[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Pemain Vietnam, Le Hoang Thien (kanan) (Kompas.com)"][/caption]
Setahu penulis istilah over haul itu identik dengan penangan mesin-mesin yang rusak sehingga membutuhkan langkah tepat dengan cara Over Haul atau membongkar total mesin tersebut, serta mengganti beberapa spare part mesin tersebut yang memang sudah rusak. Jarang kalimat Over Haul disandingkan dengan sebuah kompetisi sepakbola, biasanya yang sering didengar adalah kompetisi di-reset kembali, kompetisi dirombak dan sebagainya.
Prestasi Hanoi T& T yang mampu mengalahkan tim kuat ISL , Arema Cronus dalam laga ‘timnas kecil’ karena memang kedua tim dihuni beberapa pemain timnas masing-masing tidak serta merta menjadikan kompetisi V-League lebih baik dari ISL (kompetisi kasta tertinggi di Indonesia).
Tetapi justru kompetisi V-League harus diover haul, sebagaimana yang diutarakan oleh CEO Liga Vietnam, Koji Tanaka yang dikontrak VFF sebagai CEO Liga mereka. Sebagai professional yang berasal dari negeri yang mapan sepakbolanya di Asia dan Dunia, Jepang. Tentinya VPF berharap Koji Tanaka mampu membawa perubahan besar pada liga mereka sehingga menjadi semakin professional dengan target mereka adalah menyamai apa yang telah diraih Jepang dengan J-Leaguenya.
Sejauh ini V-League sudah memainkan 5-7 laga dengan diikuti 12 klub dan klub Thanh Hoa masih memimpin liga dengan 10 poin hasil dari 7 pertandingan, unggul jauh 10 poin dari lawan yang mengalahkan Arema Cronus, Hanoi T & T yang memang baru memainkan lima pertandingan. Striker mereka Nasta Ceh (Thanh Hoa) sendiri pernah bermain di ISL dengan PSMS Medan kini mencetak 4 gol masih kalah dari striker Nigeria, T Ajembe yang mencetak 7 gol.
Justru yang membuat Koji Tanaka memberikan sinyal ‘Over Haul’ karena banyaknya kasus yang mengiringi perjalan liga Vietnam musim ini. Kasus terbaru dan malah sampai diangkat oleh media terkenal Inggris, Dailymail.co.uk adalah tentang rekor hukuman terhadap pemain yang melakukan pelanggaran keras sehingga menyebabkan pemain lawan cidera berat, yang dihukum sebanyak 28 pertandingan plus uang denda 20 Juta Dong atau sekitar 567 pounsterling.
Pemain belakang timnas Vietnam, Tran Dinh Dong harus menerima hukuman tersebut dari Komisi Disiplin Federasi Sepakbola Vietnam setelah menyebakan patah tangan gelandang Nguyen Anh Hungdalam laga antara klubnya, Song Lam Nghe Ang melawan Hung Vuong An Giang. Selain itu pemain 26 tahun tersebut kemungkinan harus membayar biaya perawatan Hung Vuong An Giang.
Hukuman yang tentunya membuat kubu Song Lam Nghe An tidak menerima keputusan VFF tersebut yang dianggap tidak fair dan merugikan mereka.
“Saya akan menerima jika dia memang bersalah. Saya piki keputusan VFF berdasarkan opini public bukan kepada kenyataan dilapangan, Kami akan banding karena absennya Tran Dinh Dong berefek kepada kekuatan dan hasil akhir di V-league,” ungkap pelatih Song Lam Nghe An , Nguyen Huu Thang (sumber : vietnambreakingnews.com)
Begitupun dengan Koji Tanaka, yang harus memutar otaknya terkait beberapa kejadian di liga Vietnam. Karena selain kasus diatas masih ada kasus lainnya yang melibatkan kepemimpinan wasit, kasus Bruno peman Quang Ninh Coacl yang cidera engkel karena insiden dengan pemain Hoang Anh Gia Lai yang membuatnya harus melakukan perubahan menyeluruh dalam kompetisi V-League.
“setelah melihat 4 pertandingan secara langsung, kami melihat beberapa pertandingan berjalan baik, dengan kualitas bagus, sebagaimana yang diperlihatkan Dong Tam Long An dan Thanh Hoa,” ungkap Koji Tanaka.
“Sejauh ini saya melihat level V-league tidak tinggi dan kesadaran sebagai pemain profesional rendah. Pertandingan yang saya lihat dipenuhi kekerasan dan banyak kartu dikeluarkan. Dalam pandangan saya, untuk mengubah situasi sekarang, Perubahan harus dilakukan secara menyeluruh untuk sepakbola Vietnam. Jadi, kami membutuhkan partisipasi semua elemen dengan kesadaran tinggi akan Tanggung Jawab.” Lanjut Koji Tanaka (sumber :aseanfootball.org)
Menarik kita amati perkembangan dari terobosan yang akan dilakukan Koji Nakata dalam meningkatkan kualitas Vietnam League dalam hal ini “Over Haul” V-League, sehingga benar-benar mampu mendekati level yang dimiliki J-League. Dan Hasil yang ditunjukkan Hanoi T & T kala mengalahkan Arema Cronus di Malang, mengindikasikan perkembangan positif salah satu kompetitor kita di sepakbola kawasan ASEAN.
Salam Sepakbola,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H