Sejatinya memang kompetisi sepakbola diikuti oleh klub-klub dari negara tersebut. Tetapi kondisi bisa dirubah sesuai dengan kebijaksanaan masing-masing federasi sebagaimana musim lalu kala Lions XI menjuarai Malaysian Super League serta Liga Singapura yang juga diikuti klub-klub luar Singapura tetapi berhome base di Singapura seperti Albirex Niigata.
Kini dalam lingkup Piala Liga Singapura yang diikuti peserta liga singapura termasuk tim asal Brunei, DPPM. Di Piala Singapura justru lebih berwarna karena diikuti 16 tim yang berasal dari beberapa negara. Total 11 klub Liga Singapura dan 5 klub dari Filipina, Kamboja dan Laos seperti Loyola Meralco Sparks, Global (Filipina), SHB Champasak (Kamboja),
Svay Rieng (Laos) dan Brunei DPMM (Brunei Darussalam).
Kejutan dilakukan oleh DPMM (Brunei Darussalam) yang merupakan singkatan dari Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club dan merupakan klub milik putra mahkota Brunei,HRH Prince Al-Muhtadee Billah. Dengan tampil sebagai juara Piala Liga Singapura tahun ini, setelah dipartai final semalam mengalahkan Tanjong Pagar di stadion jalan besar, Singapura dengan skor 2-0. Dua gol anak asuh Steve Kean (Irlandia) dicetak oleh Roberto Alviz dan Adi Said.
Perjalanan klub yang pernah dimanajeri oleh pelatih timnas U23, coach Aji Santoso (2007) dan peringkat ke-8 Singapura musim memang maksimal. Berstatus dua kali juara piala liga singapura (2009 dan 2012) mereka sukses melewati hadangan Woodlands di perempat final serta Geylang United lewat adu pinalti dibabak semifinal.
Bagi DPPM yang merupakan satu-satunya klub profesional di Brunei, kemenangan dan trofi semalam sekaligus menghapus kenangan memilukan kalah 0-4 dari Balestier Khalsa tahun lalu. Atas prestasinya ini DPPM meraih prize money sebesar USS 30,000 sedangkan MVP turnamen diberikan kepada pemain DPPM, Ray O' Donovan.
Keberhasilan Steve Kean kembawa DPPM juara piala liga singapura membuatnya ingin membuat sejarah bagi klub yang dilatihnya untuk pertama kali yakni meraih treble winner yakni Piala liga Singapura, Piala Singapura dan Liga Singapura.
"Percaya diri tapi tidak terlalu percaya diri. Itu selalu berbahaya jika kita tidak menghormati lawan. Tidak peduli siapa kita bermain. Kami menganalisis kekuatan dan kelemahan kami dalam pelatihan sepanjang waktu. Kami berada dalam posisi yang kuat sekarang, "
"Semua orang yang datang ke Brunei akan menjadi takut. Kami sudah mendapat angin di layar kita dan dalam bentuk yang positif. Kami yakin kami dapat memenangkan setiap pertandingan yang kami mainkan, "kata Steve Kean yang klub nya kini memimpin liga Singapura dan lolos ke semifinal Piala Singapura (sumber : brunei times).
Brunei Darussalam memang belum memiliki liga berlabel profesional macam ISL (Indonesia), TPL (Thailand), Singapore League (Singapura) ataupun MSL (Malaysia). Tapi walau baru memiliki satu klub profesional dari, lambat namun pasti mereka bersiap untuk bangkit dan mengejutkan dikawasan ASEAN.
Turnamen HBT 2014 bisa menjadi etalase bagi Brunei Darussalam untuk tampil mengejutkan termasuk kala berhadapan dengan Evan Dimas dkk dilaga kedua turnamen.
Salam sepakbola,
Wefi