Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ayah Bunda, Ini yang Sebaiknya Dilakukan Saat Aku Masuk SD

27 Januari 2015   23:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:15 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_393763" align="aligncenter" width="540" caption="Ilustrasi: babyru.com"][/caption]

Kajian Selasa Parenting di PT. LGEI dikawasan MM2100 menghadirkan pembicara Ayah Irwan Rinaldi yang mengangkat tema ‘Mendidik & Mengasuh Anak Bagi Orang Tua Super Sibuk’. Sebuah tema yang bagus bagi penulis khususnya untuk mengetahui pola pendidikan dan pengasuhan anak sesuai dengan usia sang anak, walaupun untuk urusan super sibuk alhamdulillah penulis tidak termasuk didalamnya Cuma kerja full berangkat jam 6 pagi pulang jam 10 malam (rutinitas pabrik) dengan OFF di hari Minggu dan Sabtu sering masuk juga.

Penulis memang tidak bisa datang setiap acara Kajian Selasa di PT. LGEI karena waktunya yang bentrok dengan waktu kerja penulis yang kebetulan tempat bekerjanya beda kawasan dengan tempat acara (Kawasan MM2100 dan EJIP). Tetapi alhamdulillah penulis mendapatkan kiriman artikel berharga terkait kajian selasa parenting hari ini dari mas Budi Winarto dan mas Mansur Al Maturidi terkait apa yang harus dilakukan ayah bunda saat anak berusia 6 tahun dan kelas 1 SD.

Kebetulan putriku, Anisah sekarang duduk dikelas TK B yang berarti tahun depan sudah memasuki tahap pendidikan di Sekolah Dasar (SD). Waktu yang bagi penulis waktu SD dulu pas kelas 1 kayaknya lama banget karena masih ingin main dengan teman-teman. Nah dalam artikel tersebut menekankan gambaran anak kita saat usia 6 tahun dan memasuki fase SD dimana ..

Inilah AKU :


  • Kemampuanku  dalam  menginterpretasi  ucapan  orang  dewasa  masih sangat literal. aku masih belum paham jika disindir. aku perlu kata-kata atau kalimat yang pendek dan sederhana. aku masih belum mengerti ketika guruku berkata pada supir jemputan “pak, kita lewat jalan tikus aja, supaya lebih cepat sampainya.”
  • Aku  langsung  membayangkan  jalan  yang  becek,  kotor,  bau    dan membayangkan tikus yang hidupnya jorok. aku langsung berkomentar, “ jangan bu, jalan tikus itu kan kotor dan bau. aku nggak mau lewat jalan tikus.”
  • Aku sangat percaya pada guruku, pada ilmu yang ia miliki. apa yang guruku  katakan  itu  yang  benar.  hal  ini  kadang  membuat  kesal  ayah bunda karena aku tidak mau mengerjakan tugas jika tidak dengan cara yang diajarkan guruku.
  • Aku  senang  bekerja  kelompok,  tapi  aku  suka  kesal  dengan  teman-temanku yang maunya menang sendiri. ayah bunda perlu mengajarkan aku bagaimana caranya bekerja dan belajar dalam kelompok. aku perlu  berlatih    bagaimana  caranya  berbagi  tugas  dengan  teman, berbicara dan mendengarkan pendapat teman,  agar aku lebih terampil bekerja sama. aku juga perlu masukan dari ayah bunda apa yang masih harus aku perbaiki saat aku bekerja dalam kelompok.
  • Aku  senang  mengadu  jika  aku  melihat  ada  perbuatan  temanku  yang tidak baik. aku sangat senang menilai temanku dengan kategori baik dan buruk. aku tahu hal ini tidak baik untuk dilakukan tapi aku belum tahu bagaimana cara menilai orang lain.
  • Aku perlu dilatih untuk tidak menilai orang lain atas baik atau buruk tapi lebih kepada cocok atau tidak cocok perilaku temanku dengan situasi. aku juga perlu aturan yang jelas agar aku dapat berperilaku baik.
  • Aku senang diperhatikan sikappositifnya saja.
  • Dengan gambaran seperti yang dijelaskan oleh ayah irwan rinaldi, maka ada beberapa saran untuk ayah bunda yakni :
  • Ayah bunda harus lebih banyak memperhatikan sikap positifku.
  • Kalau ada sesuatu yang baru tolong aku disiapkan lebih dahulu karena aku tidak suka perubahan tanpa persiapan.


Itulah gambaran yang dijelaskan oleh Ayah Irwan Rinaldi tentang gambaran putra / putri kita yang akan memasuki usia Sekolah Dasar (SD). Suasana dan lingkungan baru yang memang harus dijalaninya dan kita sebagai orang tua tentunya perlu berbagai tips, metode dan do’a agar putra/putri kita mampu menjalaninya dengan hati yang tenang, riang dan gembira sesuai dengan usianya.

Mungkin ada rekan Kompasioner yang ingin menambahkan, ditunggu nich masukannya agar semakin membuat artikel ini bermanfaat untuk semuanya.

Salam Kompasiana,
Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun