Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kalahkan Juara Bertahan, Jepang Kawinkan Gelar Piala Dunia 2011 dan Piala Asia 2014

26 Mei 2014   13:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:06 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

(Timnas Jepang raih trofi Piala Asia 2014 / sumber : fifa.com)

Final Piala Asia 2014 Vietnam digelar malam ini di Stadion  Thống Nhất Stadium , Hồ Chí Minh City . Final ke-18 mempertemukan juara bertahan Piala Asia Sepakbola wanita 2010, Australia dengan Jepang yang merupakan juara Piala Dunia 2011, Jepang. Ini laga kedua bagi kedua negara, dimana dilaga perdana grup A keduanya bermain imbang 2-2.

'Matildas' julukan bagi Timnas Australia tentu ingin mempertahankan gelar yang mereka raih empat tahun lalu. Sedangkan bagi Jepang, kemenangan atas Australia bukan saja menggabungkan dua trofi Piala Dunia dan Piala Asia tetapi juga menjadi gelar perdana di Piala Asia Wanita yang masih didominasi oleh Cina.

Cina sendiri akhirnya menjadi juara ketiga Piala Asia 2014 setelah mengalahkan Korea Selatan dengan skor tipis 2-1 dilaga yang digelar sebelum laga final. Cina dan Korea Selatan pun dipastikan lolos ke Piala Dunia Wanita 2015 di Kanada bersama wakil ASEAN, Thailand.

Kembali ke laga final yang dipimpin wasit Qin Liang (Cina), Jepang akhirnya mampu memenangkan laga yang sulit tersebut dengan skor 1-0 melalui Azusa Iwashimizu melalui sepak pojok dimenit ke-28. Bagi Iwashimizu ini kali kedua golnya memberi kemenangan bagi Nadeshiko (julukan timnas Jepang) setelah dibabak semifinal kontra Cina, golnya di perpanjangan waktu mengantarkan Jepang ke babak final Piala Asia 2014.

Dibabak kedua permainan semakin menarik, Australia mencoba menyamakan kedudukan namun kiper Yuri Kawamura mampu menyelamatkan gawangnya dari kebobolan. Peluang terbaik Jepang dibabak kedua diperoleg Yuika Sugasawa, namun tendangannya hanya membentur tiang gawang. Dan hingga wasit meniup pluit pertandingan berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Jepang.

Kemenangan di final bagi Jepang semakin komplet selain juara Piala Asia 2014 , pemain mereka yang juga kapten tim Aya Miyama terpilih sebagai pemain terbaik Piala Asia Wanita 2014 sedangkan top skor turnamen menjadi milik Yang Li (Cina) dan Park Eun-sun (Korea Selatan) dengan raihan enam gol.

"Meskipun secara pribadi senang dengan pencapaian ini, kami memiliki banyak pemain baru yang mampu beradaptasi dengan tim selama turnamen dan semua pemain ikut berperan dalam raihan juara ini, tidak hanya satu orang, jadi kemenangan yang kami raih hari ini melibihi apa yang saya raih sebagai MVP," ujar kapten yang berusia 29 tahun tersebut yang merupakan ikon timnas Jepang (sumber : the-afc.com)

Ajang Piala Asia Wanita 2014 memberikan satu kenyataan pahit yang harus diterima bahwa Indonesia yang sepakbola wanitanya mati suri kian tertinggal utamanya dari negara-negara ASEAN seperti Thailand, Vietnam, Myanmar serta Malaysia yang mulai berbenah. Padahal diawal-awal Piala Asia Wanita, Timnas Indonesia memiliki prestasi yang baik ketika Piala Asia Wanita pertama kali digelar di tahun 1975 hingga awal 1980-an.

Semoga paska gelaran Piala Asia Wanita 2014 , BTN-PSSI dan Exco yang membawahi sepakbola wanita bisa lebih serius untuk mengembangkan bibit muda dan kompetisi wanita, tidak perlu berpikir lolos Piala Dunia. Ajang Piala AFF serta Sea Games bisa menjadi fokus target prestasi untuk sepakbola wanita Indonesia.

Selamat untuk Jepang atas gelar juara Piala Asia Wanita 2014 dan selamat berjuang untuk lima wakil Asia yang lolos ke Piala Dunia 2015 yaitu Jepang, Australia, Cina, Korea Selatan dan Thailand

Salam sepakbola wanita,
Wefi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun