(Datuk Ong Kim Swee , pelatih kepala Timnas Malaysia / sumber : fam.org.my)
Prestasi Timnas Malaysia di Pra Piala Dunia 2018 Rusia memang hancur lebur, kekalahan 0-10 dari UEA yang menjadi kekalahan terbesar dalam sejarah sepakbola ‘negeri jiran’ sempat membuat Menpora Malaysia, Khairy melontarkan wacana mereformasi PSSI-nya Malaysia jika tidak melakukan perubahan yang signifikan terhadap sepakbola dan Timnas Malaysia. Belum lagi ‘double’ kekalahan dengan skor telak 0-6 dari Palestina membuat Malaysia terancam tidak bisa lolos ke putaran final Piala Asia 2019 UEA.
Untungnya hasil positif diraih saat berhadapan dengan ‘saudara muda’ Indonesia, Timor Leste yakni dengan meraih kemenangan 1-0 di Dilli serta bermain imbang 0-0 di Kuala Lumpur. Dengan empat poin yang diraih membuat peluang juara Piala AFF 2010 tersebut untuk lolos ke UEA semakin besar walau harus melalui jalur babak ketiga yang memang diperuntukkan bagi tim yang tidak lolos ke putaran final ke UEA secara langsung (juara masing-masing grup PPD 2018 Rusia zona Asia). Kini, PSSI-nya Malaysia (FAM) telah menyelesaikan ‘pe-er’ yang sudah dijanjikan sejak akhir tahun lalu.
http://m.kompasiana.com/wefi/paska-kalah-0-10-dollah-out-kim-swee-in_55ebff2e707a61a9051e4cc6
Posisi pelatih kepala yang kini dijabat sementara oleh Datuk Ong Kim Swee menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh FAM. Paska pengunduran diri Dollah Saleh usai kekalahan memalukan 0-10, FAM memang baru menunjuk pelatih ad interim saja dan belum memutuskan pelatih kepala Timnas Malaysia. Akhirnya dipertengah bulan Januari 2016 ini, FAM telah bersepakat lewat mekanisma diskusi panel yang melibatkan berbagai tim untuk menunjuk Datuk Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia.
"Panel yang terdiri dari wakil-wakil dari FAM, National Sports Council (MSN), Institut Nasional Ilmu Olah Raga (ISN), anggota media, Asosiasi Coaching dari Malaysia dan juga UiTM, telah melakukan penilaian terhadap tiga kandidat yang ada, "kata Wakil Presiden FAM, Dato 'Abdul Mokhtar Ahmad.
"Setelah mendengar dari tiga kandidat yang bersangkutan, kami telah memutuskan untuk memilih Datuk Ong Kim Swee sebagai pelatih kepala baru untuk 2016 dan 2017." Lanjutnya
Datuk Ong Kim Swee mengalahkan dua nama lainnya yang memang masuk dalam kandidat pelatih kepala Timnas Malaysia yakni Bojan Hodak, eks pelatih juara MSL 2015 Johor Darul Takzim serta eks pelatih Arema Indonesia serta PSM Makasar, Rene Alberts. Rene Alberts, pelatih kelahiran Belanda sebenarnya pelatih dengan pengalaman di Malaysia serta sukses di kompetisi sepakbola Indonesia. Saat melatih di Indonesia, Rene Alberts sukses membawa Arema Indonesia juara ISL 2009-10 dan runner up Piala Indonesia 2010. Selain itu dia pernah menjabat posisi Direktur Teknik PSSI-nya Malaysia (FAM) periode 2005-2008 serta menjadi pelatih Timnas Malaysia U-19. Posisi terakhir Alberts adalah menjadi pelatih Serawak FA di MSL 2015.
"Pertama sekali, saya ingin ucapkan terima kasih kepada pihak pengurusan FAM terutama Jawatankuasa Pasukan Petugas FAM yang diketuai Dato' Mokhtar Ahmad kerana memberi kepercayaan ini kepada saya. Sudah tentu ini satu cabaran cukup besar dan saya harap dengan kerjasama daripada semua pihak, kita mampu mencapai prestasi lebih baik,” ungkap Ong Kim Swee usai diberi mandat sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia hingga 2017.
"Untuk Piala Suzuki AFF 2016 pula, kita sudah lolos ke final edisi sebelum ini dan sudah tentu tujuan utama kita kali ini pastinya mahu menjadi juara. Tapi saya perlukan bantuan banyak pihak, bukan saya pemantau bakat tempatan, malah pemantau untuk melihat persiapan pasukan lain seperti Thailand, Singapura dan Myanmar,” terang Kim Swee soal Piala AFF 2016. (sumber : fam.org.my)
Apa yang dilakukan PSSI-nya Malaysia (FAM) bisa jadi tidak ada hubungannya dengan sepakbola negeri ini, namun setidaknya ada target yang dibuat FAM dan dibebankan kepada Datuk Ong Kim Swee yakni ranking ke-140 FIFA serta lolos ke putaran final Piala Asia 2019 UEA. Hancur lebur diPra Piala Dunia 2018 Rusia disertai ancaman Menpora Malaysia, Khairy yang ingin mereformasi FAM ternyata tetap membuat FAM melangkah sembari melakukan perbikan termasuk dengan Timnas Malaysia, bagaimana dengan Indonesia ?
Salam Sepakbola,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H