(seikat sayur bayam yang dibandrol Rp. 4000 / dokumentasi pribadi)
Seperti biasa akhir pekan walaupun mendung menjadi kesempatan untuk menenami isteri dan putri kecil untuk berbelanja dipasar kaget yang ada di daerah Cibitung. Momen akhir pekan disaat tidak bekerja memang menyenangkan utamanya untuk menikmati masakan isteri setelah seminggu bekerja, salah satunya sayur bayam plus tempe dikecapin dan sambal.
“waduhhh pah, harga seikat bayam sudah Rp. 4000,” ungkap isteriku setelah selesai berbelanja, sedang saya menunggu di motor bersama putrid kecilku.
“Haaahhh ! Mahal amet mah, bukannya biasa nya Rp. 1000,- tiap ikatnya?” tanyaku disertai keheranan
“Kalau dua Rp. 7000 sedang seikat Rp. 4000, katanya bayam sedang susah sehingga mau tidak mau hargapun dinaikkan,” jelas isteriku
“Ya sudah mah, mau bagaimana lagi,” ungkapku kepada isteriku sambil pulang kerumah kami.
Kondisi cuaca yang hujan terus menerus, memang sedikit banyak membuat arus atau kelancaran sayur mayor dari sentra-sentra disekitar Cibitung menjadi terganggu. Banjir yang menggenangi berbagai daerah mau tidak mau membuat supply sayuran ke pasar-pasar tradisional maupun pasar kaget seperti di daerah saya menjadi terhambat.
Belum lagi para pengendara angkutan yang membawa sayur mayur yang harus menelan kerugian, karena sayur mayur yang dibawa sudah keburu busuk akibat tertahan genangan banjir. Mau tidak mau sayur mayur macam bayam pun menjadi jarang dijumpai di pedagang yang biasa menjual sayuran.
Kondisi seperti ini mau tidak mau tetap harus dinikmati dan disyukuri oleh kami sekeluarga, kebetulan dalam keluarga kami hanya isteri yang tidak begitu menukai sayuran. Menikmati sayur bayam dengan tempe dikecapin plus sambal khas isteri menjadi menu akhir pekan yang sayang untuk dilewatkan, walau harus menerima kenyataan harga seikat bayam yang naik hingga Rp. 4000,- , itupun dengan jumlah sedikit yang ada ada dipedagang sayuran.
Semoga kondisi seperti dapat segera berakhir, dan kembali bisa menikmati bayam dengan harga normal dengan jumlah yang melimpah di pasar.
Salam Kompasiana,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H