka adalah sering bergonta ganti pelatih dari Dido (2001), Riedl hingga Toshiya Miura namun emas tak kunjung diraih sehingga bisa jadi ada masalah disektor lainnya.
“Jika timnas Vietnam U-23 gagal meraih medali emas di SEA Games 2017, kemungkinan sekitar 80 persen pengurus dalam komisi tetap VFFakan mengundurkan diri," ujar Doan Nguyen Duc, wakil Presiden VFF sebagaimana dikutip dari surat kabar lokal Vietnam.
Hanya memang kursi kepelatihan di Vietnam begitu panas sehingga banyak pelatih mancanegara yang gagal lolos dari keras dan sulitnya untuk sukses bersama Timnas Vietnam. Tercatat hanya Henrique Calisto (Portugal) yang sukses memberikan gelar juara Piala AFF 2009. Dan kini siapapun pelatih Timnas U-23 memiliki beban yang berat untuk menyukseskan target dari VFF di Sea Games 2017 mendatang.
http://vietnamnews.vn/sports/282149/vn-football-coach-who-will-take-hot-seat.html
Sebuah usaha yang pantas dicoba ole\h stakeholder sepakbola Indonesia daripada terus menerus memelihara konflik yang belum memperlihatkan akhirnya (walau disaat komite Ad Hoc sedang berusaha melobi sebagian klub menyuarakan KLB PSSI). Namun cara yang dilakukan VFF boleh dicoba oleh Menpora RI dengan memberikan syarat kepada Pengurus PSSI jika ingin sanksi dicabut, misalnya Juara Piala AFF 2016 .. jika gagal maka dipersilahkan mundur (mungkin cara ‘sedikit keluat platform’ ini layak dicoba).
Sumber rujukan :
http://www.talkvietnam.com/2016/02/local-coach-agrees-to-take-on-national-football-team/
Salam Sepakbola,
Wefi