Banyak cara untuk bisa tetap kuat melakoni dimasa penantian tersebut yang coba penulis ingat kembali bersama sang isteri dimana yang utama adalah kita memiliki celengan bernama KESABARAN. Ada sebuah renungan “Bersyukur itu Nikmat dan Bersabar itu Indah” yang selalu penulis tanamkan kepada sang isteri. Yang kedua semangat untuk selalu berIKHTIAR kepada Allah SWT dan doanya Nabi Zakaria AS menjadi rujukannya.
“Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan permohonanku terhadapmu, ya Rabbi, belum pernah tak terkabulkan. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera. Yang akan mewarisi kenabianku dan mewarisi kenabian keluarga Yaqub; dan jadikanlah ia, Ya Tuhanku, seorang yang diridhai.‘” (Qs. Maryam: 4-6).
Ia adalah Amanat
yang diberikan kepada yang Pantas
Walau hati dan jiwa berharap Sangat
Tapi itu adalah ujian Totalitas.
Totalitas seorang hamba dengan segala kekurangan yang dimilikinya akan diuji oleh Allah SWT yang memiliki Amanat. Seberapa kuat seorang hamba melakoninya disitulah akan muncul keajaiban yang akan Allah SWT turunkan kepada hamba-NYA yang memang pantas untuk menerima amanat tersebut.
Salam Kompasiana,
Wefi