Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar dari Amblasnya Jembatan Comal: Jembatan Penghubung itu Sangat Penting!

21 Juli 2014   12:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:44 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya penulis kembali ke Bekasi setelah pulang kampung mengantar keluarga ke Lebak Siu, Tegal. Tiga hari cukup untuk merecharge stamina dan pikiran untuk kembali bekerja hanya empat hari kedepan sebelum kembali pulang kampung dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Ada kejadian penting saat pulkam kemarin dan bersifat nasional karena efeknya bukan saja untuk Tegal sekitarnya tetapi ke daerah lainnya. Apalagi kalau bukan amblasnya jembatan Comal yang terletak di jalur pantura Pemalang, Jawa Tengah.

[caption id="attachment_334525" align="aligncenter" width="281" caption="(kondisi kemacetan saat penulis pulang ke Bekasi pukul 17.00 WIB/ dokumen pribadi)"]

14058968541542193998
14058968541542193998
[/caption]

Kemungkinan besar amblasnya jembatan Comal disebabkan efek dari hujan terus menerus yang terjadi beberapa waktu lalu sehingga menyebabkan tidak kuatnya penahan jembatan dibawah yang terkena air plus tentunya apalagi kalau bukan beban berat yang harus ditanggung oleh jembatan Comal karena banyak kendaraan berat yang menggunakan jembatan tersebut.

Efek amblasnya Jembatan Comal tentunya adalah adanya pengalihan arus lalu lintas lewat jalur alternative, efek terbesar adalah pengalihan arus kendaraan berat seperti container serta truk pengangkut bermacam barang kearah Tegal-Bumi Ayu-Purwokerto yang ternyata menyebabkan kemacetan yang luar biasa.

Jalur kearah Purwokerto yang tidak seperti jalur pantura, dengan kecenderungan jalan mengecil dan bertipe kelokan tentunya membuat kendaraan berat tadi harus memperlambat perjalanan mereka, Efeknya apalagi kalau bukan rentetan kendaraan yang tidak bisa bergerak.

Hingga kemarin sore pukul 17.00 WIB, kendaraan berat sudah macet sampai daerah Banjaran , Tegal yang berjarak hampir 15 km dari tempat penulis tinggal di Lebak Siu. Dan jika tidak perubahan yang signifikan bukan tidak mungkin kemacetan akan sampai ke kota Tegal dan efeknya jalur Pantura yang lewat Tegal akan terhambat alias macet total.

[caption id="attachment_334526" align="aligncenter" width="288" caption="(Kondisi pengalihan kendaraan berat ke arah Purwokerto di kota Tegal / dokumen pribadi)"]

1405897224805447309
1405897224805447309
[/caption]

Tidak terhitung kerugian yang harus ditanggung oleh para penumpang bis yang kehilangan waktu, supir truk serta bis yang harus menghitung ulang pengeluaran atas penggunaan BBM hingga aparat kepolisian yang harus memutar otak dalam mengurai kemacetan akibat pengalihan arus lalu lintas yang disebabkan amblasnya jembatan comal belum lagi masyarakat sekitar yang tidak bisa memanfaatkan alat transportasi untuk ke pasar atau sekolah karena tertahannya angkutan yang biasa digunakan.

Belajar dari kondisi diatas, harus diakui menjelang hari H-7 arus mudik 2014 , jalur pantura dari sisi jalan sudah siap dan terlihat dalam perjalanan penulis baik berangkat maupun kembali ke Bekasi yang hanya mengahabiskan waktu 6-7 jam saja, dimana sebelumnya butuh waktu 10-12 jam melewati jalur Pantura.

Tetapi ada ‘bom waktu’ yang tidak bisa deteksi kondisi aktualnya, apalagi kalau bukan kondisi jembatan penghubung yang ada di jalur pantura. Banyak jembatan penghubung diantara kabupaten di jalur Pantura yang usianya sudah diatas puluhan tahun. Dulu 2006 jembatan Brebes pun sempat ambruk dan kini 2014 jembatan Comal yang amblas.

Sehingga perlu langkah konkrit untuk mengantisipasi kembali amblas/ ambruk nya jembatan penghubung di jalur Pantura (semoga saja tidak terjadi), dan pihak terkait macam Kemen PU lah yang mungkin paham dengan kondisi dan cara mendeteksi kondisi aktual dari jembatan penghubung yang ada di jalur pantura.

Semoga jembatan Comal dapat segera diperbaiki sehingga kondisi kemacetan yang terjadi di jalur Tegal ke Purwokerto dapat segera terurai dan kembali normal.

#edisikembalikebekasi.

Salam Kompasiana,

Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun