Musim lalu (2014/15), menjadi akhir perjalanan dari para legenda lapangan hijau bersama klub yang telah membesarkannya sejak di akademi. Dari Steven Gerrard (Liverpool), Xavi Hernandez (Barcelona) hingga Iker Casillas (Real Madrid), kesemuanya adalah legenda dan juga kapten masing-masing yang membedakan hanyalah lamanya membela klubnya tersebut.
Iker Casillas menjadi yang terlama dengan catatan 25 tahun bersama klub raksasa Spanyol tersebut sehingga wajar dengan perjalanan 2,5 dekade membuatnya sulit untuk berkata-kata kala mengucapkan perpisahan dengan klub yang telah membesarkannya bersama legenda lainnya seperti Hierro dan Raul Gonzales. Namun hidup harus terus berputar dan Casillas sudah membulatkan pilihannya bergabung dengan FC Porto (Portugal).
Ada satu hal yang masih menjadi tanya penulis walau bukan penggemar Real Madrid (maklum pendukung Liverpool, kita ini). Yakni kenapa julukan Iker Casillas itu Saint Iker ? Walau setidaknya jika melihat perjalanannya di Real Madrid sejak 9 tahun maka pantas jika kiper yang juga membawa Spanyol juara Piala Dunia dan Piala Eropa tersebut menyandang gelar tersebut.
Beberapa momen penting Iker Casillas bersama Real Madrid :
- Bergabung pada usia 9 tahun di Real Madrid U-10 musim 1990-1991
- Diusia 16 tahun mulai bergabung dengan Real Madrid U-19, oleh pelatih Jupp Heynckes pun membawanya dalam skuat di Liga Champions
- Diusia 18 tahun menjalani debut perdana bersama Real Madrid pada 12 September 1999
- Casillas mengangkat trofi pertama Liga Championsnya atau yang kedelapan bagi Real Madrid kala menumbangkan Valencia
- Pemain terbaik Eropa U-21 versi Guerin Sportivo Bravo
- Meraih gelar La Liga perdananya musim 2000-2001 sekaligus gelar ke-28 Real Madrid di La Liga
- Meraih gelar Liga Champions keduanya usai menggantikan Cesar pada final Liga Champions 2002 di Glasgow atau kesembila bagi Real Madrid
- Meraih Trofi Zamora sebagai kiper terbaik La Liga musim 2007/08
- Menjadi kapten Real Madrid musim 2010/11 menggantikan Raul Gonzales
- Meraih Copa del Rey pertama usai menaklukkan Barcelona di final
- Pekan ke-17 musim 2012/13 menjadi awal suram perjalanan karirnya di Real Madrid kala harus menyaksikan Diego Lopez lebih dipercaya Mourinho
- Casillas menjadi sasaran empuk dari fans kala Real Madrid dihancurkan Atletico
- Piala Dunia antar klub menjadi trofi terakhirnya bersama Real Madrid usai gelar La Decima yang diraih sebelumnya
- Laga kontra Getafe musim lalu menjadi laga terakhir Casillas bersama Real Madrid
- Mengucapkan selamat tinggal kepada Real Madrid dan seluruh fans setianya serta bergabung dengan klub Portugal, FC Porto.
"Ia (Casillas) kiper luar biasa! Melihatnya secara langsung di hadapan Anda dan menyaksikannya di televisi adalah dua hal berbeda," jelas Victor Valdes, eks kiper Barcelona yang menyebut Casillas sebagai salah satu kiper terbaik dunia karena refleks luar biasa yang dimilikinya.
Iker Casillas bukanlah sosok kiper eksentrik macam Higuita atau Campos, namun dia mampu melakukan berbagai penyelematan gemilang dibawah mistar gawang sehingga peluang 100 persen lawan untuk mencetak gol pun digagalkan. Salah satunya adalah aksi heroik Iker Casillas kala menghalau kombinasi serangan Messi, Pedro dan Iniserta di final Copa del Reay 2010/11 sehingga laga dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu sebelum akhirnya CR7 mencetak gol penentu kemenangan Real Madrid.
Itulah satu-satunya trofi yang belum diraih Iker Casillas yang sempat didaulat untuk melakukan upacara penghormatan kepada Dewi Cybele ditengah selebrasi air mancur Cibeles dalam perayaan juara Real Madrid. Sehingga wajar fans begitu menghormatinya dan memberi julukan ‘Santo’ kepada kiper 35 tahun tersebut, sehingga Iker Casillas pun dijuluki Saint Iker.
Ada sesuatu yang menarik dari ucapan Iker Casillas kala Florentino Perez sedang membangun skuat ‘Los Galacticos’ demi impiannya menjadikan Real Madrid penguasa sepakbola Spanyol dan Eropa. Namun Iker tidak suka dengan sebutan Los Galactico namu lebih memilih tempat darimana dia berasal.
“Saya bukan Galactico, saya dari Mostoles”
#ThanksIker
Salam Sepakbola,