"Jika Pemerintah Indonesia memang serius mau mencabut pembekuan, AFC akan memberi hadiah khusus untuk Indonesia menjadi tuan rumah Piala Suzuki, November mendatang. Sungguh kami benar-benar berharap agar pembekuan itu segera dicabut” (sumber : harian top skor)
Itulah kalimat yang diungkapkan oleh Presiden PSSI-nya Filipina yang juga wakil Exco AFC, Mariano Araneta Jr paska pertemuannya dengan Komite Ad Hoc yang dipimpin Agum Gumelar dimarkas AFC di Kuala Lumpur. Sebuah janji yang berpeluang membuat suporter dan pecinta Timnas Indonesia kembali bergairah namun berpotensi menimbulkan polemik di Filipina sebagaimana yang terjadi kala Piala AFF 2010 saat Filipina berhasil lolos ke semifinal Piala AFF Suzuki untuk berhadapan dengan Indonesia.
Sang Presiden PFA setelah komunikasi dengan Ketum PSSI kala itu, Nurdin Halid akhirnya mengkonfirmasikan semifinal Piala AFF 2010 digelar distadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Publik sepakbola Filipina pun sempat menyesalkan keputusan sang Presiden PFF dan akhirnya Filipina gagal lolos ke final usai dua kali kalah dari Timnas Indonesia dengan skor 0-1. Apalagi jika janji Arante Jr untuk memindahkan hak tuan rumah bersama Myanmar di Piala AFF 2016, bisa jadi dirinya akan ditekan oleh publik sepakbola disana.
Lalu bagaimana jika ternyata Timnas Indonesia bisa tampil di Piala AFF 2016 jika FIFA mencabut sanksi Indonesia dan sanksi PSSI dicabut Menpora RI. Tentu menjadi berkah tersendiri apalagi ditambah janji dari Araneta Jr, namun bagaimana Timnas nantinya menjadi sesuatu yang diperjuangkan dan butuh perjuangan yang keras.
Jadi ingat pesan Om Mourinho yang kini sejenak rehat dari hingar bingar Liga Primer Inggris karena baru saja dipecat dari Chelsea tentang nilai positif yang dimiliki dan menjadi potensi untuk Indonesia terutama Timnas Indonesia kedepannya.
“Jika Indonesia tidak punya potensi spesial maka BERMAINLAH DENGAN PENUH KEGAIRAHAN YANG BESAR dan KEBANGGAAN,” ungkap Jose Mourinho saat bersama klubnya mengunjungi Indonesia pada medio 2013 silam.
So, selamat menanti episode lanjutan antara tim Ad Hoc yang masih menuntaskan pekerjaannya sesuai dengan deadline dari FIFA serta Menpora dan Tim Transisi yang tetap memperjuangkan ‘PSSI baru’ sebagaimana harapan sejak akan datangnya utusan ke Indonesia awal November tahun silam. Apapun keputusan FIFA nanti di medio Februari paska KLB FIFA yang katanya akan menunda hingga kongress tahunan di Meksiko untuk memutuskan nasib sanksi PSSI / Indonesia selanjutnya.
Untuk sementara kita nikmati saja janji dari AFC sebagaimana yang dikonfirmasikan oleh tim Ad Hoc FIFA akankah terwujud atau tidak ? Sedangkan untuk Ketua tim Ad Hoc FIFA, Agum Gumelar selamat untuk melakukan lobi lanjutan ke markas FIFA di Zurich untuk menjelaskan hasil kerja tim yang dipimpinnya kepada FIFA (20/ feb) mendatang.
Salam Sepakbola Nasional,
Wefi
