Naturalisasi merupakan satu cara singkat untuk meningkatkan kualitas permainan sebuah Timnas dan hal itu sudah bukan menjadi masalah yang tabu. Negara sekelas Italia dan Spanyol yang notabene juara Piala Dunia pun melakukan hal tersebut apalagi dengan Timnas Indonesia yang memulai naturalisasi sejak era Nurdin Halid. Kini cara yang sama dilakukan oleh ‘saudara muda’ Indonesia, Timor Leste.
Asosiasi Sepakbola Timor Leste (FFTL) sudah melakukan naturalisasi pemain terutama dari Brazildemi meningkatkan kualitas Timnas Timor Leste diajang internasional. Bergabung dengan FIFA sejak 2005, kini Timor Leste berhasil lolos ke babak fase grup Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia Zona Asia (Indonesia harus absen karena mendapat sanksi dari FIFA).
Permasalahannya langkah FFTL ini mengindang kecaman dari berbagai kalangan karena pemain yang dinaturalisasi bukanlah pemain yang memang keturunan atau memiliki darah Timor Leste. Tetapi memang FIFA sendiri memang memberi aturan main kepada setiap Asosiasi yang ingin menaturalisasi pemain salah satu syaratnya adalah bermain lima tahun dikompetisi negara yang bersangkutan dan belum pernah memperkuat Timnas negaranya.
Berkat ‘serbuan’ pemain Naturalisasi asal Brazil, Timor Leste mampu merasakan manisnya buah yang mereka tanam. Selain lolos ke babak kedua PPD 2018 Rusia, peringkat Timor Leste pun melesat diranking FIFA hingga bulan September ini dan mampu melewati raihan posisi dan poin Indonesia yang memang tidak bisa tampil diajang bergengsi tersebut. Posisi ke-146 FIFA adalah ranking tertinggi yang pernah dicapai Timor Leste.
“Para pemain dari Brasil, mereka hanya datang sehari lalu mendapatkan paspor Timor Leste dan lantas bermain untuk tim nasiotnal,” ungkap Jose Luis de Oliveira, pimpinan aktivis sepak bola bernama Amantes Bola seperti dilansir NY Times.
“Kami lebih senang kalah [di pentas internasional] dengan talenta-talenta lokal kami ketimbang meraih banyak kemenangan dengan pemain asing. Bahkan lebih buruk jika kami tetap kalah saat diperkuat penggawa asing.” imbuh salah seorang suporter, Alex Tilman.
Patrick Fabiano, salah seorang pemain yang dinaturalisasi akhirnya buka suara. Berdasarkan keterangannya, ia dan rekan-rekannya mendapat undangan secara langsung melalui koneksi dari pelatih kepala, ofisial tim, maupun saat ditemukan ketika mereka berlaga di kompetisi profesional lintas Asia.
“Ada cerita yang berbeda [dari setiap pemain. Tentang saya, ketika itu saya mendapat undangan dari mereka dan mengatakan: ‘Kami akan memberikan [Anda] paspor, Anda bermain untuk kami. Kami mengapresiasi kemampuan Anda dan kami membutuhkan striker seperti Anda,” ungkap striker 28 tahun, yang kini bermain untuk klub Kuwait, Kazma. (sumber rujukan komentar : topskor.co.id)
Per September 2015 sejak kalah telak 0-7 dari Arab Saudi, FFTL langsung menunjuk Luciano Foschi (Italia) sebagai pelatih kepala Anngisu Barbosa dkk. Namun didalam skuat Timor Leste yang dipersiapkan untuk dua laga lanjutan PPD 2018 Rusia kontra Palestina (8/10) dan Malaysia (13/10), nama-nama pemain naturalisasi pun menghiasi skuat berjuluk ‘O Sol Nascente’ atau The Raising Sun.
Tercatat Marco (SC Freamunde/ Portugal), Marcel Franke (SpVgg Greuther Furth/ Jerman), Diogo Rangel (Bragantino/ Brazil), Juninho (Avai/ Brazil), Rodrigo Silva (Emirates Club/ UEA), Patrick Fabiano (Kazma/ Kuwait) hingga Heberthy yang merupakan top skor di liga Primer Thailand musim 2014.
Berikut catatan singkat 7 pemain naturalisasi Timor Leste yang memiliki kualitas cukup bagus (rujukan : footballchannelasia):
1. Patrick Fabiano (Kazma, Kuwait), mendapat kewarganegaraan Timor Leste pada Juni 2013 saat bermain untuk klub UEA, Fujairah SC. Pada tahun 2014, ia membuat debut untuk tim nasional dan bermain di klub Kuwait, Kazma. Di Liga Kuwait, Patrick Fabiano berhasil meraih gelar sepatu emas berkat torehan 22 golnya
2. Rodrigo Silva (Emirates Club, UAE), Rodrigo Silva adalah salah satu pemain pemain untuk klubnya dengan mengambil hampir semua laga dimusim lalu. Silva bermain dalam 14 pertandingan dan mencetak dua gol. Pada tingkat internasional, ia tampil bersama Timor Leste di beberapa laga PPD 2018
3. Thiago Cunha (Chonburi, Thailand), berhasil membuktikan kapasitasnya sebagai striker bagus untuk klubnya Chonburi. Namun walau sudah menjadi warga negara Timor Leste sejak 2013, Thiago Cunha belum juga tampil bersama negara barunya tersebut
4. Juninho atau Aparecido Guimaro de Souza (Avai, Brazil), bermain empat kali bersama Timor Leste di PPD 2018 Rusia. Pernah bermain diklub Muangthong United serta klubnya Andik Vermansyah, Selangor FA sebelum akhirnya kini bermain di seri A Brazil bersama Avai.
5. Murilo de Almeida (Nagano Parceiro, Jepang), salah pemain penting bagi Timor Leste karena sudah tampil sejak Sea Games 2012 serta Kualifikasi Piala AFF 2014.Kini gelandang 26 tahun tersebut bermain bersama klub J3 league, Nagano Parceiro.
6. Heberty (Ratchaburi, Thailand), jika melihat kualitas dan prestasinya yakni top skor Liga Primer Thailand 2014 bersama Ratchaburi (26 gol) tentu kehadirannya akan membuat Timor Leste memiliki mesin gol yang bagus. Pengalamannya pun cukup mumpuni karena pernah bermain di klub Jepang seperti Cerezo Osaka dan Vegalta Sendai.
7. Diogo Santos (Osotsapa, Thailand), Karir profesionalnya cukup berwarna karena pernah bermain diklub-klub Korea Selatan, Daejeon Citizen dan Gangwon FC sebelum akhirnya merapat diklub Thailand, Osotsapa FC.
Bicara NATURALISASI memang selalu menimbulkan Pro dan Kontra, sebagai jalan pintas memang Naturalisasi bisa memberikan perubahan namun untuk jangka panjang jelas Naturalisasi bukan cara yang bijak karena bisa mematikan bakat-bakat potensial dari pemain lokal.
Salam Sepakbola,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H